Dewa Obat Tak Tertandingi

Tiga Istri Yang Ditindas 



Tiga Istri Yang Ditindas 

1Yang sedih dan marah bukan hanya leluhur Keluarga Luo. Para jenius yang punya kesempatan untuk masuk ke perguruan Ye Yuan sedang menepuk dada mereka dan menghentakkan kaki. Mereka sangat menyesal.      

Bakat Ye Yuan terlalu besar. Selain itu, kemampuannya dalam mengajar para murid juga sangat kuat.      

Seseorang yang bisa mengeluarkan lebih dari sepuluh jenis formula pil dengan santainya dan membuat perubahan pil obat di Perbatasan Selatan. Mana mungkin dia bisa jadi orang lemah di masa depan?     

Siapa yang bisa menjamin kalau beberapa puluh ribu tahun kemudian, Perbatasan Selatan tidak akan menghasilkan Leluhur Obat?      

Meski Ye Yuan tidak bisa menjadi Leluhur Obat, dia pastinya bisa menjadi guru besar sebesar Gunung Tai.      

Sungguh sebuah keberuntungan besar bisa menjadi muridnya.      

"Giok Pil, si gaek itu, buta. Tetapi cicitnya bisa lihat apa yang orang lain tidak bisa lihat! Yun Yi, si bocah itu, ada di bawah perguruan Guru Besar Ye. Dia pasti akan menjadi karakter yang mengguncang bumi di masa depan. Mungkin di masa depan, Si Tua Giok Pil itu tidak akan bisa membawa sepatu cicitnya!"      

"Bocah ini terlalu luar biasa. Aku takut. Dulu bahkan Leluhur Obat sekali pun tidak punya kekuatan yang semengerikan ini, kan?"     

"Dia membalikkan seluruh Perbatasan Selatan ini dengan kekuatannya sendiri! Aksi yang mengguncang langit ini sudah bisa membuatnya dijuluki 'Si Leluhur Obat Kecil'!"     

...     

Entah sejak kapan, julukan "Si Leluhur Obat Kecil' diberikan pada Ye Yuan.      

Di berbagai tempat di Perbatasan Selatan, semua orang praktis membicarakannya. Ye Yuan punya kekuatan yang begitu menyilaukan. Orang-orang secara alami membandingkannya dengan sosok Dao Pengobaran nomor satu.      

Pada akhirnya, mereka menemukan seandainya Leluhur Obat kembali ke masa mudanya, kekuatannya akan sulit untuk mencapai kekuatan Ye Yuan yang sekarang.      

Orang harus tahu, Ye Yuan mengalahkan para Dewa Tabib Bintang Tujuh di Pertemuan Puncak Pil Awan. Setelah itu, dia bahkan memicu Lautan Hukum dan memasuki Alam Leluhur.      

Di usianya yang masih muda, dia sudah menjadi sosok yang setinggi Gunung Tai di dunia ilmu pengobatan.      

Prestasi semacam ini tidak berlebihan jika digambarkan dengan prestasi yang melintasi zaman.      

Setelah terbawa momentum yang mengguncang langit, Kota Kekaisaran Elang Surgawi yang kecil ini secara mengejutkan sudah menjadi tanah suci puncak besar kedelapan di Perbatasan Selatan ini.      

Meski hal ini belum diakui di wilayah Perbatasan Selatan, ini merupakan fakta yang tak terbantahkan di hati para tabib yang jumlahnya sangat banyak.      

Semakin banyak tabib yang berdatangan ke Elang Surgawi. Kota kecil ini sudah tampak padat.      

Ye Yuan membuka mulutnya dan meminta sepuluh juta batu energi murni kualitas tinggi dari Perbatasan Selatan.Ini akan dia gunakan untuk mengembangkan Elang Surgawi.      

Sepuluh juta batu energi murni ini meski ditaruh di ibukota kekaisaran besar pun juga termasuk jumlah yang banyak juga.      

Dalam kurun waktu hampir sepuluh tahun, Ye Yuan juga mengumpulkan kekayaan yang begitu banyak dengan bekerja sama dengan Menara Segudang Harta Karun. Jumlah ini cukup untuk mengembangkan kota.     

Negosiasi antara Menara Segudang Harta Karun dan Aliansi Perbatasan Selatan saat ini sedang mengalami fase jungkat -jungkit.      

Sebenarnya, Ye Yuan dan Bulu Berkepak sama-sama tahu kalau hanya mendasarkan kekuatan dari Menara Segudang Harta Karun dan bahkan jika ditambah dengan tujuh keluarga kuno tertutup, mereka juga tidak dapat melahap Perbatasan Selatan, yang seperti potongan daging berlemak ini.     

Akhirnya, mereka harus membuka cabang toko. Kalau ini tidak terjadi, apa yang masih akan didiskusikan dengan duduk bersama ini?      

Dengan kekuatan Menara Segudang Harta Karun sekarang ini, mengalahkan Aliansi Perbatasan Selatan sudah semudah menghitung angka. Akan tetapi, bukan hal yang mudah untuk mencaplok wilayah.      

Meski mereka tidak bisa melahapnya, Menara Segudang Harta Karun juga harus berjuang untuk memaksimalkan keuntungan.      

Menara Segudang Harta Karun pada akhirnya masih harus bergabung dengan Aliansi Perbatasan Selatan. Hanya saja pembagian keuntungan secara alami tidak bisa seperti dulu lagi.     

Ye Yuan menyarankan Bulu Berkepak untuk tidak meminta terlalu banyak wilayah, tetapi memastikan pil obat harus ada di tangan.      

Aliansi Perbatasan Selatan pasti akan menginginkan formula pil. Tujuan Menara Segudang Harta Karun adalah mengubah Aliansi Perbatasan Selatan menjadi penjual mereka.     

Menara Segudang Harta Karun menyediakan pil obat, sementara Aliansi Perbatasan Selatan hanya punya hak jual. Pada saat bersamaan, keuntungannya akan dibagi lagi.      

Dengan cara seperti ini, posisi Menara Segudang Harta Karun sebagai ketua aliansi akan menjadi sekukuh ember besi.      

Sementara itu, sekarang ini dengan dukungan dari tujuh keluarga kuno tertutup, mereka bisa memproduksi pil obat tanpa henti.      

Keluarga kuno tabib ini biasanya tinggal di belakang dan tidak muncul ke permukaan. Akan tetapi, itu hanya secara keseluruhannya saja.      

Para murid dari keluarga kuno yang ingin meningkatkan ilmunya tentu tidak bisa melakukannya tanpa banyak batu energi murni.      

Metode pengendalian terpencil macam ini merupakan cara kesukaan untuk mendapatkan uang bagi para keluarga kuno tertutup. Tentu saja, ini adalah sesuatu yang Bulu Berkepak khawatirkan. Ye Yuan tidak repot-repot untuk pergi dan memperdulikannya. Apapun hasil akhirnya, dia hanya perlu duduk dan menunggu uang bagiannya.      

Di hari ini, Ye Yuan sedang meningkatkan ilmunya di rumah. Tiba-tiba, seseorang datang melapor kalau Lu Yan dari Ibukota Kekaisaran Besar Cakrawala Lima datang untuk menghadap.     

Ye Yuan sedikit kaget dan langsung paham. Kedua sudut mulutnya tampak menyunggingkan senyum.      

Di Istana Wali Kota, Ye Yuan duduk di kursi yang tinggi di halaman rumah. Sementara itu, Lu Yan hanya bisa berdiri dengan kedua tangannya di bagian samping yang rendah.     

Lu Yan merasakan segala macam emosi bercampur aduk di dalam hatinya begitu dia melihat Ye Yuan berada di tempat yang setinggi awan.     

Bagaimana dia bisa berpikir bahwa di dalam kota kekaisaran yang dia pimpin, ternyata akan ada naga besar yang membubung ke langit?     

Meskipun Lu Yan bukan seseorang yang menggeluti ilmu pengobatan, bagaimana mungkin dia tidak tahu apa yang terjadi di Pertemuan Puncak Pil Awan dengan statusnya sebagai seorang petarung Langit?      

Ketika satu demi satu kabar yang menggetarkan jiwa datang, Lu Yan akhirnya mengerti sosok seperti apa yang dia sakiti.     

Saat itu, ketika Bulu Berkepak memberi Ye Yuan token guru besar, secara mengejutkan, Lu Yan mengabaikannya.      

Seorang petarung Dewa Sejati yang amat kecil, memegang token guru besar dan pergi ke Pertemuan Puncak Pil Awan untuk menjadikan dirinya sebagai tontonan?      

Di usianya ini, dia seharusnya bersaing dengan jenius bintang enam dengan jujur ​​dan tulus.     

Menjadi guru besar?      

Apa dia layak?      

Tetapi ketika satu demi satu kabar datang, Lu Yan baru tahu bahwa Ye Yuan benar-benar layak menjadi yang nomor satu!     

Akan tetapi setelahnya, dengan Menara Segudang Harta Karun dan Aliansi Perbatasan Selatan yang saling bertarung, Lu Yan melihat ada harapan lagi atau bahkan dia bisa mengusir Menara Segudang Harta Karun. Dia menarik Padepokan Pil Awan, si faksi besar ini masuk.      

Menurutnya, Menara Segudang Harta Karun pasti akan kalah!      

Tidak peduli seberapa kuat sebuah faksi, bagaimana mungkin mereka bisa lebih kuat dibandingkan dengan seluruh Perbatasan Selatan?      

Perbatasan Selatan ini punya wilayah tanah yang luas. Ibukota kekaisaran besar saja jumlahnya ada ribuan sampai puluhan ribu.      

Bagaimana mungkin Menara Segudang Harta Karun melawan Aliansi Perbatasan Selatan?      

Akan tetapi, dia tidak pernah bermimpi kalau Ye Yuan ternyata bertarung hingga Perbatasan Selatan kalah telak dengan kekuatannya sendiri. Akhirnya, mereka mengirim orang datang ke sini untuk berdamai.      

Sejak dia mengirim Lu Ziyi untuk menangkap Ye Yuan, dia tidak pernah sukses.      

Biasanya, seseorang yang sudah mencapai level Langit bisa dikatakan berkuasa atas hidup dan mati sebuah kota kekaisaran saja.     

Namun, si Elang Surgawi ini milik Ye Yuan ini memberinya satu demi satu kejutan.      

Ibukota Kekaisaran Besar Cakrawala Lima merupakan faksi tradisional milik Menara Segudang Harta Karun. Sejak mereka mohon untuk berdamai, Padepokan Pil Awan, pastinya harus mundur.      

Dengan begitu, Lu Yan pastinya akan menangis.      

Dia menebalkan mukanya untuk pergi ke Menara Segudang Harta Karun. Dia berharap pihak Menara Segudang Harta Karun akan kembali bergabung dengan Ibukota Kekaisaran Besar Cakrawala Lima. Namun, mereka sama sekali tidak mau.     

Bulu Berkepak memberikan perintah kalau mereka tidak akan ikut campur dengan permasalahan yang ada di Ibukota Kekaisaran Besar Cakrawala Lima.      

Untuk membuat Menara Segudang Harta Karun bergabung kembali dengan Ibukota Kekaisaran Besar Cakrawala Lima, Ye Yuan harus menyetujuinya.      

Tidak ada pilihan.      

Dalam kondisi tidak berdaya, Lu Yan hanya bisa merendahkan dirinya sendiri dan datang untuk memohon pada Ye Yuan.     

Biasanya, Lu Yan akan melupakan hal seperti ini. Tanpa Menara Segudang Harta Karun, dia bisa menemukan kekuatan lain untuk membuat pil obat.      

Akan tetapi, masalahnya adalah Ye Yuan telah meracuni beberapa ribu petarung Dewa Sejati sampai mati sebelumnya. Ibukota Kekaisaran Besar Cakrawala Lima hampir tidak punya kekuatan untuk bertarung!     

Pada saat ini, tanpa dukungan pil obat yang kuat, dia harus menjadi jenderal tunggal tanpa pasukan entah untuk berapa lama.     

Lu Yan saat ini membawa serta Deng Yunzai dan Dai Chunhao, mereka ini seperti tiga istri yang ditindas; semuanya tergopoh-gopoh.      

Sosok Langit merupakan orang dengan posisi paling puncak di dunia ini. Jadi, seberapa bersemangatnya mereka?     

Mereka tidak pernah berpikir kalau suatu hari nanti mereka akan benar-benar merasakan hal seperti ini di depan junior Dewa Sejati.      

Lu Yan membungkuk dalam-dalam ke arah Ye Yuan dan berkata, "Lu Yan dari Ibukota Kekaisaran Besar Cakrawala Lima memberi hormat kepada Guru Besar Ye!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.