Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Dia Ingin Tinggal di Kamarnya



Dia Ingin Tinggal di Kamarnya

2"Mereka telah mengganti para penjaga," kata Zhao Xiang Qi dengan suara yang dalam setelah mengamati sejenak.     

"Orang-orang ini bukan orang-orangmu?" tanya Han Miao Shuang.     

"Mm." Air muka Xia Chang Tian sangat keruh.     

"Bukankah kalian pemimpin tempat ini? Orang-orang ini bukan orang-orang kalian?" tanya Tujuh Kecil.     

"Orang-orang ini tampak sangat asing," jawab Zhao Xiang Qi. "Mereka mungkin bukan anggota serikat."     

"Kalau mereka bukan anggota serikat, lalu apa yang mereka lakukan di sini?"     

"Ini pasti perbuatan si mata-mata," kata Han Miao Shuang. "Kalau begitu, apakah kita masih bisa masuk? Apakah akan ada bahaya setelah kita masuk?"     

"Coba saja," kata Hong Yi.     

"Bagaimana kalau kita tidak usah masuk ke dalam?" tanya Mao San Quan. "Menilai kesulitan kita sebelumnya, tampaknya mereka telah menguasai seluruh Kota Samudra Awan."     

"Lalu?"     

"Kalau mereka tidak mengenali wajah kalian berdua, maka kalau kalian berdua masuk ke sana sekarang, itu namanya kalian cari mati," kata Sima You Yue. "Lagi pula, kalau mereka langsung membunuh kalian di sini, orang-orang di kota tidak akan pernah tahu tentang itu."     

"…."     

Anak muda yang sangat jujur!     

"Apa yang You Yue katakan benar, kalau kalian dibunuh di luar, orang-orang di dalam tidak akan pernah tahu," timpal Mao San Quan. "Terlebih, mereka punya lebih banyak pasukan di sini. Meskipun kalian punya pasukan kalian sendiri, tetapi menurutku kalian tidak akan bisa memberi perintah pada pasukan kalian secepat mereka."     

"Benar," timpal Hong Yi. "Kalian tidak di sini jadi mereka pasti harus mematuhi perintah orang-orang itu."     

"Kalau begitu, kita tidak jadi masuk ke dalam?" tanya Zhang Meng.     

"Kita harus mencari cara bagaimana supaya bisa masuk dengan selamat," jawab Gao Zhi Hong. "Selama kita berhasil masuk, mereka tidak akan berani menyangkal di depan semua orang."     

"Itu pun kalau kita bisa berhasil masuk dahulu," kata Zhang Fei. "Selain itu, kalau kita mau mencari pelakunya, orang-orang ini mungkin sudah siap kalau kita mau membuat keributan di sini."     

"Hanya ada sedikit mata-mata yang keahliannya mumpuni. Tidak akan sulit bagi kita untuk menemukan mereka," kata Xia Chang Tian.     

"Namun, kalau kita mau membuka kedok mereka semua, itu tidak akan berhasil."     

"Jadi, kita hanya bisa masuk secara diam-diam."     

"Mustahil," kata Zhao Xiang Qi. "Kalau orang dapat menyelinap ke Kota Samudra Awan dengan mudah, maka kota ini tidak akan dikenal sebagai kota yang misterius."     

"Kota yang misterius?" Sima You Yue menatap Wu Lingyu, berharap mendapatkan penjelasan darinya.     

"Kebanyakan orang hanya tahu Kota Samudra Awan sebagai tempat di mana Serikat Alkemis dan Subbagian Pil berada, tetapi mereka tidak benar-benar tahu kota ini ada di mana," jelas Wu Lingyu. "Biasanya mustahil untuk bisa menyelinap masuk ke Kota Samudra Awan. Ada formasi pengaman dan penghalang roh di sini. Kau pasti tahu kalau mereka akrab dengan Serikat Master Formasi."     

"Bagaimana kalau kita mau menyelinap masuk?" tanya Sima You Yue.     

"Sudah pasti, kita akan ketahuan."     

"Walaupun orang yang berusaha menyelinap itu merupakan seorang pendekar yang kuat?"     

"Walaupun orang yang menyelinap itu seorang kaisar sekalipun, dia tetap akan ketahuan." Wu Lingyu mengangkat bahu.     

"…."     

Bukankah itu tidak masuk akal? Memangnya ada seorang kaisar yang mencoba menyelinap masuk selama ini?     

Sima You Yue menatap Wu Lingyu, lalu berbalik, mendapati Mao San Quan sedang menatapnya dengan tajam.     

"Direktur Mao, kenapa kau menatapku?" Leher Sima You Yue agak menciut.     

"Kau tahu caranya supaya mereka bisa diam-diam masuk, kan?"     

"…."     

Sepuluh menit kemudian, mereka berkelok-kelok menembus awan dan sampai di bawah tembok kota. Saat itu, hanya ada anggota Istana Bintang Laut dan Sekte Langit.     

"Kita masuk dengan cara ini, tetapi bagaimana dengan Ketua Serikat dan yang lainnya?" tanya Zhang Meng.     

"Kau akan tahu ketika waktunya tiba," jawab Mao San Quan. "Sekarang, ayo kita masuk ke dalam."     

Mereka sampai di gerbang kota dan para pengawal yang sedang berjaga langsung menemukan mereka.     

"Siapa itu?"     

"Kami sudah kembali," jawab Mao San Quan. "Jangan bilang kalian tidak mengenali kami setelah hanya lewat sepuluh hari."     

"Kartu undangan."     

Mao San Quan membuka kartu undangan dan sebuah logo pun muncul.     

"Buka gerbangnya."     

Gerbang kota dibuka dengan perlahan dan Mao San Quan memimpin kelompoknya untuk berjalan masuk. Gerbang kota langsung ditutup.     

"Beri tahu Ketua Serikat dan yang lainnya kalau orang-orang ini sudah kembali," perintah ketua penjaga pada salah satu anak buahnya.     

"Ya, Ketua." Penjaga itu pun pergi setelah menerima perintah.     

"Tak kusangka, ternyata mereka sungguh bisa kembali hidup-hidup. Mungkinkah ini berarti ada perubahan rencana …."     

Mao San Quan, Zhang Fei dan yang lainnya berangkat menuju Subbagian Pil sementara Sima You Yue dan Han Miao Shuang kembali ke penginapan.     

"Akhirnya kalian kembali juga. Kalau kalian tidak kunjung kembali, kami semua pasti khawatir setengah mati." Fu Xiao Dai adalah satu-satunya Alkemis perempuan selain Sima You Yue dan Han Miao Shuang. Saat melihat mereka kembali, ia buru-buru pergi untuk menyambut mereka.     

Melihat kedatangan Sima You Yue dan Han Miao Shuang, para murid dan guru yang lain juga ikut turun.     

"Ada apa?" tanya Sima You Yue saat melihat kekhawatiran di wajah mereka. "Apakah ada sesuatu yang terjadi?"     

"Bukan kami yang dalam masalah. Kami dengar kalian semua telah dikirim keluar dan beberapa orang lain yang telah dikirim keluar belum kunjung kembali," jawab Fu Xiao Dai. "Kalian pergi selama berhari-hari, kami semua khawatir kalau kalian sampai tidak bisa kembali."     

"Kalian dengar itu dari siapa?" tanya Sima You Yue.     

Sima You Yue tidak memberi tahu murid lain tentang masalah tersebut dan anggota Subbagian Pil atau Serikat Alkemis tidak akan pernah mengatakannya. Jadi, mereka tahu dari mana?     

"Sebelum kami pergi, kami cekcok dengan seorang perempuan berpakaian warna hijau dan orang-orang mereka yang bilang begitu," jawab Fu Xiao Dai.     

"Siapa dia?"     

"Sepertinya dia Nona Muda dari Serikat Alkemis," jawab Fu Xiao Dai. "Dia bilang dia akan meminta kakeknya untuk membatalkan hak kita untuk mengikuti pertandingan."     

"Seorang kakek yang bisa membatalkan hak ikut pertandingan? Sepertinya wewenang kakeknya agak besar," kata Sima You Yue. "Kenapa kalian bisa berselisih dengannya?"     

Meskipun Sima You Yue sama sekali tidak kenal dengan perempuan tersebut, tetapi dari cerita Fu Xiao Dai saja ia sudah bisa membayangkan perangai perempuan itu.     

"Itu semua salahku. Aku mengincar bahan ramuan pengobatan yang sama dengannya dan kami sedikit bertengkar," jawab Fu Xiao Dai.     

"Karena Direktur Mao sudah kembali, tidak akan ada masalah," kata Sima You Yue. "Siapa pun Nona Muda itu, kau tidak perlu ambil pusing."     

"Di mana Direktur Mao?" tanya seorang guru.     

"Dia pergi ke Subbagian Pil. Sebentar lagi dia akan kembali," jawab Sima You Yue. Kemudian ia berbalik menghadap Wu Lingyu yang berdiri di sampingnya. "Aku akan membantumu memesan kamar."     

"Tidak perlu, aku akan tinggal di kamarmu. Begitu saja, beres," kata Wu Lingyu.     

"Tidak mungkin."     

"Tidak mungkin."     

Terdengar dua suara yang berbeda pada saat yang sama, yang satu suara Sima You Yue, sementara yang satunya suara Tujuh Kecil.     

"Aku tinggal satu kamar dengan You Yue, bagaimana mungkin kau bisa muat satu kamar dengan kami?!" pekik Tujuh Kecil sambil berkacak pinggang.     

"Kau kan perempuan dan perempuan harus tinggal dengan sesama perempuan, tinggallah dengan saudari seniormu," jawab Wu Lingyu.     

"Ada begitu banyak kamar kosong, carilah satu kamar untuk kau sendiri," tolak Sima You Yue.     

"Tidak ada lagi kamar kosong," jawab Wu Lingyu dengan polos.     

"Bagaimana kau tahu?"     

"Aku menebaknya. Kalau kau tidak percaya, kau bisa bertanya pada pemilik penginapan."     

Sima You Yue menatap Wu Lingyu, lalu mengalihkan pandangannya ke belakang konter.     

Melihat mereka semua sedang menatapnya dan melihat Wu Lingyu memutar cincin di jarinya, si pemilik penginapan yang gemuk itu berseri-seri dan berkata, "Maaf, tidak ada kamar kosong lagi di sini."     

"Tidak ada lagi kamar kosong? Bukankah tadi kau bilang masih ada beberapa kamar yang kosong? Barusan aku mendengarmu memberi tahu pelayan tadi," tanya Fu Xiao Dai dengan bingung.     

"Tentang itu, kamar-kamar kosong itu baru saja dipesan oleh seseorang," jawab si pemilik penginapan. "Jadi, sekarang kami tidak punya kamar kosong. Kalau kalian mau tinggal di sini, kalian harus berdesak-desakan dan puas dengan apa yang ada."     

Sima You Yue menatap Wu Lingyu, melihat senyum puas di wajah Wu Lingyu. Raut wajah kepuasan yang Wu Lingyu pancarkan karena ia sudah menebak dengan benar, sungguh menjengkelkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.