Ketua yang Bijaksana
Ketua yang Bijaksana
Tidak ada penanda pada orang-orang tersebut atau apa pun yang dapat mengungkapkan identitas mereka.
"Coba cek apakah ada sesuatu di cincin interspasial mereka," perintah Hong Yi.
Sima You Yue baru tahu kalau status Hong Yi tidak rendah, ia bisa memerintahkan pengawal untuk memeriksa cincin interspasial orang-orang itu.
Namun, para penjahat tersebut sejak awal sudah siap gagal sehingga mereka tidak membawa apa pun yang bisa membocorkan identitas mereka. Jadi, anggota Serikat Alkemis tidak menemukan apa pun selain beberapa eliksir alat roh di cincin interspasial mereka, .
"Karena mereka pasukan berani mati, tentu mereka tidak akan meninggalkan jejak apa pun," kata Mao San Quan.
"Kalau kita tidak bisa mengetahui identitas mereka, petunjuk kita akan terputus."
"Tidak, tidak akan," bantah Xia Chang Tian. "Kita akan tahu siapa pengkhianatnya ketika kita pulang ke serikat."
Peristiwa tersebut pasti dapat terjadi karena persekongkolan para pengkhianat dari antarwilayah, Serikat Alkemis, dan Subbagian Pil. Meskipun pasukan berani mati itu sudah tiada, pengkhianat dari Serikat Alkemis masih ada. Selama mereka bisa menemukan siapa pengkhianatnya, mereka juga bisa tahu siapa dalang di balik semua itu.
"Tanpa ada bukti, takutnya kita sulit menemukan pengkhianat tersebut," kata Zhang Fei dengan khawatir.
"Huh, kalau mereka tidak mengakui, maka kita akan menghajar mereka sampai mereka mau mengaku." Hong Yi mencibir.
Dapat dilihat bahwa Hong Yi yang cantik itu jelas bukan tunggul yang bagus.
"Sekarang, tinggal dua belas hari tersisa sebelum pertandingan Alkimia dimulai. Kita harus secepatnya kembali," kata Mao San Quan. "Kalau kita tidak segera kembali, tempat kami dalam pertandingan pasti akan disingkirkan."
"Huh, kalau begitu kau tidak butuh kami untuk menemukan pengkhianatnya," kata Xia Chang Tian. Mengingat orang yang mengkhianati mereka, Xia Chang Tian dan yang lainnya sangat berang dan ingin menyeret pengkhianat itu keluar dan menghajarnya!
Mereka memanggil keluar Binatang Roh terbang lalu terbang menuju Kota Samudra Awan. Orang-orang yang terluka mulai menggunakan keterampilan mereka untuk menyembuhkan luka mereka, sementara yang tidak terluka berunding dengan Mao San Quan.
Ada seseorang yang lain daripada yang lain. Ia jelas-jelas terluka parah, tetapi ia hanya minum pil dan tidak mau menggunakan keterampilannya untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
"You Yue Kecil, bisakah kau menceritakan padaku bagaimana kalian bisa jadi sepasang kekasih?" tanya Xia Chang Tian sambil tersenyum dan duduk di samping Sima You Yue.
Saat itu Wu Lingyu juga berada di samping Sima You Yue. Ia berencana tidak mau membantu Sima You Yue menjawab, ia ingin mendengar apa jawaban Sima You Yue.
Sima You Yue tidak mau menjawab pertanyaan tersebut, ia justru bertanya, "Apakah karena Kapten Gao menolakmu, jadi kau begitu bersemangat untuk meminta nasihat dariku?"
Senyuman di wajah Xia Chang Tian membeku. Ia langsung membuat penghalang untuk mencegah orang lain mendengar percakapan mereka.
"Seperti dugaanku, kau juga sama denganku. Melihatmu sekilas, aku langsung tahu."
"…." Sama kepalamu! Apanya yang sama?!
Sima You Yue memaki dalam hati karena tidak bisa mengungkapkan kejengkelannya dengan terang-terangan. Ia tersenyum dan berkata, "Ketua, sejujurnya, hal semacam itu tidak bisa dipaksakan, itu hanya bisa terjadi dengan alami. Semakin kau mengejarnya, dia semakin benci padamu."
Xia Chang Tian memperhatikan Gao Zhi Hong, yang sedang bermeditasi, lalu berkata: "Dia tidak membenciku, dia cuma tidak mau bersamaku. Tidak seperti kau dan pasanganmu, kalian berdua tidak takut untuk menunjukkan hubungan kalian di muka umum."
"Kalau begitu, beri dia waktu," kata Sima You Yue. "Kalau kau menyukainya, sebaiknya kau ikuti kemauannya. Kalau kau membuatnya tidak bahagia, kau sendirilah yang menyebabkan dirimu marah dan sedih."
"Sepertinya begitu."
"Jadi, kalau dia mau mengungkapkan hubungan kalian, maka ungkapkanlah. Kalau dia tidak mau mengungkapkannya, maka jangan. Yang penting kalian berdua bahagia."
"Namun, aku mau mendapat pengakuan dari dunia luar, tetapi dia bilang itu akan memengaruhi martabatku," kata Xia Chang Tian. "Kami sudah bertengkar beberapa kali gara-gara ini."
Sima You Yue kesal. Apakah lelaki itu benar-benar langsung menganggapnya sebagai tempat curhatnya?!
Ia mengasihani dirinya sendiri karena perkara itu.
"Faktanya, kalian berdua tidak salah." Ia menahan keinginan untuk memukuli Xia Chang Tian dan berkata, "Kalian hanya memikirkan kepentingan satu sama lain. Namun, aku setuju dengan Kapten Gao."
"Kenapa?"
"Coba pertimbangkan lagi. Kau Ketua Serikat Alkemis, wilayah luar dan dalam ada di bawah kendalimu," jawab Sima You Yue. "Di mata dunia, kau-lah master semua Alkemis dan orang yang berkedudukan sangat tinggi. Kalau kau memberi tahu seluruh dunia tentang lelaki yang kau sukai, citramu akan rusak parah. Kapten Gao menyukaimu, jadi dia tidak mau orang lain sampai meremehkanmu."
Xia Chang Tian terdiam beberapa saat. Ia mengembuskan napas dan berkata, "Aku mengerti maksudmu, tetapi aku mau bersamanya sepanjang waktu, aku tidak mau sembunyi-sembunyi terus."
"Menurutku, kau bukan jenis orang yang suka laki-laki, hanya saja kebetulan orang yang kau sukai adalah seorang laki-laki." Sima You Yue mengungkapkan apa yang ia rasakan. "Namun, karena kau menyukai Kapten Gao, sebaiknya kau memikirkan kepentingannya juga."
Xia Chang Tian menatap Sima You Yue dengan penuh semangat, merasa bahwa ia benar-benar telah menemukan orang kepercayaan, seorang teman curhat. Dahulu ia menyukai perempuan. Sekarang, selain Gao Zhi Hong, ia tidak merasakan sesuatu yang istimewa ketika melihat lelaki lain. Seperti yang Sima You Yue katakan, ia tidak menyukai laki-laki, tetapi yang ia sukai kebetulan adalah seorang laki-laki.
Sima You Yue ketakutan melihat air muka Xia Chang Tian. Apakah ia telah salah bicara?
"Uhuk, kau bilang sebaiknya aku memikirkan kepentingannya, apakah menurutmu aku tidak cukup untuknya? Aku ingin memberinya sebuah identitas," kata Xia Chang Tian sambil menatap Sima You Yue.
"Kau mau memberi Kapten Gao sebuah identitas yang jujur dan cemerlang, niatmu memang baik." Sima You Yue bersandar pada Wu Lingyu, lalu melanjutkan, "Namun, pernahkah kau mempertimbangkannya baik-baik? Setelah kau mengumumkan hubungan kalian, dia justru akan tersakiti. Orang lain mungkin mengira kalau dialah yang merayumu dan merusakmu. Semua orang akan membencinya. Apakah menurutmu orang-orang di luar sana tidak berani membicarakan yang terburuk mengenai kalian berdua? Apakah kau mau melihatnya dipojokkan?"
Xia Chang Tian terdiam. Ia tidak pernah memikirkan itu sebelumnya. Ia tidak peduli kalau orang lain membencinya, tetapi ia tidak mau kalau dunia sampai menghina Gao Zhi Hong.
"Mencintai satu sama lain sebenarnya hanya tentang dua orang yang bersangkutan. Kau menyukainya dan dia menyukaimu. Itu sudah cukup. Faktanya, pandangan orang luar sama sekali tidak penting. Baik itu berkah atau penghinaan, itu tidak ada hubungannya dengan kalian berdua. Lagi pula, itu kehidupan antara kalian berdua saja." Sima You Yue mengutarakan pikirannya.
Xia Chang Tian menangkap maksud Sima You Yue. Ia menepuk pundak Sima You Yue dan berkata, "Ternyata You Yue Kecil lebih bisa melihat kenyataan daripada aku. Pantas saja kau tidak mengkhawatirkan apa-apa. Aku mengerti maksudmu. Terima kasih."
Setelah selesai berbicara, Xia Chang Tian melepaskan penghalangnya dan pergi menemui Gao Zhi Hong.
Sima You Yue menggigit bibirnya. Kalau kau sudah mengerti, untuk apa kau tetap melibatkan aku!?
Terdengar tawa Wu Lingyu dari samping Sima You Yue. Ia memelototi Wu Lingyu dan melihat wajah sombongnya. Ia mengulurkan tangan untuk mengusap wajah pongah Wu Lingyu. Dan di mata Xia Chang Tian, sikap tersebut membuktikan kalau Sima You Yue tidak memedulikan apa yang dipikirkan orang lain.
Wu Lingyu meraih tangan Sima You Yue yang kecil, lalu berbisik ke telinganya, "Aku suka dengan apa yang kau katakan tadi. Kalau kau seorang lelaki, kurasa aku akan tetap menyukaimu."
"Pergi sana!" Sima You Yue tidak bisa tidak mengomel. Walaupun Wu Lingyu bisa menerima apa yang terjadi barusan, ia tidak bisa. Meskipun ia tidak membeda-bedakan, ia tidak pernah mengira kalau ia akan mengalami hari semacam itu.
Untungnya, mereka berdua normal.
"Hahaha …." Melihat sikap Sima You Yue, tawa Wu Lingyu semakin keras.
Dengan panduan Lebah Merah Tua, mereka berhasil menghindari semua penangkapan di jalan dan dengan lancar sampai di gerbang Kota Samudra Awan.