Masalah pun Muncul
Masalah pun Muncul
Memikirkan kata 'menggantikan', Sima You Yue mau tidak mau merasa gemetar.
Han Miao Shuang dan Su Xiao Xiao mengikuti Sima You Yue ke kamarnya. Saat mereka menutup pintu, keduanya menatap Wu Lingyu.
"Siapa dia?" tanya Han Miao Shuang.
Mereka harus melakukan pemeriksaan terperinci pada lelaki tersebut karena saudari junior mereka biasanya tidak mudah ditipu oleh siapa pun.
Mereka harus menjadi menjaga Sima You Yue!
Sima You Yue menatap Wu Lingyu dan bertanya-tanya apakah sebaiknya ia memberi tahu identitas Wu Lingyu atau tidak pada mereka.
Wu Lingyu langsung melepas Formasi Ilusi-nya dan kembali ke wujud aslinya.
"Kau, kau Wu Lingyu?" Melihat Wu Lingyu, Han Miao Shuang menjadi sangat gelisah.
Tentunya ia tidak salah kenal orang, kan? Atau apakah ada fatamorgana yang muncul di hadapannya? Pacar Saudari Junior ternyata adalah Putra Suci Paviliun Bijaksana?
"Penggantian dijamin kalau tidak asli." Wu Lingyu berjalan mendekat dan memeluk Sima You Yue. "Kudengar You You bercerita betapa kalian sangat menyayanginya, terima kasih."
Alis Sima You Yue terangkat, sikap Wu Lingyu sebagai seorang Putra Suci muncul lagi.
"Eh, itu … tidak perlu berterima kasih. Dia kan saudari junior kami." Han Miao Shuang agak tergagap.
"Saudari Senior, apakah kau sampai harus tergagap seperti itu?" tanya Sima You Yue sambil menatap Han Miao Shuang, dahinya berkerut.
"Kau tidak tahu sih, Wu Lingyu-lah satu-satunya lelaki yang pernah dia puji sebelumnya," kata Su Xiao Xiao. "Sekarang Wu Lingyu tiba-tiba muncul tepat di hadapannya, dia pasti sangat terkaget-kaget."
Mata Sima You Yue membelalak, menatap Han Miao Shuang dengan tidak percaya.
Kepura-puraan palsu Wu Lingyu benar-benar bisa membuat Han Miao Shuang memujinya? Apakah itu karena keahlian menyamar Wu Lingyu yang terlalu luar biasa atau karena Han Miao Shuang memang terlalu mudah ditipu?
"Namun, Saudari Junior, tampaknya kau berselisih dengan Paviliun Bijaksana, kan?" Han Miao Shuang teringat akan masalah Sima You Yue dan pernah mendengarnya menyinggung tentang konfliknya dengan Paviliun Bijaksana.
"Namun, Wu Lingyu juga saudara seniorku," jawab Sima You Yue. "Toh, semua akan baik-baik saja selama dia tidak menghentikanku melakukan apa yang ingin kulakukan."
Wu Lingyu bukan hanya tidak akan menghentikan Sima You Yue, ia juga akan membantunya.
"Oh. Baguslah," kata Han Miao Shuang. "Huh, kenapa aku merasa kalau adik kecilku telah diculik?"
"…."
"Kurasa sebaiknya aku tinggal satu kamar dengan saudari juniorku, tidak baik kalau kalian berdua tinggal sekamar," saran Han Miao Shuang tiba-tiba.
"Ketika kau masuk ke kamar ini, yang dilihat orang luar ialah kaulah satu-satunya perempuan di kamar ini," kata Wu Lingyu.
"…."
"Baiklah kalau begitu, Saudari Junior, kau …."
"Buk -"
Kata-kata Han Miao Shuang dipotong oleh suara serudukan yang datang dari lantai bawah dan diikuti oleh teriakan anggota Serikat Alkemis.
"Ayo kita turun dan memeriksanya," ajak Sima You Yue sambil berlari ke bawah. Han Miao Shuang dan yang lainnya juga mengikutinya.
Sebuah meja di ruang depan penginapan hancur berkeping-keping. Ada dua murid Sekte Langit yang terbaring di lantai, memegangi dada mereka sambil mengerang.
Yang lainnya berdiri di ruang depan utama sambil mengepung Fu Xiao Dai di tengah.
Berdiri beberapa pengawal Serikat Alkemis di luar pintu masuk. Mereka mengepalkan tinju mereka ke arah murid-murid Sekte Langit. Seorang perempuan berpakaian warna hijau berdiri di depan sambil memegang sebuah cambuk panjang.
"Huh, sudah kubilang sebelumnya. Selama kau ada di kota ini, kalian sama sekali tidak bisa melarikan diri!" Zhan Liu Er menarik cambuk di tangannya sambil menatap Fu Xiao Dai dengan meremehkan.
Fu Xiao Dai berjalan ke depan melewati murid-murid Sekte Langit dan menghadap Zhan Liu Er. Ia berkata dengan suara dingin, "Akulah yang pertama memilih bahan ramuan obat itu dan membiarkanmu ketika kau merebutnya dengan paksa. Sekarang kau justru datang ke sini untuk menghajar kami. Kau sungguh keterlaluan dan biadab!"
"Memangnya kenapa kalau aku keterlaluan dan biadab?" Zhan Liu Er tersenyum jahat. "Aku mampu melakukannya, kan? Kalau kau juga mampu, kau juga bisa melakukan hal yang sama denganku!"
"Kau …." Fu Xiao Dai sangat berang melihat ketidaktahumaluan Zhan Liu Er sampai-sampai ia tidak bisa berkata-kata. "Apa yang kau inginkan?"
"Sangat sederhana, berlututlah di hadapan Nona ini dan akui kalau kau salah, kalau kau seharusnya tidak melawan Nona ini dan lain kali kalau kau bertemu Nona ini, kau harus mengubah arah jalanmu dan menyapaku sebagai bibi moyangmu. Setelah itu, barulah aku mau mengampunimu!" jawab Zhan Liu Er.
"Teruslah bermimpi!" tolak Fu Xiao Dai langsung. Tidak mungkin ia mau berlutut di hadapan perempuan itu!
"Tidak mau? Kalau begitu aku akan menghajarmu sampai kau mau!" kata Zhan Liu Er sambil mengibaskan cambuk di tangannya ke arah Fu Xiao Dai.
"Saudari Junior, minggir!" Murid-murid Sekte Langit menarik Fu Xiao Dai ke samping supaya ia terhindar dari serangan tersebut.
Zhan Liu Er tidak berhasil menyerang Fu Xiao Dai, jadi ia berkata kepada para pengawal di sampingnya, "Tangkap semua orang ini!"
"Ya, Nona Muda."
Semua murid Sekte Langit yang ada di situ merupakan Alkemis dan kekuatan mereka sebenarnya jauh lebih rendah daripada orang lain. Dihadapkan dengan para pengawal tersebut, murid-murid Sekte Langit sama sekali tidak bisa menandingi mereka. Para pengawal hanya memberikan sedikit tekanan pada mereka, tetapi mereka langsung sama sekali tidak bisa bergerak.
"Huh, kita lihat ke mana kalian bisa melarikan diri sekarang!" Zhan Liu Er menyeringai dengan kejam sambil terus mengacungkan cambuk.
Fu Xiao Dai juga mengeluarkan senjatanya sendiri sambil menerjang ke depan. Namun, karena perbedaan kekuatan antara kedua belah pihak, ia langsung berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
Sima You Yue menyaksikan kejadian di bawah dari lantai atas, lalu berkata, "Aku benar-benar tidak mengerti kenapa Nona Muda yang liar ini suka menggunakan cambuk. Mungkinkah cambuk itu membantu untuk menunjukkan sifat khusus mereka yang tidak tahu aturan?"
"Mungkin begitu!" jawab Han Miao Shuang. "Aku paling benci melihat orang yang menggunakan cambuk."
"Aku juga!" timpal Tujuh Kecil. "Huh, lihat saja!" kata Tujuh Kecil sambil melompat turun.
"Jangan bunuh dia!" teriak Sima You Yue pada Tujuh Kecil.
Fu Xiao Dai terpojok ke dinding, menyaksikan Zhan Liu Er hendak menghunus pisau ke wajah Fu Xiao Dai, tetapi ia berhenti saat mendengar teriakan lembut Tujuh Kecil di sisi telinganya.
"Cambukmu sungguh jelek, tetapi berani-beraninya kau memamerkannya!"
Selesai berbicara, Tujuh Kecil menarik cambuk Zhan Liu Er dengan kuat. Seluruh cambuk itu langsung putus menjadi beberapa bagian.
"Kekuatan tubuh Tujuh Kecil sebanding dengan seekor Binatang Roh!" ratap Han Miao Shuang dengan emosional sambil terus mendecakkan lidah ketika ia melihat Tujuh Kecil menghancurkan senjata roh tersebut dengan tangan kosong.
Sima You Yue merasa Tujuh Kecil agak mirip dengan dirinya. Sebelumnya ia juga telah merusak cambuk orang lain dan sekarang Tujuh Kecil melakukan hal yang persis sama.
Zhan Liu Er bahkan belum sempat bereaksi ketika melihat fakta bahwa senjata rohnya dihancurkan begitu saja oleh orang lain, terlebih orang lain itu masih anak-anak. Ia tiba-tiba terkaget-kaget, lalu berteriak dengan lantang, "Siapa kau?"
"Aku bibi moyangmu!" jawab Tujuh Kecil sambil menendang perut Zhan Liu Er, menhempasnya terbang ke meja, menghancurkan meja itu berkeping-keping. Meja yang hancur tersebut hampir sama parahnya dengan yang terjadi pada murid Sekte Langit sebelumnya.
"Nona Muda!"
Pengawal Serikat Alkemis geram. Zhan Liu Er telah dihajar tepat di hadapan mata mereka. Kalau berita itu sampai bocor, akan jadi apa reputasi mereka? Saat mereka kembali, mereka pasti akan dihukum.
Mereka langsung bekerja sama, tidak peduli apakah Tujuh Kecil masih kecil atau tidak karena mereka semua mengarahkan serangan mereka ke Tujuh Kecil seorang.
"Huh!"
Siluet Tujuh Kecil pun bergoyang. Semua orang hanya bisa merasakan kalau kepala mereka pusing karena semua pengawal itu langsung dihempas terbang ke jalanan.
"Ahhh!"
"Arghhh!"
Para pengawal tersebut jatuh dengan keras di tanah dan beberapa dari mereka tidak bisa menahan teriakan kesakitan mereka.
Orang-orang yang ada di jalanan dikejutkan oleh keributan yang tiba-tiba itu. Ketika melihat lebih dekat, mereka menyadari kalau yang telah dihajar itu adalah orang-orang Serikat Alkemis. Mereka bersembunyi di samping untuk menyaksikan keributan itu.
Sebelumnya, tidak pernah ada orang yang berani menghajar pengawal Serikat Alkemis Kota Samudra Awan. Orang-orang yang berani menghajar para pengawal itu sebentar lagi pasti kena batunya. Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut bertanya-tanya siapa orang yang bisa-bisanya begitu nekat sampai menyebabkan gawatnya keadaan saat itu.