Dewa Obat Tak Tertandingi

Kemampuanmu Dalam Mengajar Tidak Berhasil! 



Kemampuanmu Dalam Mengajar Tidak Berhasil! 

2Kondisi Song Qiyang hari ini begitu luar biasa!      

Dia mencapai poin 5.8 pada Putik Abadi Jangkrik Giok. Kali ini, Song Qiyang merasa kalau rohnya seolah meninggalkan badannya. Dia merasa tak terkalahkan di bawah langit ini.      

"Hahaha, gadis kecil, aku tahu apa yang kau pakai untuk bertarung denganku di putaran ini!" Song Qiyang tertawa terbahak-bahak ketika berbicara.      

Tetua Utama Rou Xu akhirnya tersenyum dan berkata sambil sedikit menganggukkan kepalanya, "Haha, Qiyang cukup bagus! Dia berusaha keras setelah mengalami bagaimana rasanya dipermalukan!"      

"Haha, Tetua Utama lah yang mengajari Qiyang dengan baik! Qiyang tidak panik di depan mara bahaya. Dia merupakan tabib teratas dalam soal kekuatan dan juga mentalitas!" seorang tetua lain ikut menimpali.      

"Tetua Utama memiliki penglihatan yang tajam. Qiyang ini pasti akan mendapatkan pencapaian besar di masa datang!"      

Ketika Tetua Utama mendengar pujian ini, dia sangat senang. Dia mengakuinya. Song Qiyang memang maha karyanya. Dia bahkan lebih menonjol dibandingkan dengan murid utamanya.      

Tadinya, Rou Xu cukup khawatir kalau Song Qiyang akan terpengaruh dengan hasil yang dia dapatkan di babak pertama sehingga dia akan membawa hasil di bawah standar. Sekarang, dia tahu kalau kecemasannya ini tidak beralasan.      

Tak lama kemudian, Song Qiyang sudah selesai menarik keluar kandungan dari Bunga Bungur Aturan Penguasa.      

Dia mendapatkan poin sebesar 6.8 untuk tanaman obat jenis ketiga ini!      

Jumlah poin keseluruhan dari tiga jenis tanaman obat yang dia dapat adalah 17.3. poin 0.3 ini bagi Song Qiyang merupakan pencapaian besar.      

Perkembangan Dao tidak bisa terus naik, dan bisa menarik keluar lebih banyak pecahan-pecahan hukum hanya dengan meningkatkan kekuatan energi. Setelah berhasil mengarahkan keluar 50% kandungannya, setiap setengah poin perkembangannya sangat sulit dicapai.      

Song Qiyang hanya berhasil mendapatkan sedikit peningkatan setelah mengerahkan begitu banyak usaha. Selain itu, dia hanya mendapatkan poin sebanyak 17. Hasil yang dicapai Song Qiyang ini mendapatkan banyak pujian.      

"Huh! Dia itu adalah murid nomor satu dari tingkatan Bintang tiga! Tidak ada yang perlu dikatakan soal kekuatan Qiyang. Kekalahannya dari Ning Siyu sebelumnya itu hanya seperti terbalik di selokan saja."      

"Benar, orang-orang bilang kalau dia mungkin akan mencapai posisi Tetua Utama di masa depan. Aku rasa pernyataan ini benar adanya!"      

"Dia bisa mendapatkan poin 17.3 dari tanaman obat yang sangat komplek macam itu, sungguh edan!"      

...     

Song Qiyang merasa begitu nyaman merasakan orang-orang mengidolakannya. Terkhusus, hal ini dia dapatkan setelah mendapatkan penderitaan. Kemenangan ini terasa lebih manis.      

Di atas kursi tribun, Tetua Utama tersenyum dan berkata pada Xuan Yu, "Tetua Kedua, bagaimana? Apakah Siyu bisa mencapai angka lebih dari 17.3 atau tidak?'      

Begitu kalimat Tetua Utama ini terdengar, tatapan mata semua orang tertuju pad tetua Kedua.      

Ini adalah sebuah provokasi!      

Provokasi terang-terangan!      

Mereka ingin melihat apakah Tetua Kedua yang jinak dan tidak senang ini akan melawan atau tidak.      

Hanya saja di mata orang-orang ini, akan sangat sulit bagi pihak Tetua Kedua untuk menang. Angka 17.3 itu sudah merupakan angka yang sangat tinggi.      

Kelopak mata Tetua Kedua terangkat sedikit. Dia akhirnya membuka matanya.Di luar ekspektasi semua orang, dia justru melihat ke arah Ye Yaun dan bertanya padanya,"Tetua Ye, bagaimana menurutmu?"      

Apa-apaan ini?      

Kau menanyakan kondisi muridmu pada orang lain?      

Apa kau ini tidak tahu standar dari muridmu sendiri?      

Permainan ini dimainkan dengan sangat buruk!      

Meski begitu, Xuan Yu sebenarnya memang tidak tahu situasi Ning Siyu sekarang ini. Baru sepuluh hari sejak Ning Siyu kembali, namun dalam kurun waktu ini Xuan Yu sudah kebingungan.      

Gadis ini mengalami peningkatan besar!      

Dia tidak tahu apakah peningkatan Ning Siyu ini hanya dalam hal seni pengendalian api atau dalam segala hal.      

Ye Yuan menjawab dengan santainya, "17.3? heh heh, baru segini saja dia sudah berani berlagak? Apa dia kira poin itu sudah tinggi? Heh...Tetua Utama, kemampuanmu dalam mengajar muridmu masih tidak berhasil!"     

Semua orang di tribun langsung terdiam, mereka tercengang mendengar ejekan Ye Yuan.      

Apa yang dia katakan? Tetua Utama tidak berhasil mengajar muridnya?      

Baru kali ini, mereka mendengar kalimat seperti ini!      

Kenyataannya, bahkan Tetua Kedua saja tidak bisa menyamai keahlian Tetua Utama dalam mengajar murid-muridnya.      

Semua murid Tetua Utama menekan murid-murid Tetua Kedua, tidak bisa dalam panggung apa saja.      

Sekarang, ada seseorang yang mengatakan kalau keahlian Tetua Utama dalam mengajar murid-murid ini tidak bagus!      

Kedua mata Rou Xu menyipit. Dia menjawab dengan suara dinginnya.      

"Tetua Ye, aku agak meragukan kalau kau ini sebenarnya adalah seorang ahli. Apa kau sengaja membual untuk membuat orang-orang terkesan? Bagi tabib bintang tiga, angka 15 itu sudah sangat mengesankan. Poin 17.3 adalah poin tertinggi yang didapatkan di antara semua kompetisi Menara Pil. Kalau seperti ini, apa menurutmu aku tidak bisa berhasil mengajar murid-muridku?"      

Ye Yuan menekuk bibirnya dan menanggapi dengan nada merendahkan,"Tetua Utama, Song Qiyang menyinggung seorang tetua pada hari itu. Aku melihat identitasku dan tidak sudi mengambil tindakan untuk memberinya pelajaran. Akan tetapi, tidak berarti kalau aku membiarkan seorang Dewa Tabib Bintang tiga melakukan penindasan! Aku memang tidak punya murid untuk sekarang ini dan meminta Tetau Kedua untuk memberikan seorang murid untuk aku ajari selama beberapa hari. Tidak ada niat lain, selain untuk membuat muridmu itu sadar bahwa masih ada yang lebih baik dari dirinya, masih ada langit di atas langit. Aku ingin dia tahu kalau kehormatan seorang tetua itu tidak bisa dipancing semaunya dia!"      

"Hiss..."     

Para tetua merinding, mereka tidak menyangka kalau Ye Yuan akan mengatakan kalimat seperti itu.      

Maksud dari kalimatnya adalah penampilan mengesankan Ning Siyu kali ini adalah hasil dari pengajarannya?      

Tapi, memang benar, peningkatan Ning Siyu kali ini sulit untuk digambarkan dengan kata-kata.      

Hanya saja....apa maksud dari kalimat yang berbunyi 'hanya Dewa Tabib Bintang tiga     

Bukankah Ye Yuan ini juga Dewa Tabib Bintang Tiga!      

Rou Xu tidak percaya pada kalimat Ye Yuan sama sekali. Dia tersenyum sinis.     

"Benarkah? Maksud dari perkataanmu adalah murid yang sudah aku ajar selama ratusan tahun ini lebih rendah dibandingkan dengan murid yang baru kau ajar selama beberapa hari ini? Anak muda, jangan membual terlalu besar, kecuali kau bisa mendukung kalimatmu ini ketika saatnya tiba!"      

Ye Yuan tersenyum.      

"Tenang saja Tetua Utama. Kalimat yang aku katakan pasti bisa aku buktikan!"      

Rou Xu merasa kalau Ye Yuan ini orang yang suka membuat keruh suasana!      

Tidak ada gunanya berbicara dengannya!      

Bertemu dengan orang gila yang berlagak, bagaimana yang lainnya masih ikut berlagak?      

"Huh! Tidak masuk akal!" Tetua Utama mendengus sinis dan berhenti berbicara.      

Lu Yi dan yang lainnya memasang telinga dan mendengarkan di barisan bawah. Mereka semua merasa terbebaskan.      

Tetau Ye memang masih begitu mendominasi seperti sebelumnya!      

Ketika kalian semua ini masih menjadi katak-katak yang tinggal di dasar sumur maka saksikanlah kekuatan sebenarnya Tetua Ye, tunggu maka kalian akan tercengang sampai rahang kalian terbuka!      

Beberapa orang ini pun tersenyum begitu mereka memikirkan ekspresi Tetua Utama setelah dikalahkan oleh Ye Yuan nanti.      

Perkembangan Dao masih terus berjalan. Seperti yang sudah diduga, setelah Song Qiyang tidak ada peserta yang mendapatkan hasil yang mencengangkan.      

Poin paling rendah yang didapat adalah 10 dan 11. Kadang-kadang, ada yang sampai 14 atau 15. Namun, semakin ke belakang, poin yang didapatkan peserta semakin tinggi.      

Lagian, orang-orang yang mampu menempati urutan atas di babak pertama adalah orang-orang kuat.      

Awalnya, Song Qiyang juga berada di urutan atas ini. Namun karena ada insiden di babak kedua, dia berada di barisan depan.      

Setelah Song Qiyang, peserta yang mendapatkan poin tinggi adalah Kakak seperguruan Ning Siyu. Namun dia mendapatkan satu poin lebih buruk dari Song Qiyang tayang, yakni 16.3.      

Jarak ini bukanlah jarak yang kecil.      

Kakak ketiga Ning Siyu berada di urutan kedua, yang juga adalah peserta kedua terakhir. Satu orang yang tersisa, Ning Siyu. Kalau Ning Siyu bisa melampaui angka 17.3, maka Song Qiyang akan menjadi pemenang kedua.      

Untuk saat ini, semua mata tertuju pada Ning Siyu.      

Ning Siyu menghela napas dalam-dalam, dia menghancurkan Ginseng Surgawi Darah Panjang Umur dengan telapak tangannya.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.