Warisan Ruang
Warisan Ruang
Orang-orang yang datang ke rumah Ye, yang paling rendah memiliki kekuatan energi di tingkat Raja Dewa. Para petarung junior di tingkatan Maha Dewa Asli hanya bisa mengikuti dari belakang tetua mereka dengan patuh dan memberikan salam pada Ye Yuan.
Awalnya, Long Zhan masih tidak terbiasa. Namun, setelahnya dia merasa orang-orang terlalu sopan padanya. Baru setelah itu dia tahu meski tingkatannya tidak tinggi, dia mendapatkan cahaya Ye Yuan dan menjadi pelayan utama paling diinginkan di Kota Kekaisaran Elang Surgawi ini.
Kemungkinan besar, sekarang ini pelayan Tetua Utama dan Tetua Kedua sudah tidak bisa dibandingkan dengannya. Setelah beberapa tahun melewati percobaan, Ye Yuan mengembalikan kebebasannya ketika Long Zhan kembali kali ini.
Sejak saat itu, Long Zhan bahkan lebih berkomitmen kepada Ye Yuan. Dia tahu kalau Ye Yuan bisa memberinya kemungkinan tanpa batas di masa depan.
Kali ini, dia melihat ke arah Lin Dong dengan gaya memerintah.
"Kau kembali. Yang Mulia tidak akan mau melihatmu."
Lin Dong merasa kecut mendengarnya. Bagaimana mungkin dia tahu kalau Ye Yuan ternyata orang yang memiliki bakat seluar biasa itu?
Sedikit keraguannya telah begitu menyinggung Tetua Ye.
Lin Dong tersenyum kecut.
"Pelayan Long, aku tahu kalau Tetua Ye tidak puas dengan sikapku. Tapi kali ini, aku khusus datang ke sini untuk meminta maaf dan meminta hukuman darinya. Pelayan Long, tolong beritahu dia!"
Long Zhan bahkan tidak menunggu perintah dan langsung menutup pintu di hadapan Lin Dong.
Long Zhan hanya menoleh ke arahnya dan berkata, "Pelindung Lin, kadang...hanya ada satu kesempatan. Kau sudah melewatkannya dan kesempatan itu tidak akan datang kembali kepadamu. Keraguan hanya akan menghancurkan masa depanmu sendiri."
Lin Dong menjawab dengan nada jengkel, "Pelayan Long, aku memang salah dalam hal ini. Hanya saja..."
Long Zhan memotong kalimatnya, "Hanya saja Tetua Utama sangat kuat, jadi kau tidak berani menyinggungnya, benar kan? Pelindung Lin, kalau kau menjadi Yang Mulia, apa kau kira dia akan terus memakaimu? Karena Tetua Utama sangat kuat maka dia membutuhkanmu untuk maju waktu itu, bukankah begitu? Kau menunggu pemenang ditentukan di antara Tetua Utama dan Tetua Kedua sebelum memilih tim mana yang kau bela. Tidakkah kau berpikir bahwa tindakanmu ini sangat memalukan?"
Lin Dong membuka mulutnya namun dia tidak menemukan jawaban untuk membantah.
Long Zhan berkata dengan nada santai, "Pelindung Lin, aku hanya seolah pelayan biasa. Aku tidak sengaja membuatmu kesulitan. Aku juga harus tahu niat dari orang-orang di lantai atas juga. Kalau aku tidak bisa membagi kecemasan Yang Mulia, tak lama lagi, aku pasti akan ditendang keluar olehnya juga. Kau ini adalah seorang petarung Raja Dewa yang kuat dan tinggi, sementara aku hanya orang kecil.Sekali aku ditendang keluar oleh Yang Mulia, maka aku tidak akan punya ruang bertahan hidup di Kota Kekaisaran Elang Surgawi!"
Long Zhan mengatakan kalimat ini dengan nada yang tidak terlalu merendah atau meninggi. Dia juga mengeluarkan dirinya dengan cepat. Bisa dibilang dia tidak bisa dibantah.
Lin Dong hanya melihat Long Zhan dengan tatapan dalam matanya. Dia berkata dengan senyum pahit, "Pencapaian Pelayan Long pastinya tidak akan jauh dari milikku dengan mengikuti Tetua Ye. Saya telah mengganggu semua orang, jadi saya akan pergi dari sini!"
Selesai berbicara, Lin Dong pun pergi.
Ye Yuan mampu membuat Pil Semesta Matahari Luas kualitas jiwa hampa. Sangat mudah baginya untuk menciptakan petarung Raja Dewa.
Bakat Long Zhan mungkin tidak akan bisa membawanya sampai di tingkatan Raja Dewa. Namun jika dia mengikuti guru yang baik maka dia akan bisa mencapainya!
Long Zhan hanya tersenyum melihat punggung Lin Dong yang semakin menjauh.
Sebenarnya, dia juga memiliki pikiran yang sama.
...
"Kau ingin masuk Menara Bela Diri untuk berlatih?"
Di dalam ruang duduk kediaman Ye, Xuan Yu heran begitu dia mendengar Ye Yuan sebenarnya ingin pergi ke menara Bela Diri. Sebagai seorang tetua, mereka bisa masuk ke menara Pil atau Bela Diri setiap seratus tahun sekali.
Sekarang ini, Menara Pil dan Beladiri dibuka. Para murid yang terpilih juga akan masuk ke dalam untuk meningkatkan kekuatan energi mereka.
Namun Xuan Yu tidak berpikir kalau Ye Yuan sebenarnya tidak ingin masuk Menara Pil. Dia justru ingin masuk ke menara Beladiri.
Ye Yuan hanya tersenyum mendapati wajah tersenyum Xuan Yu.
"Apa menurut Tetua Kedua aku akan bisa memahami lebih jauh dengan masuk ke Menara Pil?"
Xuan Yu tersedak. Dia berpikir untuk beberapa saat dan merasa kalau Ye Yuan memang tidak perlu mempelajari apapun jika dia masuk ke Menara Pil.
Dao Ilmu Pengobatan Ye Yuan bisa dibilang sudah naik ke tingkatan puncak. Jadi, ilmu yang ada di Menara Pil tidak akan berguna banyak pada dirinya. Ye Yuan bisa membuat Pil Semesta kualitas jiwa hampa. Jadi, sangat sedikit ilmu yang bisa membantunya di sana.
Sisanya hanya bergantung pada jalan yang dipilih Ye Yuan.
Xuan Yu memikirkannya dan tertawa sendiri.
"Dasar kau bocah, kalau kalimatmu itu sampai terdengar orang di luaran sana, entah apa yang akan mereka pikirkan. Akan tetapi....kau memang benar. Tidak banyak hal yang bisa membantumu di Menara Pil."
Ye Yuan tersenyum.
"Aku dengar kalau ada ilmu hukum ruang di Menara Beladiri?"
Ekspresi wajah Xuan Yu berubah. "Kau ingin mempelajari hukum-hukum ruang? Jangan, terlalu berbahaya!"
Ye Yuan menjawab dengan nada penasaran,"Bukankah ini hanya soal penguasaan Dao? Kenapa berbahaya?"
Alasan kenapa Ye Yuan ingin memasuki Menara Beladiri adalah karena hukum-hukum ruang ini.
Ye Yuan sepertinya sudah mencapai rintangan untuk mempelajari kekuatan hukum-hukum ruang sehingga dia tidak terlalu berhasil untuk naik tingkat selama ini.
Begitu Ye Yuan mendengar kalau ada warisan hukum-hukum kekuatan ruang lengkap di Menara Bela Diri maka Ye Yuan mendapatkan ide ini. Namun dia tidak menyangka kalau ternyata ada bahaya di sana.
Xuan Yu menjawab, "Pemahaman ilmu kekuatan hukum-hukum ruang yang ada di sana ditinggalkan oleh nenek moyang Kota Kekaisaran Elang Surgawi. Di dalam sana, ada hukum-hukum ruang surga lapisan pertama dan surga lapisan kedua lengkap. Namun, ilmu hukum-hukum ruang ini sangat berbahaya. Satu kesalahan kecil akan bisa membuat seseorang menghilang di dalam, dan tak pernah keluar kembali."
Kedua alis Ye Yuan terangkat. Dia berkata dengan nada terkejut, "Ternyata ada bahaya di sana?"
Xuan Yu menganggukkan kepalanya.
"hukum-hukum kekuatan raung merupakan hukum yang memiliki level sangat tinggi. Jadi, siapa yang merasa kalau ini tidak fatal? Setelah nenek moyang ini meninggalkan warisannya, dia memperingatkan generasi masa depan. Dia bilang kalau kita harus berpikir dua kali sebelum bertindak. Selain itu, berapa orang yang bisa tahan akan godaan dari hukum-hukum ruang? Generasi waktu itu, ada beberapa di antara muridnya yang sudah masuk ke dalam bahkan beberapa di antaranya ada yang sudah menjadi tetua. Tapi...tidak ada satupun yang keluar! Kemudian, ada beberapa murid yang percaya dengan kabar angin, dan memaksa untuk masuk ke dalam. Namun, hingga sekarang, tidak ada orang yang bisa keluar! Tempat ini menjadi tanah terlarang bagi murid Menara Beladiri."
Ye Yuan agak cemas ketika dia mendengarnya. Dia tidak menyangka kalau menguasai hukum-hukum kekuatan akan menjadi begitu berbahaya.
Xuan Yu berpikir kalau Ye Yuan takut begitu dia melihat ekspresinya. Dia pun tersenyum.
"Ye Yuan, kau memiliki bakat dalam bidang ilmu pembuatan obat yang begitu luar biasa. Kau akan mendapatkan pencapaian yang lebih besar nantinya! Ada waktu di mana kekuatan seseorang itu tidak cukup. Kalau mungkin akan mendapatkan tangan kosong jika kau memilih kedua jalan ini."
Ye Yuan tersenyum.
"Terima kasih banyak atas kekhawatiran Tetua Kedua. Tapi aku sudah mantap. Jadi...aku masih ingin pergi ke sana dan mencoba Menara Beladiri!"
Xuan Yu bahkan berpikir kalau dia sudah menyakinkan Ye Yuan. Siapa sangka ternyata tidak ada gunanya. Ye Yuan masih ingin masuk ke Menara Bela Diri.
Menara Pil akhirnya bisa mendapatkan orang jenius tiada bandingannya ini. Jika dia jatuh ke Menara Beladiri, maka dia akan kesulitan hingga dia tidak bisa bernapas.
Kenapa bocah ini begitu keras kepala?
Ye Yuan tentu punya pemikirannya sendiri. Menurut pandangan Tetua Kedua, ada menara Bela Diri yang berjaga jadi mereka bisa fokus belajar ilmu pengobatan.
Namun, bagi Ye Yuan, dia tidak akan menaruh harapannya yang tinggi pada orang lain. Hanya ketika kekuatannya sendiri cukup, dia bisa melindungi dirinya!
Ini adalah sebuah pelajaran yang dia pelajari lewat darah, jadi dia tidak akan mengulanginya!