Dewa Obat Tak Tertandingi

Injak Sampai Rata Untukku



Injak Sampai Rata Untukku

2Wajah Song Qiyang mendarat di tanah. Dia terseret sejauh lebih dari seratus kaki dari tempatnya berdiri sebelum akhirnya berhenti.      

Lemparan itu tampak indah.      

Semua orang tercengang, mereka melihat ke arah Song Qiyang yang terlempar mengenaskan. Mereka merasa ada yang salah dengan mata mereka. Song Qiyang adalah petarung dengan kekuatan setengah Raja Dewa. Dia ternyata tidak mampu balik menyerang dan bahkan terlempar melayang oleh Ye Yuan?      

"Ouch! Kau..kau berani melemparku?" Song Qiyang terlihat berteriak kesakitan.      

Di kota dalam ini, bahkan tetua biasa dan wakil ketua tidak berani memperlakukannya seperti ini.      

Tanpa melihat kalau Song Qiyang menipu orang lain dengan keahlian palsu, Ye Yuan ternyata berani melemparnya dengan cara seperti ini?      

Yang lebih penting, dia tadi tidak siap. Itulah kenapa serangan Ye Yuan berhasil. Kalau dia siap, Song Qiyang tentu tidak takut pada Ye Yuan!      

Namun masalahnya adalah, dia sudah kehilangan muka di hadapan para juniornya.      

Tatapan mata Ye Yuan tampak dingin ke arah Lin Dong. Lin Dong merasa merinding dibuatnya. Ada tekanan yang sangat kuat yang langsung menusuk hatinya!      

Lin Dong merasa apa yang dilihatnya sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa seorang Maha Dewa Asli bisa membawa tekanan sebesar itu padanya.      

Perasaan ini sungguh aneh.      

Apakah ini terjadi karena identitas Ye Yuan sebagai seorang tetua?      

Lin Dong tidak tahu, tapi dia tahu kalau Tetua Ye Yuan tidak senang dengan sikapnya. Dia tidak patuh melaksanakan perintah seorang Tetua Ye.      

Tapi sebelumnya, bukankah Ye Yuan tidak berani menerima tantangan Song Qiyang? Apakah dia memang punya keahlian untuk menjadi seorang tetua?      

Lin Dong masih ragu. Jika dia melakukan sesuatu hari ini, dia akan sangat menyinggung Tetua Utama. Dia tentu tidak keberatan jika harus mengurus Qin Xiao. Tapi, Tetua Utama merupakan sosok yang sangat tinggi baginya.      

"Minggir!"      

Suara Ye Yuan sudah terdengar seperti geledek. Dia langsung seketika menekan semua orang. Mereka secara tidak sadar membelah diri dan memberikan jalan pada Ye Yuan.      

Ye Yuan membawa Li dan yang lainnya untuk beristirahat. Semuanya berjalan perlahan di tengah-tengah. Hanya ketika pintu depan kediaman Ye Yuan sudah tertutup, mereka semua baru tersadar.      

"Kenapa tadi aku minggir?"      

"Ini..ini tidak benar kan! Kekuatan energiku lebih tinggi dari pada dia. Kenapa aku kok jadi takut padanya?'      

Semua orang mencoba mencari jawabannya. Namun mereka masih tidak paham kenapa mereka takut pada Ye Yuan.      

Lin Dong berdiri di sana dengan canggung. Dia tahu kalau Ye Yuan tidak ikut mengajaknya. Ini berarti Ye Yuan tidak senang dengan sikapnya.      

Ling Dong langsung berbalik arah dan pergi setelah dia tersenyum kecut.      

Ketika dewa-dewa yang kuat bertarung maka hantu-hantu kecil lah yang menderita.      

Lin Dong tidak pernah menyangka kalau dia menjadi 'hantu kecil' di hadapan seorang dengan kekuatan energi di tingkat Maha Dewa Asli.      

"Kakak Song, apa...yang harus kita lakukan sekarang?" seseorang bertanya pada Song Qiyang dengan suara pelan.      

Song Qiyang meraung.      

"Kembali! Apalagi yang bisa kita lakukan? Apa kau ingin masuk ke kediaman seorang tetua tanpa wewenang? Ini adalah kejahatan besar!"      

Song Qiyang melihat ke arah pintu depan kediaman Ye Yuan. Dia berkata dengan nada kebencian, "Masih ada beberapa hari sebelum kompetisi Menara Pil dimulai. Aku akan melihat sampai kapan dia bisa menjadi angkuh! Jika waktunya tiba, aku akan membuka dirinya yang sebenarnya! Huh!"      

...     

Kediaman Ye merupakan sebuah rumah besar yang disiapkan oleh Menara Pil untuk Ye Yuan. Kediaman ini meliputi sebuah area luas di kota dalam.      

Di kota dalam ini, para tetua memiliki jatah tempat terbaik.      

"Hehe, Guru Ye, kau tadi tampak sangat keren! Mata Song Qiyang itu ada di atas kepalanya. Aku sudah lama tidak menyukainya." Begitu mereka masuk rumah, Ning Siyu berkata seolah dia ingin dunia ini menjadi kacau.      

Ye Yuan tersenyum.      

"Mereka melawan atas mereka. Sudah bagus aku tidak menghukum perilaku mereka."      

Ning Siyu mencemooh sambil tersenyum.      

"Lalu apa kau tahu siapa orang yang kau lempar tadi?"      

Dari awal sampai akhir, Ye Yuan tidak mengenal siapa itu Song Qiyang. Dia juga tidak tahu latar belakangnya.      

Namun Ye Yuan tersenyum, menjawab pertanyaan Ning Siyu.      

"Dia orang-orang Tetua Utama, kan? Selain itu, dilihat dari penampilanya, statusnya sepertinya tinggi."      

Ning Siyu melongo. Dia begitu terkejut.      

"Bagaimana kau bisa tahu?"      

Ye Yuan tersenyum. "Aku hanya menebaknya."      

Ning Siyu mengacungkan kedua ibu jarinya.      

"Kau memang pantas menjadi Guru Ye! Karena kau sudah menebaknya, kau masih berani mempermalukannya di hadapan murid-murid junior lainnya?"      

Ye Yuan mengangkat bahunya.      

"Karena rekomendasi kuat gurumu lah aku bisa menjadi seorang tetua. Apa kau kira jika aku berhubungan baik dengannya, orang-orang mereka akan membiarkanku saja?"      

Ning Siyu hampir tersedak.      

"Masuk akal! Tapi kalau aku boleh berpendapat, kau seharusnya menyetujui Song Qiyang terlebih dahulu kemudian memberikan dia pelajaran. Supaya dia tahu kalau selalu saja ada orang yang lebih baik! Selain itu, kau juga bisa memamerkan kekuatanmu, sebagai seorang tetua baru."      

Ye Yuan tertawa. "Sepertinya Lin Dong juga berpikiran seperti itu! Akan tetapi...keahlian apa yang dia punya sampai aku harus beraksi dan memberinya pelajaran? Kalau aku memang melawannya, aku tidak mendapatkan apa-apa. Jika aku kalah....uh..itu tidak mungkin."      

"Pffft"      

Beberapa orang yang ada di sekitar Ye Yuan tertawa.      

Benar, mana mungkin Ye Yuan akan kalah dari Song Qiyang?      

Setelah tertawa sebentar, Ning Siyu berkata, "Tapi, sikapmu ini akan membuat orang-orang di luar sana merasa kalau aku ini tidak pantas menduduki posisi seorang tetua. Kemungkinan besar, Tetua Utama akan melakukan sesuatu."      

Ye Yuan tersenyum.      

"Jika kau harus beraksi, aku tidak akan melakukannya sendiri. Nanti, aku ingin kau yang menampar mereka dalam kompetisi Menara Pil!"      

Ning Siyu ketakutan dan langsung mengibaskan tangannya.      

"Aku tidak bisa! Aku tidak bisa! Kau tidak peduli karena Song Qiyang ini tidak ada apa-apanya di mataku. Tapi di mataku, dia ini seperti seorang dewa kuat. Dia tidak terkalahkan di antara Dewa Tabib Bintang tiga!"      

Ye Yuan memoncongkan bibirnya. Dia berkata dengan nada merendahkan, "Tak terkalahkan? Haha, siapa yang berani bilang kalau mereka ini tak terkalahkan di dunia ini? Bahkan jika seorang Leluhur Obat, tidak punya penerus, siapa yang bisa menjamin kalau tidak ada orang yang bisa memiliki keahlian seperti dia? Setelah mencapai Alam Dao, aku merasa diriku ini semakin tidak penting. Jadi, apalagi dia?"      

Ning Siyu tidak bisa berkata apa-apa.      

"Berbicara memang mudah kalau sudah mencapai tingkatan sepertimu. Kau bisa mengatakan apa yang ingin kau katakan. Tapi, aku bukanlah tandingannya."     

Ye Yuan berkata dengan santainya, "Tenang, mulai hari ini, aku akan memberikanmu pelatihan khusus selama sepuluh hari! Setelah itu, kau harus menginjak-injak wajah Song Qiyang sampai rata untukku!"      

...     

"Mn? Lin Dong, bukankah aku memintamu untuk menjadi pengikut tetua Ye? Kenapa kau kembali?"      

Setelah Lin Dong pergi, dia kembali ke Menara Bela Diri.      

Sepanjang perjalanan, dia berpikir dan tidak memperhatikan kalau ada seseorang. Dia mendongak untuk melihat. Ternyata ada Wakil Ketua Feng Yuhai yang menugaskannya kali ini.      

Begitu sadar Feng Yuhai bertanya, Lin Dong pun tersenyum getir.      

"Aku mungkin tidak bisa menjadi pengikutnya lagi."      

Kedua alis Feng Yuhai terangkat. Dia bingung.      

"Ada apa? Apa kau tahu bahwa banyak orang yang menginginkan tugas ini!"      

Menjadi pengikut seorang Tetua Menara Pil bukan hanya sebuah kejayaan akan tetapi juga bisa menjadi tangga untuk memastikan kekuatan seseorang naik secara bertahap.      

Tetua Menara Pil bisa dengan mudah membuatkan beberapa pil obat baginya ketika dia sedang senang dan memperbolehkan pengikutnya untuk meminumnya selama beberapa puluh tahun atau bahkan sampai ratusan tahun.      

Tugas seperti ini banyak diincar orang.      

Meski kekuatan Ye Yuan masih lemah, dia adalah orang yang sangat direkomendasikan oleh Tetua Kedua untuk menjadi Tetua Menara Pil. Meski dia tidak bisa membuat pil obat tingkat empat, seorang pengikut bisa membuat Tetua Kedua membuatkan pil untuknya.      

Lin Dong pasrah. Dia hanya bisa menceritakan apa yang terjadi di depan pintu kediaman Ye Yuan pada Feng Yuhai. Dahi orang ini semakin berkerut-kerut.      

Dia mendesah dan berkata, "Kau juga kesulitan. Menurut penjelasanmu Tetua Ye mungkin dijadikan pion bagi kepentingan Tetua Kedua. Dalam hal ini, kau memang tidak bisa memilih."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.