Kembali Pulang
Kembali Pulang
Dengan status Ye Yuan saat ini, sangat mudah baginya untuk memberantas Keluarga Xie. Bukankah Keluarga Qin yang kuat itu juga menjadi debu dengan hanya satu jentikan tangannya? Bahkan petarung Raja Dewa surga lapisan kedua saja sudah lumpuh. Bisa dibilang hidupnya sudah tidak bisa ditolong lagi. Itu adalah petarung Raja Dewa surga lapisan kedua!
Dulu, keluarga Xie takut menyinggung keluarga Qin dan bisa dibilang kalau mereka melempar nama Xie Jingyi keluar dari nama Keluarga Xie.
Ini membuat Xie Zhaoyun menjadi semakin cemas sekarang. Meski dia tidak banyak berhubungan dengan Ye Yuan, hubungan sedikit ini pun tidak bagus. Dia tidak pernah bermimpi kalau si gendut kecil ini di depan akan membalikkan keadaan.
Dulu, lautan dewa Xie Jingyi dihancurkan. Dia sudah memeriksanya waktu itu kalau tidak akan ada kemungkinan lautan dewa ini akan bisa sembuh sama sekali.
Siapa sangka, ajaibnya, Tetua Ye membawa Xie Jing kembali hidup?
Tidak heran kalau Ye Yuan bisa menjadi seorang Tetua dari Menara Pil juga, dia memiliki ilmu yang fantastis.
"Oh, Adik Yi, Kakakmu ini sangat senang begitu mendengar kalau kau kembali dari Kota Kedamaian Cemerlang," Xie Zhoyun berkata sambil tersenyum.
Mata si Gendut Kecil sedikit menyipit. Dia tidak berniat untuk mengobrol dengannya.
Xie Zhaoyun tampak canggung, tapi kali ini, dia merasa cukup puas.
Dia tahu hubungan Ye Yuan dengan Xie Jingyi. Sekarang, mati dan hidup Keluarga Xie ada di tangan Xie Jingyi.
Selama dia ingin membuka mulutnya maka bisa dibilang kalau Keluarga Xie selamat. Nyatanya, jika Xie Jingyi menginginkannya, Keluarga Xie mungkin membumbung ke langit, menjadi pemimpin di Kota Wu Meng!
Hanya saja, untuk membuat semua ini terjadi, dia harus memperbaiki hubungannya dengan Xie Jingyi.
"Itu....juga, sesepuh keluarga juga sudah kembali memasukkan nama Adik Yi ke dalam daftar keluarga," Xie Zhaoyun melanjutkan kalimatnya. Namun, jawabannya tetap sama, keheningan.
Xie Zhaoyun sudah berdebar karena cemas dan takut. Dia merasa kalau si Gendut Kecil yang ada di depannya ini tidak lagi si manusia gendut yang murni dan lugu.
"Oh, Adik Yi, aku tahu kalau kau membenci Paman Ketiga, dan membenci Keluarga Xie karena kejadian dulu. Keluarga Xie juga terdesak karena keadaan juga! Keluarga Qin menutup langit dengan satu tangan mereka, Keluarga Xie...kita tidak bisa menyinggung mereka! Adik Yi, kau juga tahu kalau Qin Xiao juga anggota dari Keluarga Qin. Bagaimana...bagaimana mungkin kami berani melawannya? Oh, Adik Yi, Paman Ketiga tahu kalau kau tidak senang. Kalau kau tidak bisa meluapkan amarahmu, maka bunuh saja aku. Selama kau bisa memaafkan Keluarga Xie, maka kau bisa melakukan apa pun!"
Semakin lama, Xie Zhaoyun meneteskan air mata sambil berbicara; dia secara heroik mengorbankan dirinya sendiri.
Namun kali ini, Xie Jingyi perlahan membuka matanya. Tatapan matanya tampak begitu sangat dingin.
"Apa kau pikir...kalau aku tidak berani membunuhmu!"
Sekujur tubuh Xie Zhaoyun seolah jatuh ke dalam gudang es. Dia sudah sepenuhnya merinding mendapati tatapan dingin Xie Jingyi.
Xie Jingyi melihatnya dengan mendengus sinis.
"Xie Zhaoyun, berhenti berpura-pura di hadapanku! Apa kau pikir aku ini masih seperti si bodoh yang tidak tahu apa-apa tentang dunia? Singkirkan hal itu! Jika kau sungguh membenciku, maka aku akan menarik seluruh Keluarga Xie sampai ke akar-akarnya!"
Xie Zhaoyun merinding, dia sangat syok mendapati niat pembunuhan singin dari Xie Jingyi. Dia akhirnya sadar kalau Xie Jingyi bukan lagi si gendut kecil yang lugu dan murni. Dia memang sungguh akan membunuh orang!
Keluarga Xie sudah seperti awan dan kabut yang datang dan pergi ke padanya. Xie Zhaoyun diam seperti jangkrik di musim dingin. Dia tidak berani mengatakan sepatah kata pun.
Petarung Maha Dewa Asli ini bahkan tidak berani bernapas keras-keras di depan seorang petarung Setengah Maha Dewa Asli.
"Minggir!" Si Gendut Kecil berkata dengan dingin. Dia menakuti Xie Zhaoyun hingga lehernya mengkerut.
Bagaimana mungkin Xie Zhaoyun masih berani tinggal di sini. Dia langsung melarikan diri seperti kepulan asap.
Setelah Xie Zhaoyun tidak ada, Ye Yuan masuk ke dalam. Dia melihat ekspresi wajah Xie Jingyi sedikit kendur.
Ye Yuan tahu kalau Xie Zhaoyun datang ke sini untuk mencari Si Gendut Kecil. Tapi dia tidak mengatakan apa pun.
"Ikut aku, aku akan membawamu ke suatu tempat."
Si Gendut Kecil tertegun. "Ke mana?"
Ye Yuan tersenyum dan berkata, "Kau tahu nanti setelah pergi."
...
Aliran bergolak ruang yang begitu kencang terus-terusan menggosok ruang tanpa batas ini. Di sini, sangat tidak mungkin akan ada orang yang bisa bertahan hidup. Namun kali ini, sebuah aliran cahaya melewati lapisan gejolak ini, mematahkan es dan terus bergerak maju.
Di dalam Balai Ekstrim Ungu, Ning Siyu, Liang Wanru dan Xie Jingyi sangat syok. Ini di luar khayalan terliar mereka.
"Guru Ye, ini.....balai ini sungguh mengesankan, dia bisa melewati badai ruang! Mungkinkah ini.....harta karun mistik maha dewa surgawi?" Ning Siyu terkagum-kagum.
"Harta karun mistik maha dewa surgawi? Tidak, ini adalah harta karun mistik dewa sejati! Harta karun mistik dewa sejati puncak!" Ye Yuan berkata sambil tersenyum.
Tiga orang membuka mulut mereka lebar-lebar dan tidak bisa menutupnya kembali dalam waktu yang cukup lama.
Harta karun mistik dewa sejati, konsep macam apa itu?
Si Gendut Kecil dan Liang Wanru masih baik-baik saja, namun pemahaman Ning Siyu tidak bisa dibandingkan dengan kedua orang ini. Harta karun mistik dewa sejati merupakan benda yang membuat seluruh Kota Kekaisaran Elang Surgawi menjadi gila.
Sekali benda ini diketahui oleh dunia luar, akan ada banyak maha dewa surgawi, atau bahkan dewa sejati yang akan bergerak untuk merenggutnya.
Ning Siyu akhirnya paham kenapa Ye Yuan begitu tenang ketika berhadapan dengan petarung Raja Dewa itu.
Balai Ekstrim Ungu ini membuatnya tidak takut pada petarung Raja Dewa. Ini merupakan senjata pamungkas terbesarnya!
Meski begitu, Ning Siyu merasa senang juga. Ye Yuan membawanya ke sini. Itu berarti dia sudah memperlakukannya sebagai orangnya. Ning Siyu adalah penggemar Ye Yuan dan pastinya tidak akan mengkhianatinya. Dia justru sangat bangga akan hal ini.
"Meski begitu....kenapa kau membawa kami ke dunia kecil? Apakah tempat ini mungkin memiliki harta karun yang akan segera muncul? Dunia kecil ini sangat tertutup, bagaimana kau menemukannya?" Ning Siyu bertanya penasaran.
Di sampingnya, Liang Wanru juga merasa bingung. Tak lama kemudian, tatapan matanya berubah menjadi cerah. Selain itu, Long Zhan juga tidak berada jauh, dia sangat resah juga.
Lebih dari 100 ribu tahun telah berlalu, dia akhirnya bisa kembali ke kampung halamannya.
Ye Yuan melihat ke arah Liang Wanru dan berkata padanya sambil tersenyum.
"Wanru, bukankah kau sudah menebak sesuatu?"
Liang Wanru sendiri tidak berani mempercayainya. Namun dia masih menjawab, "Mungkin kah....mungkin kau sungguh memiliki.."
Tepat pada saat ini, Balai Ekstrim Ungu keluar dari aliran gejolak ruang, dan melewati Gerbang Pengunci Dunia.
Ye Yuan membawa semua orang dan berpindah, mereka tiba di atas sebuah laut. Ye Yuan berbicara pada ketiganya sambil tersenyum, "Selamat datang ke kampung halamanku. Dunia Belukar Abadi!"
Mata Ning Siyu melebar. Dia berkata dengan nada tidak percaya, "K-k-kau bilang kalau kau berasal dari dunia kecil ini? Tidak mungkin! Sangat tidak mungkin!"
Ye Yuan tersenyum. "Kenyataannya, aku memang datang dari sini. Wanru bisa memberikan kesaksian."
Liang Wanru juga sama terkejutnya seperti Ning Siyu.
Meski dia sudah menebaknya, konfirmasi Ye Yuan masih membuatnya ragu. Laing Wanru menghela napas dalam-dalam.
"Tidak heran kalau saat itu kau terluka parah. Ternyata..kau habis melewati aliran gejolak ruang! Tapi...bagaimana ini mungkin? Waktu itu kau masih berada di tingkatan Maha Dewa Gua Dalam!"
Ning Siyu sekali lagi terkejut. Mulutnya menganga lebar, penuh keheranan. Seorang petarung Gua Dalam tingkatan awal melewati aliran gejolak ruang?
Apakah ini sebuah dongeng? Selain itu, bagaimana bisa seorang petarung yang datang dari dunia kecil ini bisa begitu menakutkannya? Di mata Dunia Bentangan Surga, yang namanya petarung dari dunia kecil itu tidak lebih dari sampah!
Ning Siyu tidak pernah bermimpi kalau tingkat kengerian yang sampai pada tahap tidak masuk akal ini bisa dihubungkan dengan Tetua Ye, yang datang dari dunia kecil ini!