Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Kedua Wei Menyampaikan Sebuah Ajakan



Kedua Wei Menyampaikan Sebuah Ajakan

1Pada hari kedua, Mao San Quan memanggil Sima You Yue ke kantornya.     

Sima You Yue mengetuk pintu, lalu masuk. Ketika ia melihat Mao San Quan, ia menyapanya, "Direktur Mao."     

Mao San Quan sedang melihat ke luar jendela. Mendengar sapaan Sima You Yue, ia berbalik, lalu berkata, "Kau sudah kembali. Urusanmu sudah selesai?"     

"Sudah," jawab Sima You Yue. "Apakah kau memanggilku karena suatu hal?"     

"Aku mau menunjukkan sesuatu padamu," jawab Mao San Quan. "Coba lihat ini."     

Mao San Quan mengeluarkan sebuah kotak dari lacinya, di dalam kotak itu ada sebuah bahan ramuan obat berwarna hitam pekat.     

"Rumput Janggut Naga? Kenapa warnanya begitu?" Sima You Yue mengenali bahan ramuan tersebut, tetapi terkejut saat melihat warnanya yang hitam.     

"Telah terjadi sesuatu di Kota Samudra Awan. Ini adalah salah satu bahan ramuan yang bermutasi yang mereka temukan di bagian luar kota," jelas Mao San Quan.     

"Sesuatu itu menyebabkan Rumput Janggut Naga berubah warna? Apa yang terjadi?" Sima You Yue mengulurkan tangan ke depan, mendekatkan bahan ramuan itu ke hidungnya dan mengendusnya sedikit. Ia mencium bau yang menjijikkan.     

"Kami belum tahu apa penyebabnya. Dampaknya bukan hanya pada tumbuh-tumbuhan. Bahkan Binatang Roh pun ikut menggila," jawab Mao San Quan.     

"Terakhir kali ketika orang-orang dari Alam Hantu muncul, Binatang Roh juga menggila. Mungkinkah ini akal bulus mereka lagi?" tebak Sima You Yue.     

"Kami tidak bisa menghilangkan kemungkinan itu, tetapi kami juga tidak bisa memastikannya," kata Mao San Quan. "Alam Hantu dan Iblis, racun dari dunia manusia … semua ini bisa menjadi penyebabnya."     

"Dari mana asal bahan ramuan ini? Kota Samudra Awan itu tempat macam apa?" tanya Sima You Yue.     

"Kau tidak tahu tentang Kota Samudra Awan?"     

"Tidak ada yang pernah memberitahuku tentang kota itu sebelumnya."     

"Kota Samudra Awan merupakan tempat pertandingan pil diadakan," kata Mao San Quan. "Tempat itu telah menjadi ibu kota bagi para Alkemis, tetapi tidak semua orang punya kualifikasi untuk pergi ke sana."     

"Bagaimana mungkin kejadian macam itu bisa terjadi di kota itu? Atau apakah itu sudah terjadi sejak sebelum pertandingan pil?" tanya Sima You Yue.     

"Kami juga merasa hal itu aneh. Namun, tidak ada yang bisa menemukan alasannya. Kebetulan ini saat-saat yang genting, jadi bukan kebetulan bahwa berita ini telah tersebar," kata Mao San Quan. "Itulah sebabnya kami ingin pergi lebih awal dari rencana kami sebelumnya. Kami ingin melihat apakah kami dapat membantu atau tidak."     

"Berdasarkan gaya sekte kita, pasti bukan kita yang terlebih dahulu mengambil inisiatif ini, kan?" goda Sima You Yue.     

"Subbagian Pil yang meminta kita melakukannya, dan kita sudah menundanya selama beberapa hari. Jika kita terus berlama-lama, mungkin kita bahkan tidak perlu menunggu sampai pertandingan pil dilangsungkan, mungkin mereka akan langsung mengeluarkan kita sekarang juga," jawab Mao San Quan dengan tak berdaya.     

Melihat sikap Mao San Quan, Sima You Yue tahu bahwa Mao San Quan pasti telah menunda urusan tersebut lagi dan lagi, sampai Mao San Quan tidak bisa menundanya lagi.     

Tiba-tiba Sima You Yue terpikir akan sesuatu dan bertanya, "Kenapa kau mengatakan ini padaku?"     

"Salah satu alasannya adalah karena kami ingin supaya kau mempersiapkan mentalmu." Mao San Quan menatap Sima You Yue. "Alasan lainnya adalah karena sebelum gurumu pergi, dia memberi tahu kami kalau kami bisa mencarimu jika terjadi sesuatu yang aneh."     

"Mencariku?" Sima You Yue membelalak. Sekte saja tidak bisa memecahkan masalah tersebut, apa gunanya mereka mencarinya?     

"Aku juga tidak tahu mengapa mereka bilang begitu, tetapi Xu Tua dan Ge Tua mengatakan hal yang sama," kata Mao San Quan. "Pertama-tama, coba kau bawa dahulu bahan ramuan ini. Kalau kau ada ide, silakan lakukan. Kalau tidak, lupakan saja. Biarkan saja kelompok orang tua itu terus memusingkan hal itu."     

Sima You Yue mengambil kotak tersebut dan berjalan keluar, lalu ia menuruni tangga. Ia bersandar di pilar dan melihat ke langit dengan bingung.     

Guru, Guru Ge ….     

Sima You Yue mengeluarkan batu giok kehidupan Ge Lang. Batu itu masih hangat, menunjukkan kalau Ge Lang masih baik-baik saja. Karena Ge Lang sedang bersama Xu Jin, berarti Xu Jin juga seharusnya baik-baik saja, kan?     

Sima You Yue mengembuskan napas. Mengingat batu giok kehidupan Xu Jin masih dipegang Jiang Jun Xian, ia tidak bisa mengetahui bagaimana keadaan Xu Jin.     

"Saudara Senior Sulung, bagaimana kabar Guru?" gumam Sima You Yue.     

Tiba-tiba, ada sebuah riak di udara di atas. Sima You Yue mengira seseorang akan muncul, tetapi yang muncul malah sebuah lorong ruang.     

"Murid You Yue, apakah kau bersedia datang kemari?" Terdengar suara Wei Besar.     

Wei Besar sedang mencarinya? Kenapa Wei Besar tidak langsung datang dan justru memilih untuk menggunakan cara itu sebagai gantinya?     

Sima You Yue percaya bahwa mereka tidak akan menyakitinya, jadi ia menenangkan diri, lalu melangkah masuk ke lorong ruang.     

Sima You Yue sampai di formasi teleportasi di luar sekte. Kedua Wei sedang tidak bermain catur di paviliun. Sebaliknya, mereka duduk dengan diam dan tegak, menunggu kedatangannya.     

"Salam, hai Guru." Sima You Yue membungkuk untuk memberi salam.     

Wei Besar melambaikan tangan, lalu berkata, "Jangan panggil kami guru. Kami bukan guru sekte ini."     

"Kalau begitu, apa yang kalian lakukan di sini?" Sima You Yue agak terkejut. Namun, yang tidak ia pahami adalah mengapa mereka ingin mengatakan hal itu padanya?     

"Dahulu kami bertaruh dengan Yuan Tua, tetapi kami kalah, jadi kami harus setuju untuk menjaga sekte selama beberapa puluh tahun," jelas Wei Besar.     

Sima You Yue mengangguk, ia mulai agak paham. Sebelumnya, ia bertanya-tanya kenapa Wei Besar dan Wei Kecil yang sangat ahli dalam bidang formasi, hanya berdiri untuk berjaga-jaga di situ. Akhirnya ia tahu kalau itu karena mereka kalah taruhan.     

"Kalau begitu, kenapa kalian mencariku?"     

Wei Besar dan Wei Kecil bertukar pandang. Akhirnya Wei Besar yang bertanya, "Pernahkah kau mendapatkan sebuah buku tentang formasi?"     

Sima You Yue kaget dan langsung teringat pada buku yang diberikan Wu Lingyu padanya. Apakah mereka tahu kalau ia memilikinya?     

Sima You Yue berpikir keras, tetapi raut wajahnya tetap sama. Ia tersenyum, "Aku memang punya buku formasi, banyak di antaranya berasal dari sekte. Guru formasiku jarang punya waktu untuk mengajarku. Kenapa?"     

Mendengar Sima You Yue mengalihkan pertanyaan mereka, Wei Besar menggeleng. "Kau tahu bukan itu yang kami maksud."     

"Kalau begitu, apa?" Sima You Yue balik bertanya.     

"Apa kau tidak punya buku Dasar-Dasar Formasi?" tanya Wei Kecil langsung.     

"Dasar-Dasar Formasi?" Sima You Yue berkedip, lalu bertanya, "Buku apa itu?"     

"Sebuah buku suci di bidang formasi," jawab Wei kecil.     

Sima You Yue hendak menyangkal, tetapi Big Wei memotongnya dengan berkata, "Kau tidak usah membantah. Fakta bahwa kau bisa menyusun formasi perangkap naga pada saat di Hutan Gelap saja merupakan bukti kalau kau memang punya bukunya. Formasi perangkap naga telah menghilang dari benua ini. Formasi itu hanya dicatat di satu tempat, yaitu di dalam buku Dasar-Dasar Formasi."     

Sima You Yue melihat betapa yakinnya mereka, dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia juga tidak menyangkal secara langsung, hanya memilih untuk menjawab, "Aku memang mendapatkan sebuah buku formasi, tetapi aku tidak tahu apakah memang buku itu yang kalian maksud. Bukuku ini merupakan buku yang sangat tua dan bahkan tidak lagi berjudul."     

"Bisakah kami melihatnya?" tanya Wei Kecil dengan penuh semangat, matanya berbinar.     

"Tidak," tolak Sima You Yue. "Seniorku-lah yang memberikan buku itu padaku. Aku tidak bisa begitu saja meminjamkannya pada orang lain. Kurasa, kalian, para guru, tidak akan bisa memaksa siapa pun di dalam sekte, kan?"     

Fan Lei dan Mao San Quan masih ada di dalam sekte, jadi keduanya pasti tidak akan berani menggertaknya.     

"Tenang saja, kami tidak berencana mau mencuri bukumu," jelas Wei Besar begitu melihat Sima You Yue langsung waspada.     

Wei Besar telah mempertimbangkan pilihan itu sebelumnya, tetapi setelah mengenal Sima You Yue dengan lebih dekat, ia melepaskan gagasan tersebut.     

Sima You Yue tidak lanjut berbicara. Ia tidak berencana menanyakan apa yang mereka inginkan. Ia memilih untuk berdiri di sana dan hanya menatap mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.