Dewa Obat Tak Tertandingi

Tidak Memperlakukan Dirinya Sebagai Orang Luar 



Tidak Memperlakukan Dirinya Sebagai Orang Luar 

0"Yang Mulia, seseorang mengirimkan sebuah undangan tadi. Orang itu bilang kalau kau harus membukanya sendiri."     

Ning Siyu menyerahkan sebuah undangan pada Ye Yuan.      

Ye Yuan membukanya dan melihat undangan ini. Kedua alisnya berkerut.     

Ning Siyu juga penasaran. Dia mendekat untuk melihat dan menemukan kalau itu ternyata adalah sebuah undangan ke sebuah pertemuan tabib.      

"Yang Mulia, mereka ini semuanya adalah para sosok Langit, Dewa Tabib Bintang Tujuh! Ck ck, guru besar adalah guru besar, bahkan perlakukannya berbeda," Ning Siyu tersenyum dan berbicara.      

Ye Yuan tertawa meski dia tidak mau tertawa.     

"Guru besar? Haha, mungkin ada motif tersembunyi, kan?"     

Ning Siyu tertegun, tetapi dia bereaksi dengan cepat.      

Di dalam hati, Ye Yuan adalah seseorang yang berada di level sama dengan para Dewa Tabib Bintang Tujuh ini. Jadi, reaksi pertamanya ketika dia melihat undangan ini adalah Ye Yuan ini sangat mengesankan.      

Akan tetapi, selama seseorang mau berpikir sedikit, mereka akan tahu kalau ada sesuatu yang tidak beres.      

Ning Siyu berpikir begitu, tetapi orang-orang itu tidak berpikir begitu!      

Apa mungkin para sosok Langit itu memiliki pendapat yang tinggi pada Ye Yuan, si Dewa Tabib Bintang Enam ini?     

"Seperti itu haha? Lalu, kita tidak pergi ke sana?" kata Ning Siyu.      

Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Pergi. Kenapa kita tidak pergi? Pastinya ada rahmat yang bisa kita dapatkan dari Dewa Tabib Bintang Tujuh di sana. Karena sudah seperti ini, apa salahnya berinteraksi dengan mereka?"     

Ye Yuan setuju untuk datang ke Pertemuan Puncak Pil Awan karena dia bertujuan membidik Dewa Tabib Bintang Tujuh ini.     

Orang yang mencapai Dewa Tabib Bintang Tujuh pastinya tidak bisa diremehkan. Ye Yuan tidak pernah meragukan bakat ilmu pengobatannya, tetapi dia juga tidak akan pernah bersikap sombong dan angkuh.     

Saat itu, di Kota Rawa Awan, dia bertarung dengan sengit selama beberapa ribu pertandingan. Dia melakukannya bukan untuk sengaja memamerkan bakatnya tetapi untuk belajar secara luas dari kelebihan orang lain.     

Dan setelah itu, dia memang belajar banyak dari orang lain. Kekuatan ilmu pengobatannya juga meningkat dengan kecepatan yang luar biasa.     

Kedatangannya ke Ibukota Kekaisaran Besar Pil Awan juga memiliki tujuan yang sama.     

Adapun Luo Yue dan orang-orang itu tidak layak disebut sama sekali di mata Ye Yuan. Dia pastinya tidak peduli untuk bertindak menghadapi mereka.      

Apa gunanya membuat Kaisar Surgawi dan petarung Maha Dewa Surgawi membahas tentang Dao Ilmu Bela Diri. Untuk berbicara dengan Ye Yuan dengan level yang setara, mereka setidaknya harus berada di Alam Dao tingkat menengah.     

Ning Siyu ragu-ragu dan berkata, "Tapi orang-orang ini jelas menyembunyikan niat buruk!"     

Ye Yuan berkata dengan santainya,"Kalau mereka ingin mempersulitku, mereka setidaknya harus mencapai kekuatan Kakak Bulu Berkepak juga. Hanya orang-orang seperti mereka belum cukup memenuhi syarat."     

Di samping, Ning Siyu tampak terpesona. Kepercayaan Ye Yuan yang tenang ini sepertinya tidak penting, akan tetapi ternyata kekuatan yang begitu besar dibangun di atas pondasi dari kemenangan yang tak terhitung jumlahnya.      

Momentum yang kuat ini bahkan lebih kuat dibandingkan dengan momentum kuat yang menghina semua makhluk di bawah langit.      

Dan lelaki macam ini tentunya semakin menarik di mata perempuan. Namun, Ning Siyu sudah lama menyerah akan pikiran seperti ini. Dia tahu kalau Yang mulianya telah memiliki belenggu di hatinya.      

Sekarang ini, Ning Siyu sudah sangat puas. Selama dia bisa bersama dengan Yang Mulianya seperti ini, dia sudah sangat puas.     

...     

"Berhenti! Paviliun Qiandan merupakan tempat penting di Ibukota Kekaisaran Besar Pil Awan. Orang sembarangan tidak boleh masuk!"     

Ye Yuan mendatangi sebuah paviliun berlantai banyak yang tinggi sesuai dengan alamat dan langsung dihentikan oleh seorang petarung Dewa Sejati Cakrawala Kesembilan. Kalimat orang ini penuh dengan peringatan.      

Seorang Dewa Sejati Cakrawala Ketiga berani untuk berlari ke sini, apa ada yang rusak dengan kepalanya?      

Ye Yuan mengeluarkan undangannya dan berkata dengan nada santai, "Langit Lumen mengeluarkan undangan ini untukku. Tertulis di sini alamatnya. Seharusnya ini benar, kan?"     

Ekspresi wajah si Dewa sejati Cakrawala Kesembilan ini berubah begitu dia melihat undangan ini. Dia menggunakan mata curiganya untuk mengamati Ye Yuan.      

Kenapa Langit Lumen mengundang seorang Dewa Sejati ke sini?     

Dia membuka undangan ini untuk melihat isinya dan kedua matanya langsung membelalak. Dia berteriak, terkejut, "Kau … tidak … Yang Mulia, kau ini Guru Besar Ye Yuan?"     

"Jika tidak ada Ye Yuan kedua, itu seharusnya aku." Ye Yuan mengeluarkan token guru besarnya. Raut wajah pihak lain langsung menjadi sangat canggung.     

Dia buru-buru mengembalikan undangan ke Ye Yuan dan berkata dengan takut dan gemetar," Yang Mulia tolong jangan salahkan saya yang rendah ini … saya ini benar-benar tidak mengenali Yang Mulia!"     

Ye Yuan menganggukkan kepalanya dan berkata, "Bisakah aku masuk sekarang?"     

Dewa Sejati Cakrawala Kesembilan memaksakan senyum yang lebih buruk daripada menangis ketika dia berkata, "T-Tentu saja!"     

Begitu dia melihat punggung Ye Yuan, dia merasakan adanya dorongan ingin menangis.     

Ye Yuan ini benar-benar terlalu membingungkan.Dia seperti sebuah lubang besar.     

Saat ini, ada juga sekitar 8000-10.000 petarung Dewa Sejati di Ibukota Kekaisaran Besar Pil Awan. Siapa sangka salah satu dari mereka ini adalah seorang guru besar!      

Begitu Ye Yuan memasuki Paviliun Qiandan, dia langsung memasuki susunan transmisi dan memasuki sebuah ruang.     

Sudah ada lebih dari sepuluh orang di ruang itu. Mereka berkumpul dan seperti sedang mendiskusikan sesuatu.Aura orang-orang ini sangat kuat. Mereka sebenarnya adalah sosok-sosok Langit!      

Melihat Ye Yuan masuk, Orang-orang ini segera berhenti berdiskusi, melihat ke arah Ye Yuan secara bersamaan.      

Ngeng!      

Satu demi satu aura kuat datang dari depan. Lebih dari sepuluh petarung Langit, bahkan jika mereka tidak melepaskan tekanan Langit, momentum mengesankan semacam ini juga tidak dapat ditahan oleh seorang Dewa Sejati kecil yang lemah.     

Di antara mereka, ada beberapa yang memberikan tatapan tak ramah.      

"Hanya seorang Raja Dewa berani masuk ke Paviliun Qiandan, apa kau sudah lelah hidup?" Seorang petarung Langit melangkah keluar, membawa aura yang kuat ke arah Ye Yuan.      

Orang ini adalah Zheng Qiyuan.      

Dia pastinya tahu kalau orang yang ada di depannya ini adalah Ye Yuan. Aksinya ini sengaja ditujukan untuk merubuhkan Ye Yuan, dia ingin melihat penampakan Ye Yuan yang ketakutan hingga dia mengompol. Hanya saja, dia kecewa.      

Ye Yuan berdiri di sana dengan malas seolah tidak ada apa-apa yang terjadi.      

Lucu sekali! Alam Langit memang kuat, akan tetapi membuat takut Ye Yuan dengan tekanan Langit yang sedikit ini, Zheng Qiyuan jelas terlalu banyak berpikir.      

Ye Yuan sepenuhnya mengabaikan Zheng Qiyuan. Dia melihat wajah semua orang dan berbicara dengan nada santai, "Yang mana yang namanya Saudara Lumen, aku Ye Yuan."     

Para sosok Langit ini diam-dima terkejut mendapati Ye Yuan yang tenang.      

Lupakan kalau Ye Yuan ini adalah Dewa Sejati Cakrawala Ketiga, bahkan jika ada Dewa Sejati Cakrawala Kelima ke sini, mereka tidak akan berani bernapas dengan keras-keras!      

Apalagi Zheng Qiyuan yang melepaskan tekanan Langit. Namun, Ye Yuan sama sekali tak terpengaruh.      

Bocah ini bukan orang biasa!      

Ini adalah kesan pertama yang Ye Yuan tunjukkan pada semua orang.      

Zheng Qiyuan berdiri di sana dengan canggung seolah dia sedang membodohi dirinya.      

Di tengah, seorang pria paruh baya dengan tatapan tegas berbicara sambil tersenyum, "Haha, ternyata ini Guru Besar Ye! Kami sedang mendiskusikan formula kuno dan kebetulan bingung. Guru Besar Ye datang tepat waktu dan dapat memberi kami satu atau dua petunjuk."     

Seperti yang dia katakan, dia maju dengan langkah cepat.Orang ini menarik Ye Yuan untuk bergabung dengan semua orang.     

Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Aku tidak berani memberi petunjuk. Semua orang harus mendiskusikannya sedikit."     

Sikap ini membuat para Langit ini mengerutkan kening tanpa henti.     

Perilaku ini tampaknya menjadikan dirinya sebagai seseorang di generasi yang sama dengan mereka.      

Apakah anak ini tidak memiliki nilai dalam hatinya tentang seberapa besar kemampuan yang dia miliki? Apakah dia benar-benar menganggap dirinya sebagai seorang guru besar?      

Zheng Qiyuan baru saja menderita kekalahan dan saat ini tidak punya tempat untuk melampiaskan amarahnya. Begitu dia mendengar hal ini, dia tidak bisa menahan diri untuk berkata dengan senyum dingin, "Heh, benar-benar membual tanpa malu! Kau, hanya Dewa Sejati Cakrawala Ketiga, kau bahkan tidak tahu apakah kau bisa membuat pil dewa peringkat enam atau tidak, tetapi kau juga berani menanyakan tentang formula pil Cakrawala Ketujuh?"     

Ide memanggil Ye Yuan datang dari dia. Mereka memang sedang menyelidiki formula kuno. Akan tetapi, formula kuno ini tidak sesederhana itu. Mereka juga bingung apa yang harus dilakukan saat ini.     

Akan tetapi, Ye Yuan berlagak saat dia muncul. Dia benar-benar tidak memperlakukan dirinya sebagai orang luar!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.