Dewa Obat Tak Tertandingi

Apa Yang Membuatmu Senang? 



Apa Yang Membuatmu Senang? 

0Angin Luas, Tian Jue dan yang lainnya bengong. Apakah petarung Langit Dewa Kalajengking yang ada di depan ini memang benar-benar di Dewa Kalajengking yang mereka kenal?      

Langit Dewa Kalajengking adalah sosok yang tidak mudah menyerah pada seseorang. Namun sekarang, dia tunduk dan menurut pada Ye Yuan. Mereka sungguh tidak bisa mempercayai apa yang mereka lihat.      

"Ye Yuan, aku mengaku kalah hari ini! Aku hanya memohon kalau kau mempertimbangkan bahwa kita ini sama-sama manusia. Biarkan kami pergi!" Langit Angin Luas menggertakkan giginya dan berkata.      

Meski dia mengaku kalah, masih terlihat kalau dia ini memendam benci.      

Para petarung Langit yang lain sudah mendesah tanpa akhir. Langit Angin Luas yang sombong ini ternyata menundukkan kepalanya di depan seorang Dewa Sejati.      

Mereka semua tahu dengan jelas sosok sesombong apa Langit Angin Luas itu.      

Hatinya lebih tinggi dari pada langit, bagaimana bisa dia mengaku kalah?      

Ye Yuan melihat ke arah Angin Luas dan berkata dengan senyuman tipis, "Tentu saja. Aku bukanlah orang yang suka membunuh. Yang lainnya bisa pergi, tetapi kau dan Langit Berangin mungkin akan tinggal di sini selamanya."     

Ekspresi Angin Luas berubah drastis ketika dia mendengar kalimat Ye Yuan ini. Dia melihat ke arah Ye Yuan dengan tatapan waspada dan marah. Dia meraung, "Kau … sungguh tercela!"      

Ye Yuan langsung tertawa. Dia menjawab, "Tercela? Haha, aku peringatkan kau sebelumnya. Itu bisa kau anggap sebagai sebuah kesempatan. Akan tetapi, kau lah yang tidak menghargai kesempatan itu. Karena identitasku sudah ketahuan, apa kau kira aku akan menunggumu untuk datang dan membalas dendam padaku?"      

Identitas Ye Yuan dan Lu bukan rahasia lagi. Selama Langit Angin Luas sedikit bertanya, dia akan bisa tahu bahwa Ye Yuan ini berasal dari Kota Kekaisaran Elang Surgawi.      

Diingat oleh seorang petarung perkasa Langit Cakrawala Ketujuh siang dan malam, meski Ye Yuan punya kemampuan yang tangguh, sulit juga baginya untuk mengambil tindakan pencegahan yang komprehensif.     

Ye Yuan bukan orang yang suka membunuh orang yang tidak bersalah. Dendam antara dirinya dan Angin Luas hanyalah dendam pribadi, jadi dia tidak ingin melibatkan terlalu banyak orang luar.     

Bagaimana pun, ini semua adalah petarung bangsa manusia. Begitu mereka semua meninggal di sini, seluruh wilayah Ujung Utara mungkin akan jatuh ke dalam kesengsaraan dan penderitaan.Ye Yuan tidak bisa melakukan hal semacam itu.     

Dia mengamati sekitarnya dan berkata dengan nada dingin, "Masalah hari ini hanyalah masalah pribadi antara aku dan Angin Luas! Bagi yang tidak ingin mati, cepat, enyah dariku!"      

Para petarung Langit ini saling berpandangan. Angin Luas menggertakkan giginya dan berkata dengan suara serius, "Jangan tertipu oleh benih masalah yang ditabur oleh si bocah ini! Dia jelas-jelas bersekutu dengan bangsa siluman dan ingin memecah belah dan menghancurkan bangsa manusia di ujung utara!"     

"Haha, Angin Luas, kau kata-kata yang kau katakan ini juga terlalu menghina kecerdasan kita! Kau ingin menyeret kami dalam kesulitan ini bersama-sama, kau tidak akan bisa melakukannya sama sekali! Aku dipaksa untuk melakukan hal yang berseberangan dengan keinginanku untuk datang ke sini. Kematian Feng Tianyang adalah hal yang baik bagi kami. Sekarang, ada seseorang yang merawatmu, kita terlalu bahagia!" Langit Mie Yu berkata dengan tawa yang keras.     

"Angin Luas, kau sudah memainkan dirimu sebagai pemimpin lalim di ujung utara selama bertahun-tahun! Kau akhirnya tamat! Aku, Zhen Huang, tidak akan menemanimu lagi."      

Selesai berbicara, Langit Zhen Huang langsung bergerak ke dalam kehampaan dan menghilang.      

Dengan inisiatif dua orang ini, para petarung Langit yang lain juga pergi satu per satu.     

Langit Tian Jue dan yang lainnya awalnya memang tidak terlalu yakin dengan Angin Luas. Mereka pasti tidak akan mau berurusan dengan masalah ini kalau mereka tidak melihat Angin Luas menerobos ke tingkat Cakrawala Ketujuh dan memaksa mereka untuk ikut.      

Sekarang, ada seseorang yang mau mengurus Angin Luas. Jadi, mereka semua sangat bersemangat.      

Dari sini, bisa dilihat kalau Angin Luas memimpin bangsa manusia di Ujung Utara dengan mengandalkan kekuatan bela dirinya.      

Langit Angin Luas hampir putus asa melihat para petarung Langit ini pergi meninggalkannya satu demi satu.      

Ye Yuan melihatnya dan berkata dengan senyuman yang sebenarnya tak tampak seperti senyuman.     

"Sepertinya, kepopuleranmu tidak terlalu bagus. Tidak ada seorang pun yang mau menemanimu di sini. Sepertinya, kau biasanya tidak mendapatkan dukungan penuh dari ujung utara!"      

Angin Luas menatap Ye Yuan. Dia menggertakkan giginya karena kebencian. Dia meraung dengan marah, "Dasar manusia tidak berperikemanusiaan! Bahkan jika hari ini aku mati, aku juga akan membantaimu!"      

Setiap orang tidak menyangka kalau Angin Luas akan tiba-tiba murka.     

Seberapa hebatnya keributan yang timbul dengan kemarahannya? Langit Pemburu Angin bahkan tidak bereaksi.     

Tapi dia adalah petarung pada level yang sama dengan Angin Luas. Bahkan jika dia setengah ketukan lebih lambat, dia juga bisa mengejar tepat waktu.     

Dia tiba-tiba membanting tinju. Momentum yang begitu besar dan cepat serta sangat keji.      

Namun, Langit Angin Luas tidak menghindari pukulan ini. Dia meluncur ke arah Ye Yuan dengan kekuatan penuh.     

Tiba-tiba, sebuah gejolak energi yang menutupi langit dan bumi bergerak sangat cepat ke arah Ye Yuan.      

Duar!      

Suara ledakan keras merambat. Badan Angin Luas melayang seperti layangan yang putus. Akan tetapi, telapak tangannya juga sudah menembakan serangan.     

Meski ini hanya sebuah serangan telapak tangan yang dikeluarkan dengan terburu-buru, seberapa kuatkah kekuatan petarung Langit Cakrawala Ketujuh?      

Meski ini hanya serangan santai, bukan hal yang sulit bagi petarung Langit untuk mencincang seorang Dewa Sejati menjadi debu.      

Langit Pemburu Angin merasa kulit kepalanya bergelinjang begitu dia melihat Langit Angin Luas dengan sekuat tenaga mengeluarkan tinjunya.      

Seandainya Pendeta Tinggi Leluhur Suci meninggal di sini, dia mungkin akan murka juga, kan?      

"Hati-hati, Guru Kedua!"      

Langit Pemburu Angin hanya waktu untuk berteriak terkejut. Telapak tangan itu sudah tiba!      

Duar!      

Tempat di mana Ye Yuan berdiri luluh lantak. Energi spiritual melayang ke mana-mana. Sebuah cahaya yang amat terang bersinar dan membuat orang-orang tidak bisa membuka mata mereka.      

Ketika cahaya ini menghilang, tempat di mana Ye Yuan tadi berdiri sudah kosong. Ye Yuan sudah lama tidak ada di sana.     

Semua petarung bangsa siluman merasa kulit kepala mereka menggelinjang. Guru Kedua tewas di tangan seseorang ketika dia berada dalam penjagaan ketat bangsa siluman?      

Ini … ini dosa namanya!      

Begitu Pendeta Tinggi Leluhur Suci murka, tidak akan ada satu bilah rumput pun yang bisa tumbuh di Stepa Ujung Utara!      

"Brengsek! Brengsek! Brengsek! Aku akan membunuhmu!"     

Langit Pemburu Angin meraung pada Angin Luas. Dia tiba-tiba membanting tinjunya.     

Duar!      

Dengan susah payah Angin Luas menerima pukulan Pemburu Angin. Saat ini, dia sudah terluka parah. Bagaimana dia masih bisa bertarung melawan Pemburu Angin?      

Dia dengan paksa menahan pukulan ini lagi.      

Namun, raut wajahnya tidak tampak berubah. Sebaliknya, dia tertawa ketika dia berkata, "Haha ... uhuk uhuk ... hahaha, Guru Kedua, omong kosong! Bukankah dia masih mati di tanganku? Tianyang, Ayah sudah ... uhuk uhuk ... membalaskan dendam untukmu!"      

Langit Angin Luas mulai tertawa terbahak-bahak. Dia sampai batuk-batuk darah.     

Langit Pemburu Angin sudah dipenuhi kemarahan, tetapi bagi Angin Luas yang sudah punya keinginan untuk mati, kemarahannya tidak ada gunanya lagi.      

Sebuah kecerobohan membuat Guru Kedua tewas! Dia tidak bisa berhenti menyalahkan dirinya!      

"Apa yang membuatmu senang?"      

Kali ini, sebuah suara pelan terdengar di telinga semua orang. Suara ini membuat tawa Langit Angin Luas berhenti tertawa.      

Sebuah suara muda dan indah perlahan terdengar jelas. Siapa lagi kalau itu bukan suara Ye Yuan?      

Kedua mata Langit Pemburu Angin melebar. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihat dan berkata, "Tuan Guru Kedua, kau … kau tidak mati?"      

Para petarung bangsa siluman lainnya juga tampak heran. Meskipun serangan telapak tangan sebelumnya tidak kuat, serangan itu sudah cukup untuk sekali menembak seorang petarung Langit tingkat awal.      

Akan tetapi, Ye Yuan benar-benar tidak cedera!      

"Ini ... Bagaimana ini mungkin? Serangan telapak tanganku jelas sudah mengenainya!" Angin Luas tampak bengong ketika dia berbicara dengan nada kaget.      

Ye Yuan sedikit menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kau sepertinya tidak tahu akan hal ini. Jurus simpul ruang Angsa Penyendiri itu aku buat sendiri. Dengan pencapaian hukum ruangku, bahkan jika tidak ada Pemburu Angin dan yang lainnya, kau juga tidak akan mudah untuk membunuhku. Apalagi, kau hanya bisa menyerangku sambil memanfaatkan kelalaian mereka? Tingkat serangan ini memang mematikan bagi petarung Dewa Sejati lainnya, tetapi aku meletakkan beberapa lusin simpul ruang di sekitar sini. Selama pikiranku tergerak, aku akan bisa berteleportasi. Bagaimana mungkin kau ingin membunuhku?"     

"Ini ... Ini ..." Angin Luas menjadi pucat. Serangan telapak tangan yang dia keluarkan dengan mengorbankan nyawa tuanya ini ternyata tidak membahayakan Ye Yuan, sehelai rambut pun!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.