Dewa Obat Tak Tertandingi

Pukul! Pukul dengan Keras 



Pukul! Pukul dengan Keras 

0"Y-Yang Mulia, aku memang punya mata akan tetapi aku tidak bisa melihat dan justru menyinggung Yang Mulia! Ini...aku akan langsung pergi dari sini!"      

 Guo Xingwang awalnya berpikir kalau Ye Yuan seperti buah kesemek. Dia tidak menyangka kalau orang ini ternyata lebih seperti piring besi.      

"Berhenti!" Ye Yuan tiba-tiba berkata dengan suara dinginnya.      

Badan Guo Xingwang tiba-tiba menjadi kaku. Dia menekan senyumannya dan terlihat lebih jelek daripada orang yang menangis.      

"Apa...Guru Ye punya perintah apa?"      

Ye Yuan mengerutkan dahinya. "Ada apa dengan dia?"      

Huang Qian adalah pasien Ye Yuan. Dia baru saja mengobatinya dan langsung dihajar orang sampai seperti ini. Ye Yuan pun jadi marah dalam hati. Meski paman dan keponakan Huang memiliki pendirian yang berbeda, kesan yang didapat Ye Yuan dari keduanya cukup baik.      

Dan terlebih lagi, Huang Qian merupakan prestasinya yang membanggakan. Pena Bulu Ungu Pemusnah Sumsum memang menyulitkan. Ini merupakan ujian sulit yang jarang muncul. Kalau bukan karena penyakit Huang Qian, Ye Yuan tidak akan menghabiskan waktu selama empat jam untuk mendiagnosa nadi Huang Qian. Sebenarnya, Ye Yuan sudah setengah yakin kalau Balai Deyi berada di belakang kondisi Huang Qian.      

Wu feng merasa rugi dan meluapkan api kemarahannya pada paman dan keponakan ini.      

Dilihat dari kondisi Huang Qian ini, sepertinya Huang Haoran sudah berada dalam kondisi yang suram.      

Ye Yuan bukan orang yang terlalu baik. Kedua orang ini tidak memiliki hubungan dekat dengan dirinya. Jadi dia merasa tidak perlu membela keduanya.      

Akan tetapi, sikap Balai Deyi yang sampai mengejarnya seperti ini membuat Ye Yuan sungguh kesal.      

"Ini...Ini.." Guo Xingwang tergagap, tidak tahu jawaban apa yang harus dia berikan.      

Ye Yuan berkata dengan nada sinis, "Kalau kalian menangkapnya di luar, aku tidak akan peduli. Tapi, kalian menghajar pasienku sampai seperti ini di dalam Salon Tangan Ajaib. Dan kalian akan pergi begitu saja?"      

Ekspresi wajah Gua Xingwang tampak begitu jelek. Dia menjawab dengan nada canggung, "Guru Ye, .....hamba tahu kesalahan hamba!"      

Ye Yuan mendengus sinis. "Kau mungkin bisa menghindari hukuman mati akan tetapi seumur hidupmu kau akan sulit menghindari hukuman.      

Dalam hati, Guo Xingwang menangis pilu. Akan tetapi ada seorang petarung Raja Dewa di sana, jadi dia tidak berani bersikap kurang ajar. Dia hanya bisa menjawab, "Apa...yang Guru Ye Yuan inginkan?"      

Sebenarnya, Guo Xingwang bernapas lega dalam hati. Setidaknya dia masih bisa hidup.      

Ye Yuan menoleh sekilas ke arah pada bawahan dan berkata dengan nada santai, "Kalian semua menghajarnya! Jangan terlalu keras, biarkan dia berbaring di tanah dan lihat apa yang akan dia lakukan."     

"Pfft!"      

Ning Siyu dan Liang Wantu tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Ye Yuan terlalu buruk.      

Di depannya, wajah semua orang menjadi kaku. Para anak buah itu melihat ke arah Guo Xingwang dengan tatapan aneh.      

Gua Xingwang berbicara dengan nada serius.      

"Aku akan lihat siapa di antara kalian yang berani bergerak!"      

"Kalau tidak ada yang bergerak, maka aku akan meminta Kakak Xiao untuk beraksi," Ye Yuan berkata dengan nada dingin suaranya.      

Guo Xingwang sebenarnya ingin mengumpat dan mengucapkan sumpah serapah, namun dia tidak berani!      

Dia hanya bisa menunjukkan muka masam dan menunjuk pada dirinya sendiri, "Pukul! Pukul dengan keras!"      

Para bawahan ini saling berpandangan, tidak ada yang berani bergerak terlebih dahulu.      

Guo Xingwang mengamuk begitu dia melihat ekspresi wajah Ye Yuan yang semakin suram.      

"Sial! Apa kalian tidak dengar kalau aku meminta kalian untuk memukul? Kalian semua ingin mati, bukan? Pukul!" Guo Xingwang memberanikan diri dan berkaca dengan nada bengis.      

Kedua gadis itu menutupi mulut mereka dan tersenyum mendapati tindakan Guo Xingwang. Bahkan si Xiao Feng juga ikut tersenyum.      

Ye Yuan ini memang punya banyak ide nyeleneh.      

Ketika para anak buah ini melihat bosnya sudah mengamuk seperti ini, mereka hanya bisa menggertakkan giginya dan memukul!      

Duar! Duar! Duar!      

Ada rentetan pukulan dan tendangan. Gua Xingwang dihajar sampai dia berguling-guling, badannya sudah biru lebam.      

Meski kekuatan pada anak buah ini lebih rendah dibandingkan dengan dirinya, dia tidak berani melawan sekarang. Dia hanya bisa menahan rasa sakit di badannya.      

Meski begitu, Ye Yuan masih belum puas dan berkata dengan mendengus sinis, "Aku sudah bilang sebelumnya, aku ingin dia berbaring! Kalian, jangan sampai lupa siapa aku, aku tahu seberapa parah luka-lukanya!"      

"Huek!"      

Mendengar kalimat Ye Yuan, Guo Xingwang langsung memuntahkan banyak sekali darah tua.      

"Apa kalian ini tidak makan nasi sialan? Lebih keras lagi! Pukul seperti ini. Apa kalian mau melakukan ini sampai besok pagi?"      

Karena rasanya pasti sakit, mana mungkin para bawahan ini berani menggunakan seluruh kekuatannya untuk menyerang?      

Siapa pun yang berani mengeluarkan banyak energi dan kemudian dibenci oleh bos yang kekuatanya berada di tingkat Setengah Raja Dewa, maka tidak mungkin akan bisa hidup.     

Oleh karena itu, anak-anak buah ini tidak memukul sampai menyakiti Guo Xingwang. Akan tetapi, Guo justru merasa lebih tersakiti.Ada rasa tidak nyaman dari tinju-tinju kecil yang mengenai tubuhnya.      

Begitu mendengar raungan Guo Xingwang, para anak buah ini tahu kalau mereka sudah tidak bisa leha-leha lagi. Mereka pun menggunakan seluruh energi murni dewa, dan mengarahkannya pada tubuh Guo Xingwang.      

Tak lama kemudian, Guo Xingwang sudah tidak berdaya dan bahkan tidak bisa berkata apa-apa lagi.      

"Baik, kalau begitu kalian bisa enyah dari sini!" kata Ye Yuan dengan nada suara serius.      

Para anak buah ini seolah mendapat amnesti pengampunan. Mereka membawa Guo Xingwang, dan kemudian pergi seperti sebuah kepulan asap.      

Ketika para tetangga yang ada di sekitar toko obat Ye Yuan melihat kejadian ini, mereka terkejut.      

"Bukankah dia itu ketua pelindung utama dari Balai Deyi, Guo Xingwang? Sepertinya, aku melihat anak buahnya memukulinya barusan?"      

"Sepertinya begitu! Apa orang ini cenderung suka menyakiti dirinya sendiri? Dia tidak berbuat apa-apa ketika mendapati anak buahnya menghajarnya?"      

"Tunggu! Mereka keluar dari Salon Tangan Ajaib, apa mereka baru saja ...menyinggung guru Ye?"      

"Guru Ye itu seorang Maha Dewa Asli tingkat awal. Kenapa orang-orang itu takut padanya? Ck ck, Guru Ye ini memang tidak bisa dipahami dengan nalar!"      

....     

Ning Siyu dan Liang Wanru sudah lama tertawa.      

"He He, Guru Ye, kau ini memang tidak buruk! Bagaimana nanti dia bisa mengangkat kepalanya di depan anak buahnya?" Ning Siyu tertawa dengan keras ketika dia berbicara.      

Ye Yuan menyeringai. "Apa hubungannya denganku? Mereka datang untuk memprovokasiku terlebih dahulu! Kalau orang-ornag itu tidak menyerangku maka aku juga akan diam! Kalau ada yang menyerangku maka, heh heh!"      

Ye Yuan membiarkan penjaga toko beres-beres dan membawa semua orang ke dalam balai utama.      

Ye Yuan mengirim satu jejak energi murni dewanya ke dalam tubuh Huang Qian. Tak lama kemudian dia perlahan bangun.      

"Apa paman keduamu sudah mati teracuni oleh Wu Feng?" tanya Ye Yuan.      

Begitu Huang Qian mendengar kata Wu Feng, kedua bola matanya langsung memerah.Otot-otot yang ada di tubuhnya pun langsung mengejang.      

"Wu Feng, tidak perperimkemanusiaan! Aku...aku harus membunuhnya!" Huang Qian langsung berbicara sambil menggertakkan giginya menahan kebencian.     

Ye Yuan mendesah dan mengulurkan tangannya untuk menekan kepala Huang Qian. Ada sebuah gelombang kekuatan jiwa yang begitu lembut masuk menginvasi lautan kesadaran Huang Tian!     

Perlahan-lahan, Huang Qian menjadi lebih tenang dan tidak terlalu ganas. Dia tampak lebih dakami.      

"Ye Yuan menyingkirkan tangannya dan berkata, "Katakan, katakan saja maka nanti akan lebih baik."      

....     

Wu Feng melihat kondisi Guo Xingwang yang terlihat sangat mengerikan. Kedua sudut bibirnya tak bisa berhenti berkedut.      

Terlalu mengerikan!      

Orang ini sudah babak belur dan tidak terlihat berbentuk manusia lagi.      

"Siapa yang melakukannya?" tanya Wu Feng dengan nada serius.      

Para prajurit ini saling memandang satu sama lain, tidak tahu apa yang harus mereka katakan.      

"Kami....kami yang memukulnya!" kata salah satu anak buah nada suara pelan.      

"Mn? Ada apa? Aku menyuruh kalian untuk pergi menangkap orang itu tapi kenapa kalian kembali dalam kondisi seperti ini?" kata Wu Feng, terdengar serius.      

Si anak buah itu menceritakan insiden yang terjadi di Salon Tangan Ajaib. Dahi Wu Feng berkerut-kerut.      

"Bocah ini jelas datang dari kota luar. Kenapa ada seorang petarung Raja Dewa yang melindunginya? Huh! Memang kenapa kalau ada Raja Dewa? Mungkinkah...aku tidak punya pendukung di belakang?! Bocah ini berkali-kali telah menantangku. Apa dia pikir kalau Wu Feng mudah untuk dipermainkan?! Kali ini, aku harus merobek plakat mereka dan mengusirnya dari Kota Kekaisaran Elang Surgawi!" Wu Feng berkata sambil mendengus sinis.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.