Istri yang Sangat Dimanjakan: Nona Muda Kelima Dokter Ilahi

Bermain Sepak Bola!



Bermain Sepak Bola!

0Shi Qian Zhi menatap mata Sima You Yue. Ia tidak menyangka Sima You Yue menghentikannya untuk mengatakan hal tersebut.     

"Aku akan menyampaikan kata-katamu itu."     

Mendengar tanggapannya, Sima You Yue mengerti maksud Shi Qian Zhi. Shi Qian Zhi tidak menganggap serius kata-katanya.     

Namun, Sima You Yue tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Pembelah Langit telah muncul, dan ia belum bisa mengeluarkan kekuatan penuh Ling Long. Kalau orang tahu Ling Long ada di tangannya, ia takut orang-orang yang mengaku-ngaku sebagai penegak keadilan akan memburunya, memutus kontraknya dengan Ling Long, membawa Ling Long pergi, lalu memulai apa yang disebut-sebut sebagai perang demi keadilan.     

Godaan Pembelah Langit terlalu besar. Siapa pun yang menginginkan pedang itu tidak akan bisa menolaknya. Jadi Sima You Yue tidak bisa memaksa Kultus Naga Hitam untuk tidak menggunakan pedang tersebut.     

"Aku hanya memberi saran."     

"Aku mengerti niat baikmu. Terima kasih. Selamat tinggal."     

Shi Qian Zhi berbalik dan terbang menuju wilayah dalam.     

Sima You Yue menunggu Shi Qian Zhi pergi, kemudian mengalihkan perhatiannya ke penawar racun. Setelah merenung sejenak, ia mengumpulkan semua penawar racun dan masuk ke dalam Pagoda Roh.     

Setengah bulan kemudian ketika Sima You Yue keluar dari Pagoda Roh, keempat penawar racun tersebut sudah digabung menjadi satu.     

Sima You Yue mengeluarkan batu induk dan menghubungi Wu Lingyu. Tak lama kemudian, Wu Lingyu dan Tujuh Kecil datang bersama-sama.     

"Yue Yue, kami sudah kembali." Tujuh Kecil membuka tirai tenda dan berlari masuk. "Shi Qian Zhi sudah pergi?"     

"Mm."     

"Penawarnya sudah berhasil dibuat?"     

"Penawarnya sudah selesai kami buat, tetapi aku harus menemukan seseorang untuk memastikan khasiatnya," jawab Sima You Yue.     

"Aku akan mencobanya," kata Wu Lingyu.     

Sima You Yue menggeleng, lalu berkata, "Fisikmu memiliki sifat Klan Iblis, jadi kau tidak boleh mencobanya."     

"Aku …."     

"Kau juga tidak bisa," kata Sima You Yue menatap Tujuh Kecil. "Belum lagi fisikmu, kau bisa berlari ke sana kemari di seluruh gunung ini tanpa meminum obat penawar. Memberimu penawar merupakan suatu pemborosan."     

Tujuh Kecil mengusap hidungnya. Yah, Sima You Yue memang benar.     

"Kalau begitu kita harus mencari seseorang untuk mencoba penawarnya!"     

"Secara umum, penawar racun ini seharusnya manjur, tetapi untuk memastikan khasiatnya, sebaiknya kita mencari seseorang untuk mencobanya. Coba kita minta Feng Kai dan yang lainnya kemari, lalu minta mereka menangkap salah satu anggota Klan Zong Zheng," kata Sima You Yue.     

"Ide bagus!" Tujuh Kecil bertepuk tangan mendukung.     

Sima You Yue pun menghubungi Feng Kai dan yang lainnya, meminta mereka untuk kembali, sekaligus menangkap seseorang dari Klan Zong Zheng.     

Kota Nica memang tidak jauh dari Lembah Patah Hati. Feng Kai dan yang lainnya tiba sehari kemudian sambil membawa seorang lelaki berpakaian putih.     

Lelaki itu tidak sadarkan diri dan digendong layaknya seekor ayam.     

Pupil Sima You Yue menyusut ketika ia melihat lelaki tersebut.     

"Bos, kau kenal dia?" tanya Ni An Yi.     

"Tidak banyak orang di Klan Zong Zheng yang tidak aku kenal," jawab Sima You Yue. "Dia salah satu Tuan Muda Klan Zong Zheng, Zong Zheng Luo. Dia ikut pada malam klanku dimusnahkan."     

"Sial, kita benar-benar menangkap seorang musuh!" seru Ni An Yi. "Bos, kenapa kau meminta kami untuk menangkapnya?"     

"Untuk menguji sebuah obat," jawab Sima You Yue. "Bangunkan dia."     

Kong Ren mengambil sebotol penawar racun dan menyuruh Zong Zheng Luo mengendus penawar tersebut. Zong Zheng Luo mengendus, alisnya berkerut, lalu ia terbangun.     

Tak lama setelah sadar kembali, Zong Zheng Luo teringat kalau ia baru saja keluar dari rumahnya dan berbelok ke sebuah gang kecil ketika ia melihat ada seseorang yang menghalangi jalannya. Kemudian … kemudian ia pingsan.     

Sekarang ia ada di sebuah tempat yang aneh. Ia pasti dibawa oleh orang-orang itu ke sana.     

Ia membalikkan tubuhnya di tanah dan menatap orang-orang asing tersebut. Ia bertanya, "Siapa kalian? Kenapa kalian membawa Tuan Muda ini ke sini? Hati-hati, Tuan Muda ini akan memenggal kepala kalian!"     

Ni An Yi menendang Zong Zheng Luo sampai terhempas, dan ia terjerembap dengan keras di tanah.     

"Memangnya kau pikir kau siapa? Berani-beraninya kau berpikir kalau kau bisa memenggal kepala kami!? Huh! Apa kau percaya bahwa dengan sekali tebasan pedangku, aku akan memutus lenganmu?"     

"Ahh, sakit, jangan!" Zong Zheng Luo berdiri sambil memegangi perutnya. Ia menatap Ni An Yi dan yang lainnya. Masing-masing memancarkan niat membunuh yang kuat. Ia berbicara dengan takut-takut, "Aku tidak berniat jahat pada kalian. Kenapa kalian menangkapku? Apa yang mau kalian lakukan? Kita bisa berunding …."     

Setelah ditendang sampai terhempas, Zong Zheng Luo tidak lagi menyebut dirinya sebagai Tuan Muda dan sikapnya melunak.     

"Zong Zheng Luo, kau masih sama saja. Kau telah menghabiskan dekade demi dekade hanya untuk menindas yang lemah," komentar Sima You Yue.     

"Kau siapa? Aku tidak kenal kau." Zong Zheng Luo menatap Sima You Yue. Ia mencoba mengingat-ingat, tetapi ia tidak dapat mengingat kapan ia bertemu dengan Sima You Yue.     

"Benarkah? Tidak masalah kalau kau tidak mengenalku. Fakta bahwa aku mengenalmu saja sudah cukup," jawab Sima You Yue.     

"Lalu kenapa kau menangkapku? Apa yang kau inginkan? Klan Zong Zheng-ku punya uang," tanya Zong Zheng Luo.     

"Memangnya kau tidak bisa lihat?" Sima You Yue mencibir pada Zong Zheng Luo. "Aku tidak tertarik dengan uang klanmu. Aku tertarik pada nyawamu!"     

Firasat buruk timbul dalam hati Zong Zheng Luo. Ia menyeringai dengan enggan, lalu berkata, "Kita tidak saling kenal. Kita tidak punya dendam. Bagaimana mungkin kau menginginkan nyawaku?"     

"Kalau begitu, kau tidak punya dendam dengan Klan Ximen, jadi kenapa kau tetap memusnahkan mereka?" Sosok Sima You Yue menghilang dalam sekejap. Ia langsung berteleportasi ke hadapan Zong Zheng Luo. Ia menggenggam pundak Zong Zheng Luo, lututnya menghantam perut Zong Zheng Luo.     

"Aduh!" teriak Zong Zheng Luo. Ia belum sempat balas menyerang, tetapi Sima You Yue sudah menghempasnya lagi.     

Tujuh Kecil terbang dan menendang Zong Zheng Luo ke arah Wu Lingyu.     

"Tangkap dia."     

Wu Lingyu tidak berminat ikut dalam permainan yang membosankan tersebut. Namun, ketika memikirkan bagaimana Zong Zheng Luo terlibat dalam pembunuhan Klan Ximen, mata Sima You Yue yang memerah, dan fakta bahwa ia tidak bisa langsung membunuh Zong Zheng Luo, ia hanya bisa menendang Zong Zheng Luo dengan marah.     

Ketika Zong Zheng Luo terhempas terbang, ia ditendang lagi dan terbang ke arah Shi Chen.     

Mata Shi Chen memancarkan amarah. Ketika Shi Chen dan yang lainnya mengumpulkan informasi, mereka mengetahui apa yang telah dilakukan Klan Zong Zheng terhadap Klan Ximen. Meskipun ia tidak tahu pasti bagaimana hubungan antara Sima You Yue dan Klan Ximen, ia bisa melihat kalau hubungan antara Sima You Yue dan Ximen Feng sangat kuat.     

Klan Ximen dimusnahkan dan Klan Zong Zheng terlibat langsung dalam peristiwa tersebut. Orang itu … harus dimusnahkan!     

Memikirkan hal itu, Shi Chen tidak langsung menendang Zong Zheng Luo. Sebaliknya, ia menggenggam pergelangan tangan kanan Zong Zheng Luo, langsung melumpuhkannya.     

"Aaahhh … tanganku!" jerit Zong Zheng Luo, tetapi belum selesai ia berteriak, ia sudah dihempas lagi.     

Sima You Yue tidak menyangka kalau mereka benar-benar akan memainkan permainan sepak bola semacam itu. Ia juga tidak menyangka kalau Shi Chen yang biasanya pendiam dan lembut, bisa menjadi begitu cekatan.     

Memangnya siapa dari sepuluh bersaudara itu yang baik hati? Kalau mereka baik hati, mengingat mereka terus-menerus diburu oleh semua orang di seluruh benua, tidak mungkin mereka masih bisa bertahan hidup sampai sekarang.     

"Rasakan tendanganku!" seru Ni An Yi. Ia terbang ke udara, meraih Zong Zhen Luo, melumpuhkan tangannya yang satu lagi, dan melemparkannya ke bawah.     

"Wah wah, kalian jahat sekali. Kalian sudah mulai melumpuhkan Zong Zheng Luo tanpa berkonsultasi denganku terlebih dahulu! Aku mau mencobanya juga! Kali ini aku akan mematahkan dua tulang rusuknya!" Tujuh Kecil pun terbang.     

Zong Zheng Luo yang malang itu tidak tahu apa-apa. Tangannya lumpuh, tulangnya patah, dan ia ditendang ke sana kemari layaknya sebuah bola.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.