Dewa Obat Tak Tertandingi

Seret Dia Ke Sini 



Seret Dia Ke Sini 

1Di Menara Pil, Wu Feng yang biasanya tampak pongah muncul dengan sikap sangat tunduk di hadapan seorang lelaki tua yang agak gendut.      

"Bagaimana keadaan Guru?" Wu Feng membungkuk dalam-dalam.      

Orang tua ini merupakan pembantu tingkat tinggi Menara Pil, seorang Dewa Tabib Bintang Empat tingkat menengah, Rusa Bersorak.      

Rusa Bersorak dianggap sebagai pembantu senior di Menara Pil. Muridnya tersebar luas di kota luar atau dalam.      

Wu Feng merupakan salah satu muridnya.      

Sebagai murid dari Menara Pil, Wu Feng pastinya memiliki wewenang untuk memasuki kota dalam.      

Rusa Bersorak masih cukup puas pada muridnya yang satu ini.      

Meksi bakatnya termasuk sedikit buruk, di mana dia tidak bisa naik menjadi Dewa Tabib Bintang empat, dia setidaknya sangat patuh pada Rusa Bersorak. Wu Feng juga sangat cepat paham.      

Sepertinya pilihannya cukup bagus dengan membangun pengaruhnya sendiri di kota luar.      

"Mn, kau punya niat baik. Hal menarik..apa yang kau bawa lagi kali ini?" Rusa Bersorak berkata dengan nada dingin.      

Wu Feng menarik sebuah tabung giok dan menyerahkannya kepada Rusa Bersorak dengan rasa hormat dan berkata dengan nada menjilat, "Guru, ini merupakan Tabung Giok hati es yang aku dapatkan bearu-baru ini. Rasanya sangat nikmat."      

Rusa Bersorak mengambilnya dan membuka tutup tabung yang diberikan Wu Feng. Ada aroma yang begitu memenuhi ruangan.      

Kedua mata Rusa Bersorak berbinar dan dia memuji Wu Feng, "Anggur yang bagus! Sangat bagus! Kau memang punya hati!"      

Hati Wu Feng seperti meneteskan darah. Tabung giok ini membuatnya merogoh kocek sebesar puluhan juta batu energi murni dewa. Sebuah tabung kecil anggur harganya sama dengan biaya konsultasi untuk merawat penyakit Huang Qian!      

Rusa Bersorak adalah Dewa Tabib Bintang empat, jadi mana mungkin dia tersentuh oleh benda biasa?      

Setiap kali dia memasuki kota dalam, Wu Feng akan menguras sisi kepalanya.      

Sama seperti bagaimana Komplotan Tepukan Guntur memberikannya bentuk penghormatan, upeti yang dia berikan pada Rusa Bersorak ini juga sama-sama banyak.      

Akan tetapi, dengan dukungan Rusa Bersorak, Wu Feng bisa mendapatkan batu dewa dalam jumlah besar.      

Dia tidak rugi!      

Bahkan Keluarga Dang saja tidak berani membangkang padanya.      

Rusa Bersorak menyingkirkan tabung giok ini. Dia menatap Wu Feng da berkata dengan nada dingin, "Apakah kau.....bertemu dengan masalah akhir-akhir ini?"      

Wu Feng tersenyum.      

"Guru sungguh tahu segalanya! Baru-baru ini, ada seorang petarung muda muncul di kota selatan. Dia benar-benar tidak punya rasa hormat, dia membolak-balikkan kondisi kota selatan!"      

Rusa Bersorak mengangkat kelopak matanya dan berkata sambil tersenyum.      

"Apa yang kau maksud itu Salon Tangan Ajaib? Akan Mengabulkan Semua Permintaan! Aku juga sudah mendengar tentangnya. Sungguh pernyataan yang tinggi."      

Wu Feng langsung berkata, "Guru tidak tahu! Nada orang ini jauh lebih dari sekedar besar, terlalu besar tanpa batas! Apakah Guru ingat seorang pasien yang aku saya bawa ke sini, bahkan Guru tidak bisa menemukan penyakitnya?"      

Rusa Bersorak berpikir sebentar dan menjawab dengan naga terkejut, "Kau sedang membicarakan mayat hidup itu? Mungkinkah....bocah itu menemukan penyebabnya?"      

Wu Feng menganggukkan kepalanya, "Heh, bocah ini bertemu dengan pasien itu dan ternyata bisa menyembuhkannya!"      

Rusa Bersorak sangat terkejut. Penyakit yang dia sendiri tidak bisa temukan penyebabnya ternyata bisa disembuhkan oleh seorang Dewa Tabib Bintang Tiga?      

Tatapan lelaki tua ini menjadi sedikit tajam. Dia berkata dengan suara serius, "Sepertinya bocah ini memiliki kemampuan!"      

Dalam hati Wu Feng senang, dia tahu kalau gurunya ini sudah agak tidak senang. Dia langsung menyunggingkan senyuman sinis, "Apanya yang ahli! Dia hanya tak sengaja menemukannya! Yang lebih membuat marah orang adalah anak buahku ternyata menjualmu, dia bilang kalau keponakannya dulu pernah dirawat oleh Guru Rusa Bersorak dan Guru tidak bisa menemukan penyebabnya. Dan apa yang bocah itu katakan?"      

Tatapan Rusa Bersorak menjadi dingin. Dia berkata dengan suara rendah, "Apa kau kira aku suka dengan tebak-tebakkan seperti ini! Katakan!"      

Wu Feng dengan cepat langsung tampak begitu angkuh.      

"Baik, Guru! Si bocah yang menyebalkan itu bilang "Apakah Guru Rusa Bersorak ini luar biasa? Dewa Tabib Bintang empat biasa saja! "Bukankah itu membuat telinga orang panas?"      

Wu Feng membumbui penjelasannya, sehingga membuat Rusa Bersorak marah hingga dia menjadi pucat pasi karena saking marahnya.      

Duar!      

Meja teh yang ada di samping Rusa Bersorak langsung hancur menjadi debu.      

Daging wajahnya mengejang. Bisa dilihat betapa marahnya dia.      

"Hanya Dewa Tabib Bintang tiga saja berani mengatakan sembarang mengoceh seperti itu! Apa kau...akan membiarkan mereka tetap hidup?" tatapan mata Rusa Bersorak begitu tajam begitu dia melihat Wu Feng. Suaranya terdengar begitu dingin.      

Wu Feng menampakkan penampilan seolah dia sedang ditindas.      

"Guru ini tidak adil! Bagaimana mungkin saya membiarkan bocah ini mencemari nama guru seperti ini? Waktu itu, saya mengirim orang-orang saya untuk menghancurkan Salon Tangan Ajaib. Siapa sangka ternyata fondasi kekuatan tempat ini dalam dan di sana ada petarung Raja Dewa, entah datang dari mana. Aku...aku...bukanlah tandingannya!"      

Tatapan Raja Dewa ini menjadi semakin dingin. Dia berkata dengan nada dingin pula.      

"Hanya petarung Raja Dewa dan dia berani untuk menjelekkan seorang senior dari Menara Pil, huh! Aku ingin melihat seberapa keras tulangnya!"      

Rusa Bersorak perlahan bangun, dia memanggil seorang lelaki setengah baya dan berkata dengan nada serius.      

"Tang Rui, kau pergi dengan Wu Feng. Hancurkan Salon Tangan Ajaib atau apa pun itu! Seret bajingan bernama Ye Yuan ke sini! Sementara untuk petarung Raja Dewa, kirim dia ke Menara Bela Diri dengan alasan mencampuri urusan kota luar!"      

Tang Rui membungkuk dan menjawab, "Baik, Yang Mulia!"      

...     

Ye Yuan ikut mendesah begitu dia mendengarkan penjelasan Huang Qian. Sementara itu, Ning Siyu dan Liang Wanru tampak sangat geram.      

"Wu Feng ini tidak berperikemanusiaan! Dia bisa jadi begitu kurang ajar dan tak bermoral? Membuatku murka saja!" Ning Yu begitu marah hingga dadanya naik turun. Dia hampir saja bergerak untuk membalaskan dendam Huang Qian.      

"Kakak Ye, Wu Feng ini sungguh membuat orang marah. Paman dan keponakan ini adalah orang-orang yang setia. Akan tetapi, akhirnya, mereka jadi seperti ini. Kau harus membela mereka!" Liang Wanru juga ikut berbicara.      

Ye Yuan menepuk pundak Huang Qian dan berbicara, "Aku ikut berduka cita. Jangan terlalu banyak berpikir dulu, tinggallah di sini dan sembuhkan luka-lukamu dulu sebelum kau mengatakannya."      

Huang Qian tertegun, sorot matanya sungguh menunjukkan kalau dia sudah putus asa.      

Jika Guru Ye tidak peduli, maka dia tidak akan punya harapan untuk membalas dendam. Dia tidak akan bisa mengguncang kekuatan Wu Feng.      

"T-terima kasih banyak guru Ye!" Huang Qian menggertakkan giginya.      

Setelah Huang Qian pergi, tatapan mata Ning Siyu dan Liang Wanru tampak menunjukkan rasa tidak suka pada Ye Yuan.      

"Ye Yuan, aku salah menilai tentangmu! Aku tidak menyangka kalau kau ini begitu pengecut dan takut terkena masalah!" Ning Siyu tampak seperti orang yang membenci kejahatan ketika dia berbicara.      

"Kakak Ye, apa kau ini sama seperti Kakak Ye yang aku kenal? Huang Qian itu sangat tragis kondisinya, dan kau bahkan tidak membantunya!" Liang Wanru mempertanyakan Ye Yuan untuk kali pertama.      

Ye Yuan tertawa sendiri. "Bukan kah aku sudah menerimanya? Apalagi yang ingin kalian ingin aku lakukan untuknya?"      

"Kau...bukankah kau ini seharusnya pergi dan menangkap Wu Feng supaya dia menundukkan kepalanya dan mengakui keslahannya di depan Huang Qian?" Ning Siyu berkata dengan begitu geramnya.      

Ye Yuan tersenyum namun tidak menjawab Ning Siyu. Dia justru keluar.      

Sikap Ye Yuan membuat Ning Siyu begitu marah hingga dia menghentakkan kakinya.      

"Hei, apa-apaan itu?! Beraninya kau membuat aku marah! Aku ingin memutus semua hubungan ini denganmu!"      

Ye Yuan baru saja akan keluar ketika ada seorang lelaki tua yang penuh kebajikan memasuki Salon Tangan Ajaib.      

"Apakah Guru Ye ada di sini?" tanya lelaki tua itu.      

Ye Yuan dengan terkejut melihat ke arahnya. Dia ternyata tidak bisa mengukur kedalaman ilmu orang ini.      

Mungkin kah...orang ini adalah petarung Raja Dewa ?      

"Aku, Ye Yuan. Kenapa Senior mencariku?" Ye Yuan berbicara sambil mengepalkan kedua tangannya.      

Ketika lelaki tua melihat Ye Yuan masih begitu muda, dia sangat terkejut.      

"Namaku Xuan Yu. Aku datang dari Menara Pil. Aku dengar kalau Guru Ye adalah seorang tabib ahli, jadi aku sengaja datang ke sini untuk bertukar pendapat denganmu."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.