Dialah Karmanya
Dialah Karmanya
"Apa maksudmu?!" tanya Tujuh Kecil sambil menatap Li Zhi. Ia berjalan ke samping Sima You Yue.
"Sangat sederhana. Sebenarnya, agar bisa berubah wujud Pohon Kecil masih harus mengumpulkan lebih banyak tenaga. Kami hanya bisa menyerap darah orang-orang ini dengan pelan-pelan, perlahan mengumpulkan kekuatan kami. Makanya gaya hidup ini akan berlanjut setidaknya sampai beberapa ratus tahun. Namun, kehadiranmu di kota ini membuat segalanya bisa dilakukan dengan cepat." Li Zhi menatap Tujuh Kecil dengan senyum kejam yang jahat.
"Kau mau memakanku untuk memperoleh kekuatan?" Tujuh Kecil menyilangkan lengannya di depan dada. "Orang macam kau, memangnya kau bisa memakanku?"
"Meskipun aku tidak tahu kau ini apa, tetapi Pohon Kecil merasa kalau kau menggunakan energi yang luar biasa dan dengan memakanmu, ia pasti bisa berubah wujud," jawab Li Zhi. "Tentu saja, hanya memakanmu saja belum cukup, kami masih membutuhkan banyak darah."
"Jadi, kau menutup seluruh kota supaya tidak ada yang bisa melarikan diri dari tempat ini," kata Sima You Yue.
"Pintar," komentar Li Zhi.
"Apakah kau tidak takut menderita hukuman dari Hukum Langit?"
"Takut, tetapi sekarang Hukum Langit tidak bisa mengenai lagi pada kami!" jawab Li Zhi. "Pohon Kecil punya sebuah penghalang roh penyembunyian. Jadi, pada saat Hukum Langit mengetahui apa yang terjadi di sini, itu sudah terlambat karena saat itu Pohon Kecil pasti sudah selesai berubah wujud. Maka dari itu, kami tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut."
"Rencanamu lumayan bagus, tetapi ada satu hal yang kurang. Penghalang roh penyembunyianmu tidak akan mampu bertahan sampai selama itu," kata Sima You Yue.
Atau mungkin, Awan Roh sudah tiba di situ sebelum Pohon Iblis Darah selesai berubah wujud.
"Baiklah, waktunya habis, bulan merah … sebentar lagi akan mulai."
Kerumunan itu mendongak setelah mendengar kata-kata Li Zhi dan melihat bulan bundar yang tergantung di langit itu perlahan mulai memerah. Awalnya itu hanya berupa warna merah samar, tetapi lama kelamaan semakin menebal sampai akhirnya berubah menjadi warna merah darah.
"Bulan merah benar-benar ada, bukankah itu hanya halusinasi?" seru Tujuh Kecil dengan terkejut.
"Ini bukan halusinasi." Yang lainnya juga ikut terbang ke langit, berdiri di samping mereka.
"Halusinasi? Tidak, tidak, tidak, ini bukan halusinasi." Sosok Li Zhi berayun lalu ia langsung muncul di puncak Pohon Iblis Darah.
Sima You Yue menengadah untuk melihat bulan merah dengan saksama, sekalian mencium aromanya. Ia berkata, "Ini bukan halusinasi."
"Lalu apa?"
"Kemungkinan besar ini gas yang dikeluarkan oleh Pohon Iblis Darah," jawab Sima You Yue. "Atau penghalang roh yang dibuat olehnya."
"Pintar!" Li Zhi menatap Sima You Yue dengan kagum. "Ini penghalang roh darah Pohon Kecil. Kekuatan Pohon Kecil hanya bisa mencapai puncak ketika malam bulan purnama, dan hanya dengan demikian Pohon Kecil dapat menyusun penghalang roh ini. Dengan penghalang roh inilah, Pohon Kecil jadi mampu mempertahankan kedoknya dan terus membunuhi orang-orang."
"Ternyata bulan merah memang bukan peristiwa alam!" seru Hu Yang.
"Hahaha —" Li Zhi terus tertawa terbahak-bahak. "Selama bertahun-tahun, hanya kalianlah yang percaya kalau ini termasuk semacam peristiwa alam. Mereka yang tidak percaya ingin datang ke sini untuk memeriksanya, tetapi mereka semua langsung dimakan oleh Pohon Kecil."
"Huh, dasar penipu. Hari-hari kejayaanmu akan berakhir hari ini!" ancam Tujuh Kecil.
"Hehehe." Li Zhi menatap Tujuh Kecil. "Pohon Kecil, kau sudah bertahan cukup lama. Karena bulan merah sudah sepenuhnya muncul, ayo kita mulai!"
"Wusssh wusssh -"
Pohon Iblis Darah berguncang dengan keras. Cabang-cabang dan dedaunannya yang sejatinya jarang tiba-tiba bersemi dan menumbuhkan banyak cabang dan dedaunan yang baru, mengubah Pohon Iblis Darah yang sebelumnya tampak liar menjadi Pohon Iblis Darah yang subur.
"Setelah diberangus selama bertahun-tahun, akhirnya hari ini aku bisa bebas." Cabang-cabang Pohon Iblis Darah menari dengan liar sambil tertawa terbahak-bahak.
Ia menembakkan cabangnya ke arah Tujuh Kecil sambil tertawa dengan nada bekertak. "Betapa harumnya, kakakaka, aku bisa merasakan kekuatan yang luar biasa, kertak - kertak - kertak, selama aku memakanmu, tidak akan ada yang kutakutkan! Kertak - kertak - kertak …."
"Ck, kemampuanmu hanya begitu saja, tetapi kau mau memakanku? Tunggu saja sampai aku memotongmu jadi kayu gelondongan untuk dijadikan kayu bakar oleh You Yue!" balas Tujuh Kecil.
"Kertak - kertak -kertak … kalian cuma sedikit, tetapi berani-beraninya kalian sesombong itu!" Pohon Iblis Darah tertawa dengan liar.
"Kami bukan hanya beberapa orang!" hardik Hu Yang.
"Maksud kalian, kalian sudah memberi penawar kepada beberapa orang itu? Kertak - kertak, sebaiknya kalian berbalik dan lihatlah ke sekeliling kalian." Pohon Iblis Darah melambaikan cabangnya dengan liar sambil tertawa dengan jahat.
Mereka semua pun melihat ke belakang. Seluruh jalan di luar kediaman Penguasa Kota sudah dipenuhi orang-orang. Mata mereka lesu, karena mereka menuju ke situ dengan tidak sadar.
"Perasaan ini sepertinya sangat mirip dengan adegan vampir yang diceritakan Yue Yue sebelumnya. Orang-orang ini terlalu menakutkan!" Tujuh Kecil merasa lengannya merinding.
"Buk -"
"Buk -"
Akar pohon yang tak terhitung banyaknya muncul dan terbang dari dalam tanah. Akar-akar yang awalnya kaku itu berubah menjadi sangat hidup, dengan gemulai melingkari orang-orang yang ada di situ.
"Aaahhh!"
"Aaahhh!"
Orang-orang itu berteriak dengan menyedihkan dan cukup banyak dari mereka yang terbelah menjadi dua akibat akar-akar tersebut. Sementara itu, ada juga beberapa yang mencoba melawan.
"Itu semua orang-orang kita!" teriak Hu Yang.
"Buk -"
"Buk -"
Akar-akar pohon juga muncul dari dalam tanah dan terbang ke arah lain. Banyak rumah yang hancur seketika karena lilitannya. Tak terhitung banyaknya orang yang terlilit karenanya.
Berbeda dengan orang-orang yang ada di penginapan Bi Sheng. Orang-orang itu sama sekali tidak bereaksi bahkan ketika yang lainnya sedang dililit di udara.
Mereka berjalan ke kediaman Penguasa Kota dan berhenti ketika mereka menatap beberapa orang di udara. Mata mereka berkilau dengan cahaya merah darah.
"Akar-akar itu mengisap darah semua orang itu!" teriak Feng Kai sambil memandang orang-orang yang sedang dililit.
"Lihatlah ke tembok kota!"
Mereka semua mengalihkan pandangan ke sekitar ketika mendengar apa yang dikatakan Shi Chen. Dari kejauhan, tampak bahwa tembok kota sedang bersinar dan setelah cahayanya menghilang, tembok kota yang asli benar-benar berubah menjadi akar Pohon Iblis Darah!
"Apa-apaan ini? Tembok kota ini ternyata juga hasil perubahan wujud Pohon Iblis Darah!" Tujuh Kecil sangat terkejut.
Akhirnya Sima You Yue mengerti kenapa ia merasa sangat aneh ketika ia baru berjalan masuk ke Kota Iblis Darah sebelumnya. Jadi, itu bukan tembok kota yang sebenarnya, pantas saja tembok itu terasa tidak wajar!
"Orang-orang ini telah dikendalikan oleh Pohon Iblis Darah. Kira-kira ada sepuluh ribu orang di kota ini! Kita jelas tidak mungkin bisa melawan mereka satu per satu," kata Wang Mou.
"Meski kekuatan ini tidak sekuat kita, tetapi jumlah mereka lebih banyak daripada kita," timpal Mu Lian Xin.
"Semua orang ini dikendalikan oleh Pohon Iblis Darah jadi selama kita bisa mengalahkan Pohon Iblis Darah, orang-orang ini tentu tidak akan jadi masalah," kata Bi Sheng.
"Namun, pohon itu punya begitu banyak akar. Kalau kita tidak bisa menghancurkan semuanya, itu akan sia-sia juga."
"Berusahalah semampu kalian untuk menghentikan orang-orang itu, serahkan masalah Pohon Iblis Darah padaku," kata Sima You Yue sambil membuka pintu kecil menuju alam kecilnya, memanggil keluar para tetua Burung Roc Bersayap Empat, Klan Bangau dan semua orang yang ada di dalam Pagoda Roh. Ia juga memanggil keluar semua Binatang Roh kontraknya.
Hu Yang tercengang ketika ia tiba-tiba melihat begitu banyak orang yang keluar.
"Apa-apaan ini! Siapa saja orang-orang ini!" seru Hu Yang.
"Pengawalku dan pengawal Burung Roc Kecil," jawab Sima You Yue. "Jangan berhadapan langsung dengan orang-orang yang sudah dikendalikan itu, bantu aku untuk mengulur waktu sebentar saja."
"Baiklah." Mereka semua mengangguk, lalu terbang menuju orang-orang tersebut.
"Ayo kita pergi juga." Hu Yang menggosok tangannya, lalu mengeluarkan kapaknya dan menyerang orang-orang itu.
"Aku akan membereskan lelaki yang bertubuh satu, tetapi memiliki dua jiwa itu," kata Wu La Mai.
"Aku akan menghajar orang yang ingin memakanku itu!" Tujuh Kecil menggulung lengan bajunya, lalu terbang bersama Wu La Mai, meninggalkan Sima You Yue seorang diri.
"Baiklah, kalau begitu aku juga akan mulai." Sima You Yue membunyikan buku-buku jarinya. Ia melihat akar-akar yang menari dan saling menjalin itu sambil tersenyum cerah.