Sama Saja Dengan Aku Marah Langsung
Sama Saja Dengan Aku Marah Langsung
Si pegawai toko bersembunyi di sisi ruangan. Dia tidak berani bahkan untuk bernapas dengan keras. Tekanan yang terpancar dari tubuh Tang Rui membuatnya bergidik ngeri.
"Panggil Ye Yuan keluar! Salon Tangan Ajaib ini akan hilang dari kota selatan!" Tang Rui berbicara dengan nada suara dingin.
Tepat pada saat ini, sekelompok orang tiba-tiba ikut masuk. Yang di depan adalah Ketua utama Komplotan Tepukan Guntur, Xing Guan.
Begitu Xing Guan melihat Tang Rui, dia langsung pucat. Meski begitu, dia masih memaksakan diri untuk bersikap tenang. Dia mengepalkan kedua tangannya.
"Yang Mulia, apa kesalahan Salon Tangan Ajaib sampai mengganggu Menara Bela Diri!"
Tang Rui melihat ke arah Xing Guan dan menjawab dengan nada mencemooh, "Hanya semut saja! Apa hak kalian bertanya padaku? Minggir!"
Kata 'minggir' yang dilontarkan mengandung kekuatan dunia.
Beberapa orang dari Komplotan Tepukan Guntur tidak bisa menahannya dan langsung pada melayang terkena pukulan. Mereka memuntahkan banyak darah.
Xing Guan sudah menjadi petarung Setengah Raja Dewa. Namun, di hadapan Tang Rui, dia masih belum bertahan dari satu serangannya.
Tang Rui ini bukanlah Xiao Riyue, yang dianggap masih tergolong petarung awal. Dia adalah petarung Raja Dewa surga lapisan kedua. Satu gelombang serangan tangannya bisa menghabisi nyawa Xing Guan dan rekan-rekannya. Jika bukan karena peraturan dari Menara Beladiri, Xing Guan dan yang lainnya pasti sudah akan menjadi mayat sekarang.
Xing Guan merangkak, dia menggertakkan giginya dan berkata dengan nada marah, "Yang Mulia, Menara Bela Diri juga punya peraturan. Apa alasanmu ingin menghancurkan bisnis Salon Tangan Ajaib?"
Kali ini, Wu Feng tersenyum kecut.
"Kau ingin mendengarkan sebuah alasan, kan? Ye Yuan bersekongkol dengan petarung raja dewa dan merusak aturan yang ada di kota selatan! Aku ingin tahu jika kejahatannya ini cukup atau tidak?"
Ekspresi wajah Xing Guan berubah. Dia murka.
"Wu Feng, kau ingin menghukum seseorang dan tidak kesulitan mencari dalih! Petarung Raja Dewa yang datang ke Salon Tangan Ajaib ini datang hanya untuk bertukar Dao Ilmu Pengobatan dengan Guru Ye Yuan. Kapan dia pernah merusak aturan di kota selatan ini?"
Kedua mata Tang Rui menyipit. Dia berkata sambil mendengus dingin.
"Menurutmu, apakah aku masih harus melaporkan apa yang aku lakukan padamu? Terus saja membual dan aku tidak akan bermurah hati lagi!"
Di bawah tekanan sebesar ini, otot-otot di seluruh badan Xung Guan gemetar.
Meski begitu, dia bersikeras untuk tidak mundur.
Xing Guan membawa bau hawa tidak berbudaya dan paling menghargai nilai-nilai kesetiaan. Ye Yuan merawat si Tetua Kedua, dia sangat berterima kasih pada Ye Yuan. Selain itu, Xiao Riyue juga berhasil mencapai kekuatan baru terakhir kali, jika bukan karena Ye Yuan maka Komplotan Tepukan Guntur sudah lama akan tersingkir.
Jadi ketika dia tahu kalau Wu Feng membawa orang-orangnya ke sini, dia langsung membawa saudara-saudaranya dan pergi menuju Salon Tangan Ajaib.
Satu yang tidak disangka adalah Wu feng membawa seorang petarung hebat dari Menara Bela Diri.
"Sepertinya kau tidak akan mencurahkan air mata tanpa melihat peti matimu!"
Tang Rui mendengus sinis, dan menunjuk Xing Guan.
Ada aroma kematian yang muncul dari atas kepala. Di bawah jari ini, Xing Guan tidak punya celah untuk bertahan dan hanya bisa menutup matanya sambil menunggu kematian.
Duar!
Tepat pada saat ini. Sebuah aura yang tidak lebih kuat dari pada Tang Rui secara kasar masuk di antara dua orang.
Tang Rui mundur beberapa langkah, aura dalam tubuhnya sedang kacau.
Dia tidak menggunakan seluruh kekuatannya barusan sehingga dia menderita kekalahan besar.
Dia baru saja akan meluapkan kemarahannya ketika tiba-tiba dia melihat seorang anak muda berbaju putih di belakang Xing Guan. Ekspresi wajahnya langsung berubah.
"Lu Yi! Kau...kenapa kau ada di sini?" Tang Rui berkata dengan nada terkejut.
Lu Yi merupakan sosok yang sedang naik daun di Menara Pil. Di masa depan, sepertinya dia akan mewarisi ilmu Xuan Yu nantinya.
Sebaliknya, posisi Tang Rui di Menara bela Diri jauh lebih buruk. Dia hanya bisa menaik dua tingkatan menjadi pengikut Guru Rusa Bersorak.
"Tang Rui, kalian ini sungguh mengagumkan, pergi ke kota selatan untuk memamerkan keahlianmu! Kalau kau memang bisa, pamerkan saja di Menara Bela Diri!" Lu Yi berkata dengan nada sarkas.
Tang Rui tidak menyangka kalau Lu YI begitu merendahkan martabatnya. Dia mencemoohnya begitu dia muncul. Tang Rui ikut mendengus sinis juga.
"Aku menjalankan perintah Guru Rusa Bersorak untuk menangkap petarung Raja Dewa yang mengganggu situasi di kota selatan! Lu YI, apa kau ingin menentangku?"
Lu Yi dan beberapa muridnya sudah bersujud di hadapan Ye Yuan. Mereka mendapatkan begitu banyak hal hari ini. Ketika mereka sedang mengobrol santai di balai dalam, tiba-tiba kedatangan Tang Rui mengganggu. Jadi, bagaimana mungkin dia masih tenang?
Lu Yi tersenyum sinis mendapati Tang Rui dan Rusa Bersorak menekannya.
"Rusa Bersorak? Rusa Bersorak kentut! Kau ini orang yang mengambil untung dari senior! Xiao Feng, orang yang kalian bicarakan adalah sahabatku yang sedang berdebat soal Dao denganku, Jika kau ingin menangkapnya, apa kau juga akan membawaku?"
Tang Rui tidak bisa bersikap tenang. Dia marah.
"Kau..kau melanggar aturan kota kekaisaran di sini! Aku pasti akan melaporkanmu ke Menara Bela Diri dan Menara Pil ketika aku kembali!"
Lu Yi berkata dengan nada merendahkan, "Silahkan saja! Tapi kau juga harus bersiap untuk menghadapi kemurkaanku!"
Ekspresi wajah Tang Rui berubah. Dia merasa agak dilematis untuk beberapa saat. Kekuatan penerus Xuan Yu terlalu menakutkan di Menara Pil. Selain kekuatan Xuan Yu ini menakutkan, semua murid yang dia ajar menjadi pemimpin generasi muda di Menara Pil.
Hanya keturunan tetua utama yang bisa bertanding melawan Xuan Yu.
Meski Rusa Bersorak adalah faksi tetua utama, dia tidak ada apa-apanya di depan Xuan Yu.
Sementara Tang Rui, bahkan tidak perlu disebut namanya. Di kota dalam, dia hanyalah orang kecil saja. Jika para petarung besar terlibat dalam pertarungan, dia mungkin akan dikorbankan.
Wu Feng tidak berani mengeluarkan sepatah kata pun di samping. Dia tidak bisa mengopori pertengkaran ini.
Dia benar-benar berpikir dengan majunya gurunya, dia bisa menghancurkan Salon Tangan Ajaib hari ini.
Tidak disangka kalau ada orang besar lain di sini lagi. Identitas dan statusnya sangat luar biasa. Bahkan Tang Rui tidak berani bersikap kurang ajar.
Saat ini, hati Wu Feng sudah hancur.
Ramuan ajaib apa yang Ye Yuan ini punya? Kenapa terus ada petarung maha dewa hebat keluar masuk di sini?
Akan tetapi, ketika dia kehilangan harapan, ada seorang tua berbadan sedikit gemuk memasuki Salon Tangan Ajaib.
Mata Wu Feng bersinar dengan terangnya. Dia begitu gelisah.
"Lu Yi, nyalimu ini tidak kecil. Beraninya kau memarahiku di belakang?"
Lelaki tua yang tiba-tiba muncul ini tidak lain tidak adalah Rusa Bersorak.
Tang Rui baru saja pergi ketika Rusa Bersorak mendapatkan kabar kalau saudara-saudara Lu Yi keluar dari kota dalam. Tujuan mereka adalah Salon Tangan Ajaib! Kedatangan orang baru ini membuat Rusa Bersorak menjadi semakin serius.
Tang Rui tidak akan bisa mendapatkan keuntungan dengan adanya orang-orang ini. Oleh karena dia memutuskan untuk datang ke sini sendiri.
Sementara Ye Yuan, keberadaannya tidak bisa Rusa Bersorak pahami. Dia tidak tahu kalau Xuan Yu sudah melangkah terlebih dahulu untuk pergi ke Salon Tangan Ajaib.
Ketika Lu Yi melihat Rusa Bersorak, dia agak tertegun juga. Namun tak lama kemudian, dia mendengus sinis. "Siapa yang bilang kalau aku membicarakanmu di belakang? Aku akan membentakmu di depan wajahmu. Sama saja! Orang yang mengambil keuntungan dari statusmu yang lebih senior!"
Xuan Yu sendiri bersikap sangat biasa saja terhadap orang berwenang. Meski pada tetau utama sangat cemas karenanya.
Di dalam Menara Pil, tetua utama selalu menekan dan mengecilkan para murid Xuan Yu. Selain itu, Tangisan Dewa juga merupakan trik dan permainan birokrasi lama. Li Yu tidak menyukainya.
Lu Yi yang menjadi murid utama Xuan Yu tidak memiliki kesan yang baik kepada Rusa Bersorak.
Meski Rusa Bersorak merupakan pembantu tingkat tinggi, status Lu Yi di Menara Pil sama dengan Rusa Bersorak.
Rusa Bersorak tidak menyangka kalau Lu Yi ini begitu sombong. Ekspresinya menjadi semakin sedih, dia mendengus sinis, "Keturunanmu sungguh seperti sapi betina yang tanpa didik. Terlalu banyak skandal. Aku akan mengajarinya bagaimana caranya menghargai senior dengan baik atas nama Kakak Kedua!"