Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Xuan Qiu



Xuan Qiu

0Luo Ming melambaikan tangan dan para pengawal langsung membawa Sima You Yue dan Tujuh Kecil pergi.     

Orang-orang di luar melihat bahwa Sima You Yue dan Tujuh Kecil sudah dibawa pergi oleh orang-orang Serikat Alkemis. Sebagian dari mereka merasa kasihan, sementara sebagian lagi merasa senang.     

"Sudah kubilang kan, orang yang menyinggung Serikat Alkemis di kota ini memang cari mati!"     

"Ah, kudengar Sekte Langit memang tidak rukun dengan Serikat Alkemis. Dari awal, kedudukan mereka dalam pertandingan Alkimia yang diadakan Subbagian Pil memang sudah buruk. Sayang sekali, aku khawatir Sekte Langit akan gagal kali ini!"     

"Masih belum pasti. Orang-orang Sekte Langit yang datang kali ini tampaknya tidak terlalu hebat. Namun, kali ini Mao San Quan yang datang. Meskipun dia tidak lebih baik dari si Xu Jin itu, dia agak galak ketika sedang marah. Selain itu, dia sangat melindungi murid-muridnya."     

"Kalau begitu akan ada pertunjukan yang bagus yang bisa kita tonton!"     

"Kita lihat saja."     

….     

Sima You Yue dan Tujuh Kecil mengikuti kelompok Luo Ming ke Serikat Alkemis. Mereka tidak masuk lewat pintu depan, tetapi dari belakang.     

"Bawa mereka ke penjara. Aku akan melapor ke Nona Muda," perintah Luo Ming pada para pengawalnya. "Hati-hati, jangan biarkan orang lain tahu."     

"Ya, Komandan."     

"Kalian, nikmatilah gaya hidup ini." Luo Ming menatap Sima You Yue dan Tujuh Kecil, lalu para pengawal membawa mereka pergi.     

Sima You Yue dan Tujuh Kecil berjalan melintasi dua pelataran, yang berbeda dari pelataran lain. Terdapat sebuah taman bahan ramuan yang luas di masing-masing pelataran.     

Sima You Yue dan Tujuh Kecil melewati kedua pelataran tersebut, berjalan menuju penjara.     

Tujuh Kecil memegang tangan Sima You Yue. Ia berkedip pada Sima You Yue, mengisyaratkan pertanyaan, 'kapan kita akan mulai bergerak'?     

Sima You Yue memeriksa sekelilingnya. Tempat itu agak terpencil dan tidak ada seorang pun di sekitar sana, jadi ia diam-diam bergerak. Tak lama kemudian sebuah aroma ringan menguar di area tersebut.     

"Apakah kau mencium sesuatu?" tanya seorang pengawal kepada pengawal lain di sampingnya sambil mengerutkan kening.     

"Sepertinya aroma yang baunya sangat wangi," jawab pengawal tersebut. "Tidak ada bau seperti ini sebelumnya."     

"Mungkinkah …. Jangan-jangan …."     

Pengawal itu belum selesai berbicara, tetapi ia langsung jatuh.     

Pengawal-pengawal yang lainnya masih tidak mengerti akan apa yang sedang terjadi ketika mereka jatuh pingsan satu demi satu.     

"Yue Yue, aku akan pergi bersamamu." Tujuh Kecil menendang pengawal yang ada di sampingnya.     

"Kau tetap di sini dan berjaga-jagalah," tolak Sima You Yue. "Jangan sampai ada yang tahu. Lagi pula, kau tidak bisa melewati penghalang roh."     

"Baiklah. Aku akan menunggumu di sini." Tujuh kecil menyetujui dengan enggan.     

Sima You Yue mengikuti rute yang diberikan oleh lebah-lebahnya, menghindari petugas penjaga. Ia sampai di tempat yang disebut taman obat itu tanpa ketahuan oleh siapa pun.     

Sesuai dugaan, ada sebuah penghalang roh di luar taman obat tersebut. Ada sebuah fluktuasi yang ringan di ruang sekitar itu.     

Sima You Yue memanggil keluar Raung Kecil, menyatu dengannya, lalu langsung masuk.     

Karena ada penghalang roh, tidak ada yang berjaga-jaga di sana, dan Sima You Yue pun langsung masuk.     

Ia mengamati taman obat tersebut, lalu cemberut. Bahan ramuan di situ tidak begitu bagus dan jauh lebih buruk daripada yang ada di dalam Pagoda Roh. Bahan-bahan ramuan itu tidak menarik baginya.     

"Pergilah ke petak bunga kecil yang ketiga di Taman Obat, ada pohon Buah Roh di sampingnya. Lalu melangkahlah sebanyak sepuluh langkah ke timur di bawah pohon tersebut," gumam Sima You Yue. Ia berjalan dan akhirnya tiba di sebidang tanah yang lembut.     

Sebidang tanah itu baru saja dibajak sehingga tanahnya masih segar. Mengikuti petunjuk Mo Ketiga, Sima You Yue pun menggali beberapa kali dan melihat sebuah kotak batu giok.     

Sima You Yue mengambil kotak batu giok tersebut, tetapi tidak membukanya. Ia takut aroma harum Jamur Bodhi akan menarik perhatian. Dalam sekali berpikir, ia pun menyimpan kotak itu ke dalam Pagoda Roh untuk ia berikan kepada Mo Ketiga.     

Ketika Sima You Yue berdiri, ia melihat sebuah bahan ramuan yang tertutup tanah di dekatnya. Ia bergerak ke sana, membersihkan tanah dari bahan ramuan itu, dan menyisir dedaunan bahan ramuan tersebut.     

"Sebelumnya Jamur Bodhi ditanam di situ." Terdengar sebuah suara hangat dari belakang.     

Sima You Yue terkejut. Ia langsung balik badan dan melihat ada seorang lelaki yang sedang duduk di kursi roda, tersenyum padanya.     

Namun, tatapan lelaki itu tidak terarah, jadi mata lelaki tersebut pasti bermasalah.     

Kapan lelaki itu muncul di sana? Kenapa Sima You Yue sama sekali tidak menyadari kehadirannya? Ia tidak yakin apakah sebelumnya orang itu melihatnya menggali Jamur Bodhi atau tidak.     

Sima You Yue tidak malu ketahuan, ia dengan tenang menatap lelaki di hadapannya itu.     

Tangan lelaki itu berada di sandaran lengan di kedua sisi kursi roda. Wajahnya tampan. Ada raut wajah yang tampak keletihan karena sakit di antara kedua alisnya.     

Lelaki tersebut menatap Sima You Yue dengan ringan, seolah ia melihat gerakan-gerakan kecil Sima You Yue, atau mungkin juga tidak.     

"Kau siapa? Kapan kau datang?" Sima You Yue mengambil dua langkah ke depan dan menatap lelaki itu dengan waspada.     

"Aku memang sudah di sini dari tadi, hanya saja kau tidak menyadarinya," jawab lelaki tersebut. "Namaku Xuan Qiu."     

"Xuan Qiu?" Sima You Yue berpikir sejenak. Ia belum pernah mendengar ada orang yang menyebut nama itu. Ia tidak tahu identitas lelaki itu.     

"Ya." Xuan Qiu tersenyum dan mengangguk.     

"Kau memang selalu ada di sini?" tanya Sima You Yue dengan ragu-ragu.     

"Ya." Xuan Qiu mengakuinya, tetapi ia tidak mengatakan apakah ia sebelumnya melihat Sima You Yue atau tidak.     

"Apa yang kau lakukan di sini?"     

"Mencium aroma bahan ramuan."     

Mencium aroma bahan ramuan?     

Sima You Yue mengerutkan kening. Apakah lelaki itu mencium aroma Jamur Bodhi, jadi lelaki itu datang ke sana?     

"Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak akan memberi tahu siapa pun tentang urusanmu." Xuan Qiu menjawab kekhawatiran Sima You Yue.     

Xuan Qiu benar-benar memergokinya!     

Tidak, bagaimana mungkin Xuan Qiu bisa tahu apa yang Sima You Yue pikirkan?     

Sima You Yue menatap lelaki tersebut, memikirkan bagaimana cara menangani masalah itu.     

"Urusanmu tidak ada hubungannya denganku," jelas Xuan Qiu.     

"Kenapa kau membantuku merahasiakan ini?" Sima You Yue bingung.     

"Karena aku tidak ada hubungannya dengan Serikat Alkemis," jawab Xuan Qiu. "Aku hanyalah orang buta dan lumpuh. Aku tidak peduli akan hal-hal yang bisa kuabaikan begitu saja."     

Tidak tahu kenapa, Sima You Yue merasa kecewa mendengar jawaban Xuan Qiu.     

"Lalu kenapa kau ada di sini? Apakah benar-benar karena kau ingin mencium aroma bahan ramuan?" Sima You Yue tidak percaya mendengar jawaban Xuan Qiu tadi.     

"Untuk orang yang tidak bisa melihat warna, aroma adalah cara yang penting bagi kami untuk memahami dunia." Jari-jari Xuan Qiu terjalin. "Aku tidak bisa melihat seperti apa dunia ini, tetapi aku bisa mencium baunya."     

"Apakah kau sudah tidak bisa melihat sejak lahir?" Melihat sikap tenang lelaki itu, Sima You Yue pun berjalan mendekat.     

"Kudengar orang lain bercerita kalau aku bisa melihat ketika aku berumur satu atau dua tahun. Jadi, aku tidak buta sejak lahir, tetapi aku sama sekali tidak ingat akan hal itu." Xuan Qiu merasa geli.     

Seorang anak berumur satu atau dua tahun sama sekali belum bisa mengingat. Walaupun mereka bisa melihat seperti apa dunia pada saat itu, bagaimana mungkin mereka bisa mengingatnya?     

Jadi Xuan Qiu tidak pernah tahu bagaimana warna langit dan bagaimana rupa bunga.     

"Apakah kau sudah menemui tabib?"     

"Sudah, tetapi tidak ada dokter yang tahu penyebabnya. Karena aku sudah tidak bisa melihat dari awal, aku jadi sudah terbiasa."     

"Namun, kau tetap ingin melihat dunia, kan?" tanya Sima You Yue. "Kau ingin tahu seperti apa dunia ini, bagaimana warna langit, dan apa sebenarnya warna itu, daripada hanya mengandalkan kesadaran roh untuk mengenali hal-hal di sekitarmu."     

Perlahan senyum Xuan Qiu tampak semakin dalam, ia menjawab: "Kau sangat memahami orang-orang sepertiku. Apakah kau pernah mengalami apa yang kualami sebelumnya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.