Dewa Obat Tak Tertandingi

Aliran Ungu Ekstrim 



Aliran Ungu Ekstrim 

1Mo Han langsung menghadang ketiga orang ini. Di sampingnya, ada seorang anak muda bermata cerah dan berwajah rupawan.      

Sekilas, Ye Yuan melihat Feniks Azure dan menemukan kalau tatapan orang ini ternyata dalam dan sangat tenang. Yang jelas, dia bukan orang sembarangan.      

Kedua alias Yi Han berkerut. Dia berbicara dengan mendengus sinis, "Mo Han, apa maksudmu?"      

Mata Mo Han menyipit dan dia menjawab sambil tersenyum. "Tidak apa-apa. Master Sumber Malam menghormatiku jadi aku harus sedikit membalasnya, kan?"      

Mo Han sekarang begitu membenci Ye Yuan. Sekarang ini, dia sudah menjadi lelucon di antara ketua Balai Darah Yama. Barusan tadi, ada orang yang mengejeknya.      

Meski begitu, dia tidak bisa berbuat apa-apa terhadap Ye Yuan. Mo Han bukanlah orang bodoh. Dia tahu kalau Ye Yuan pasti sangat penting bagi markas besar.      

Selain itu, sangat jarang sekali ada ahli obat jenius yang mampu memicu Melodi Surgawi Dao Agung. Akan tetapi, Mo Han harus mendapatkan sedikit kehormatannya lagi. Jika tidak, akan sulit baginya menyingkirkan rasa benci ini dari dirinya.      

Kabar mengenai kedatangan Bintang langit yang mencari Ye Yuan hanya diketahui oleh Yi Han seorang. Sekarang, ketika Bintang langit ini merubah penampilan, menyembunyikan auranya, dan mengekor di belakang Yi Han, dia terlihat seperti seorang pelayan tua. Mo Han sama sekali tidak mengenalnya.      

Ye Yuan melihat sebentar ke arah Mo Han sambil berbicara dengan nada dingin. "Silakan mengeluarkan trik apa pun yang kau punya!"      

Mo Han mencibir. "Heh, sombong sekali! Yang dipertandingkan di dalam reruntuhan kuno ini bukanlah ilmu pengobatan melainkan seni bertarung! Apa kau pikir setelah menang melawan Ka Xin, si lemah itu, kau merasa tak terkalahkan? Meski kau ini jenius, dan kau tewas di dalam reruntuhan ini, kau tidak akan lagi menjadi sosok jenius!"      

Kalimat yang Mo Han ucapkan ini merupakan ancaman secara terang-terangan.      

"Huh! Ketua Mo han sungguh mengagumkan! Kau bahkan berani melawan orang yang diinginkan markas besar?" ada sebuah suara keras terdengar seperti geledek.      

Dahi Mo Han berkerut ketika dia mendengar kalimat ini. Dia baru saja akan mengamuk. Tiba-tiba, dia melihat ada sebuah api berwarna biru pucat menari-nari di ujung jari lelaki tua yang ada di belakang Yi Han.      

Tatapan matanya menjadi tajam, dia mengenali api ini.      

Api berwarna biru pucat ini dinamakan sebagai Api Surgawi Biru Langit, api dewa milik Tetua Bintang Surga dari Balai Pengobatan Iblis Anggrek Terkenal.      

Mo Han tentu saja sangat kaget!      

Orang tua ini ternyata adalah Tetua Bintang Surga.     

Mo Han menjadi begitu panik dan hendak membungkuk ke arah Bintang Surga ketika dia mendengar suara batin Bintang Surga sekali lagi.     

"Diam! Baguslah kalau aku tahu! Perjalananku ke sini sebenarnya adalah perjalanan rahasia. Kalau kau berani bersikap seperti ini lagi, hati-hati saja dengan nyawa kecilmu!"      

"Lebih baik kau memperingatkan orang-orangmu. Kalau mereka berani menyentuh Ye Yuan, maka kau pasti tahu akibatnya!"      

Keringat dingin Mo Han mengucur dengan derasnya sehingga tubuhnya menjadi begitu lemas.      

Awalnya, Mo Han berpikir kalau reruntuhan kuno ini bisa menjadi ajang di mana dia bisa menghadapi Ye Yuan dengan baik. Tidak disangka kalau para pembesar di atas sudah lebih cepat bergerak. Mereka sudah mengirim Tetua Bintang Surga!      

"Haha, Adik Yi Han datang! Master Sumber Malam!"      

"Adik Yi Han, kau ini begitu lambat!"      

"Adik Yi Han, Guru Sumber Malam, ketua Balai Pengobatan Iblis kami bahkan menyampaikan rasa terima kasih kepada kalian semua."      

...     

Kali ini, ada beberapa orang yang mengenali Yi Han dan Ye Yuan. Para ketua balai langsung datang untuk memberikan salam mereka.      

Ketika Mo Han melihat hal ini, dia seperti mendapatkan pengampunan, dia pun minggir. Mana mungkin dia masih berani berbicara?      

Meski kabar mengenai keberhasilan Ye Yuan memicu Melodi Surgawi Dao Agung tidak boleh disebarkan ke dunia luar, semua orang tahu kalau Ye Yuan sudah memberikan petuah Dao ilmu pengobatannya kepada banyak orang.      

Jadi, masuk akal kalau para ketua balai ini mendatangi Ye Yuan untuk mengucapkan salam. Hanya para petarung yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.      

Mereka hanya melihat ada banyak pembesar Raja Iblis yang begitu sopan terhadap seorang Jenderal Iblis. Ini sangat membuat mereka ketakutan.      

"Siapa bocah itu? Kekuatannya tak seberapa namun dia bisa membuat semua orang penting datang untuk menyapanya."      

"Lebih dari sekedar menyapa. Kenapa aku merasa kalau...para ketua sedang menjilatnya?"      

"Mungkinkah kekuatan bocah ini melebihi kita? Ini....mustahil, kan?"      

"Omong kosong! Apa yang kalian tahu? Dia ini seorang Ahli Obat. Aku dengar kalau ilmu pengobatannya memang sangat luar biasa. Sebelumnya, dia memberikan pengajaran Dao pengobatan kepara para ahli obat di Ibukota Capone!"      

"Apa?! Ahli Obat Bintang dua memberikan pengajaran Dao pada ketua Balai Pengobatan Iblis? Ini.....tidak heran kalau dia bersikap seperti itu."      

...     

Para petarung jenius ini berkumpul dan mulai berbicara tentang asal-usul Ye Yuan. Tak lama kemudian, mereka menemukan informasi 'detail' mengenai Ye Yuan. Mereka langsung tidak tertarik begitu tahu kalau Ye Yuan ini seorang ahli obat handal. Seberapa besar ancaman yang bisa dibawa oleh seorang Jenderal Iblis pada mereka?      

Kali ini, ada gelombang energi iblis yang melonjak. Aura kuat turun dari langit.      

"Tetua Di En!"      

Semua ketua balai langsung membungkuk.      

Sangat jelas, kalau posisi Di En di kalangan Balai Darah Yama sangatlah tinggi. Tatapan mata Di En tertuju pada Bintang Surga. Dia berbicara dengan nada acuh tak acuh.      

"Waktunya sudah tiba. Sekarang, aku akan mengaktifkan reruntuhan. Siapa yang bisa masuk dan melewati rintangan akan mendapatkan imbalan besar nanti! Tapi, semua benda yang kalian dapatkan di dalam reruntuhan ini akan menjadi milik Balai Darah Yama! Siapa pun yang berani mengantonginya maka akan menjadi musuh Balai Darah Yama!"      

Semakin Di En berbicara, semakin dia dipenuhi oleh keinginan untuk membunuh. Sehingga semua petarung jenius menciut karenanya.      

Ye Yuan juga terkejut ketika dia mendengar pernyataannya. Sepertinya ada banyak harta karun yang terkandung di dalam dunia ini.      

Di En mengulurkan tangannya dan mengibaskannya. Ada seribu batu berwarna putih susu yang menggantung di udara.     

Dia membentuk ajian pengunci. Seribu batu putih susu ini memancarkan cahaya yang menyilaukan dari arah pintu reruntuhan.      

"Batu-batu energi murni iblis kualitas menengah! Ya ampun, 1000 batu! Balai Darah Yama sangat royal!"      

"Sepertinya, reruntuhan kali ini sungguh luar biasa!"      

"Tidak heran kalau Balai Darah Yama mengeluarkan imbalan besar untuk membawa kita ke sini. Sepertinya imbalan yang ada di dalam reruntuhan sangat besar!"      

....     

1000 batu putih susu kualitas menengah lebih unggul dibandingkan dengan bebatuan dengan kualitas rendah.      

Satu batu sama kualitas menengah sama berharganya dengan 10 ribu batu iblis kualitas rendah. Bebatuan ini biasanya dipakai oleh petarung di tingkatan Raja iblis dan yang lebih tinggi lagi.      

Di ibukota, batu dengan kualitas menengah ini jarang muncul. Batu jenis ini sangat berharga dan sangat diinginkan namun tidak ada di pasaran.      

Seribu batu yang dijadikan Di En sebagai pembukaan merupakan hadiah yang sangat besar.      

Terdengar suara gemuruh...     

Pintu batu perlahan terbuka, menunjukkan sebuah gua yang gelap gulita.      

"Adik Sumber Malam, setelah kau masuk ke sana, berhati-hatilah. Jika kau merasa ada masalah yang tidak bisa diselesaikan maka, langsung menyerah saja. Kau harus tahu kalau nyawamu itu lebih penting dari pada harta karun yang ada di dalam sana," Bintang Surga berbicara pada Ye Yuan lewat suara batinnya.      

Ye Yuan tersenyum. "Tenang saja, Kakak. Aku tidak akan mempermainkan nyawaku."      

"Semuanya, masuk! Setelah masuk, kalian langsung akan tahu apa yang harus dilakukan,"kata Di En dengan nada suara dinginnya.      

Ketika para petarung jenius ini mendengar kalimat Di En, mereka tidak ragu dan langsung masuk dengan berbaris. Satu per satu mereka masuk ke dalam gua.      

Ye Yuan merasa pandangan matanya mengabur. Tubuhnya sudah ditransportasi ke suatu tempat. Ketika dia muncul kembali, dia sudah ada di sebuah aula besar. Di atas sebuah ring. Ye Yuan memperhatikan kalau ada 12 arena pertarungan di dalam aula besar ini. Dan dia berada di salah satunya.      

Sama seperti Ye Yuan, ada 11 orang lainnya juga tampak bingung ketika tahu mereka ada di dalam ring pertarungan.      

"Selamat datang di tanah warisan Aliran Ungu Ekstrim!"      

Sebuah suara tua bergema di dalam aula ini.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.