Dewa Obat Tak Tertandingi

Kau Salah Memperhitungkan 



Kau Salah Memperhitungkan 

0Wu Feng duduk di aula dia begitu sumringah.      

Huang Haoran dan Huang Qian duduk di sebelah kanan, tampak begitu bingung. Meski Huang Qian sudah selamat, 50 juta batu energi murni dewa ini sungguh menguras kekayaan Wu Feng. Dan yang paling penting, ini merupakan sebuah kerugian besar!      

Huang Haoran begitu paham akan Wu Feng. Dia adalah orang yang begitu mementingkan citra dirinya. Biasanya, hal seperti ini masih akan biasa-biasa saja. Tapi, jika ada orang yang mengancam gelarnya sebagai tabib nomor satu di kota selatan ini, dia tidak akan bersikap lunak.      

Kali ini, kekuatan Ye Yuan sudah membuat namanya naik daun di depan Wu Feng. Anehnya, Huang Haoran tidak menyangka kalau suasana hati Wu Feng masih akan sebagus ini.      

"Oh, Haoran, apa kau pikir aku akan menyalahkanmu atas kejadian ini?" kata Wu Feng dengan senyuman tidak senang.      

Huang Haoran tersipu malu. "Guru, aku..."      

"Haha, kau sudah mengikuti selama bertahun-tahun. Mana mungkin aku tidak tahu bagaimana perasaanmu terhadap Huang Qian. Kalau tidak, apa kau pikir aku akan mengundang Guru datang untuk mendiagnosanya?" Wu feng menanggapi sambil tersenyum.      

Huang Haoran dengan cepat menjawab, "Aku menerima kebaikan guru dan tidak akan pernah bisa membalasnya! Hidupku sepenuhnya milik guru!"      

Wu Feng mengangguk. "Aku juga senang Huang Qian bisa sembuh. Kau tidak perlu banyak berpikir. Masalah ini bukan salahmu."      

Huang Haoran menjawab, "Guru, aku pasti akan mencari cara untuk mengembalikan uang 50 juta ini."      

Wu Feng tertawa terbahak-bahak. "Kau, kenapa kau keras kepala sekali!"      

Huang Haoran membungkuk. "Guru, jika aku tidak mengembalikan batu-batu energi murni dewa ini, aku tidak akan bisa tidur dan makan dengan tenang!"      

Wu Feng tersenyum sambil berjalan ke arah Huang Haoran. Dia menepuk pundaknya dan berkata, "Aku tidak bisa melakukan apa pun padamu! Lupakan, kau juga tidak akan mungkin bisa membalas budi."      

Begitu mendengar perkataan Wu Feng, Huang Haoran sedikit lega. Akan tetapi, kalimat Wu Feng perlahan terdengar dingin. "Kalau begitu....kau bisa menggunakan hidupmu untuk membayarnya!"      

Sekujur badan Huang Haoran gemetar, dia mendongak dan melihat ke arah Wu Feng.      

Seketika, dadanya menjadi sesak. Semua aliran darahnya berhenti. Energi murni dewanya menjadi padat dan kesadarannya menjadi kabur.     

"Guru, kau..." Huang Haoran melihat ke arah Wu Feng dengan tatapan mata tidak percaya. Dia tahu kalau dia sudah diracuni.      

Ada racun di dalam teko teh tadi!      

Tatapan mata Wu Feng menjadi semakin tajam. Suaranya pun terdengar dingin.     

"Huh, bagus! Sekarang aku menjadi bahan tertawaan semua orang di kota selatan ini! Apa pun itu, aku juga menyelamatkan nyawamu. Kau tidak keberatan kan, jika aku memintanya kembali?"      

Jantung Huang Qian tiba-tiba terasa tertusuk. Dia berteriak, "Paman Kedua, kau..kau tidak boleh mati! Wu Feng! Sial kau! Paman Kedua begitu setiap padamu, kau...kau ingin meracuninya hingga mati!"      

Badan Huang Qian berayun, kakinya tampak goyah.      

Sebelumnya, dia juga minum teh dan jelas-jelas dia juga ikut diracun.      

Racunnya sangat kuat. Mata Huang Haoran sudah tampak sayu.      

Dia menggunakan seluruh kekuatannya untuk mendorong Huang Qian. "P-pergi! Cari...G-Guru Ye!"      

Wu Feng mencibir. "Kau lihat, hatinya sudah setia kepada Guru Ye, apa menurutmu dia masih setia padaku? Sayang, Huang Qian juga minum teh itu. Dia juga sama denganmu, kalian berdua tidak akan bisa lolos dari maut!"      

Kedua mata Huang Qian menjadi begitu merah karena saking marahnya. Air mata panas mengalir dari matanya, giginya pun terdengar bergemeretak.      

Energi dewa yang ada di dalam tubuhnya seketika bergerak. Tubuhnya melesat ke arah Wu Feng seperti anak panah yang lepas dari busur.      

Wu Feng terkejut, tidak menyangka kalau Huang Qian masih bisa memutar energi murni dewanya. Akan tetapi, Wu Feng jauh lebih kuat.      

Duar!      

Dengan tergesa-gesa, kedua orang saling melepaskan serangan telapak tangan mereka. Huang Qian langsung memuntahkan darah segar di udara. Badannya terhempas ke belakang.      

Sementara itu, badan Wu Feng juga ikut terguncang sampai energi dan darahnya berguling-guling. Untuk sesaat, dia tidak bisa mengejarnya.      

Kedua mata Huang Qian sudah penuh dengan air mata. "Paman Kedua, aku...aku baik-baik saja. Aku bisa bertahan untuk menemui Guru Ye! Tenang, aku pasti akan membalaskan dendammu!"      

Huang Qian merasa kalau dia masih baik-baik saja meski dia memang merasa pusing. Gejala yang muncul pada dirinya tidak separah Huang Haoran.      

Begitu mendengar perkataan keponakannya, Huang Haoran tampak lega. Dia tersenyum tipis.      

Ini pasti karena Pil Perubah Sumsum Tulang Darah Surgawi dari Guru Ye yang membuat Huang Qian terlahir kembali. Pertahanan tubuhnya pada racun semakin meningkat, itulah kenapa dia bisa bertahan.      

"Guru, kau...salah perhitungan!"      

Selesai mengatakan kalimat ini, mata Huang Haoran tertutup selamanya.      

"Paman Kedua!"      

Kedua mata Huang Qian sudah penuh dengan air mata. Dia berteriak hingga tenggorokannya menjadi serak.     

...     

"Guru Ye, kau lihat apa yang aku bawa!"      

Ning Siyu membuka telapak tangannya. Ada sebuah api biru yang muncul di sana.      

Ye Yuan agak terkejut melihat Ning Siyu.      

"Kau khusus membawa ini untukku?"      

Ning Siyu tersenyum malu. "Lebih tepatnya, kita memenangkannya bersama!"      

Ning Siyu kemudian menceritakan perihal kemenangannya melawan Kakak Kedua. Ye Yuan tersenyum mendengarnya.      

"Niatmu baik. Aku akan terima api dewa ini. Ini akan mengurangi batu-batu energi murni dewa yang kau utang dariku."      

Ye Yuan mengulurkan tangannya dan kemudian memberi syarat. Api biru kecil ini bergerak ke tangannya dengan patuh.      

Pupil mata Ning Siyu menyipit. Seni pengendalian api orang ini memang sudah mencapai level kesempurnaan.      

Sebuah api dewa asing bisa menjadi begitu jinak di tangannya!      

Akan tetapi, Ning Siyu merasakan ada sesuatu yang aneh. "Hei, api dewa macam ini berharga sempat juta batu energi murni? Kau..kau merampokku!"      

Ye Yuan menoleh ke arahnya dan tersenyum. Telapak tangannya bergerak. Api Dewa wawasan Perjalanan Laut Biru langsung dikuliti oleh Ye Yuan, sehingga dia tinggal berbentuk sebesar lidah.      

Jangan anggap remeh api sekecil lidah ini. Di sini lah letak inti api dewa.     

Telapak tangan Ye Yuan dibalik. Api Suci Sandal Pembersih tiba-tiba naik. Telapak tangannya bergabung lagi. Dan Apo Suci Sandal Pembersih langsung menelan api kecil itu.      

Mata Ning Siyu membelalak lebar. Dia berkata dengan kata merendahkan. "K-K-Kau....menggunakan api dewa tingkat dua untuk melahap api dewa tingkat tiga? Kau menyia-nyiakan hadiah bagus dari Tuhan!"      

Dia akhirnya paham bisa mendapatkan api dewa tingkat tiga seperti Ye Yuan. Siapa sangka dia ternyata sudah menghancurkannya.      

Ning Siyu begitu marah!      

Kalau kau ingin menaikkan level api, tidakkah setidaknya kau harus menggunakan api dewa tingkat dua baru setelah itu naik dari level ini, kan?      

Orang ini ternyata melakukan hal yang kebalikan!      

Ye Yuan tersenyum.      

"Bagaimana mungkin api dewamu bisa dibandingkan dengan api Suci Sandal Pembersih? Dalam hal pembuatan pil obat, aku tidak bisa menemukan api yang cocok. Selain itu, api ini sudah mengikutiku selama ratusan tahun dan entah sudah berapa kali melewati maut dan kehidupan. Aku tidak bisa menggantinya. Setelah memangsa apimu, aku rasa dia bisa naik ke tingkat tiga."      

Ning Siyu agak terkejut, kenapa kalimat ini terdengar seperti kalimat..orang tua?     

Bocah ini baru berusia seratus tahun. Kenapa dia bersikap seolah dia ini sudah berusia puluhan ribu tahun, seperti orang tua?     

"Baiklah kalau begitu. Terserah kau saja!" Ning Siyu mengangkat bahunya dan berkata.      

Bagi Ning Siyu, api dewa tingkat tiga itu tidak ada apa-apanya.      

Tepat pada saat ini, tiga orang muncul ke dalam Salon Tangan Ajaib.      

Seorang tua yang tampak bijaksana, satu lagi orang yang sangat gendut seperti bola dan satu orang wanita cantik.      

"Pegawai, aku dengar kalau semua permintaan bisa dikabulkan di tempat ini, apakah benar?" lelaki tua itu bertanya pada si penjaga toko.      

Si penjaga toko menjawab dengan raut wajah bangga,"Tentu saja! Kau bisa pergi dan bertanya pada semua orang di kota selatan ini. Siapa yang tidak tahu Guru Ye, dari Salon Tangan Ajaib!"      

Begitu kalimat ini terlontar, wajah ketiga orang ini langsung berubah.      

"Apa kau bilang?! Tabib yang tinggal di sini itu namanya Ye Yuan?" si lelaki tua itu berseru.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.