Aku Sudah “Menyerah”
Aku Sudah “Menyerah”
"Yang Mulia Bintang Surga, saya tidak menyangka kalau kau ternyata menggunakan Kutukan Jiwa Darah!" Yi Han berkata dengan nada terkejut.
Kutukan Jiwa Darah merupakan kutukan yang sangat kuat. Jika ada seseorang dari bangsa iblis yang terkena, meski dia sudah mencapai tingkatan Raja Iblis sekali pun, dia akan tetap ingin mati karena tidak bisa melawan.
Menggunakan kutukan ini pada Ye Yuan sama halnya dengan menggunakan pisau pemotong daging untuk menghabisi nyawa seekor ayam.
Selain itu, material yang diperlukan untuk menyiapkan Kutukan Jiwa Darah ini juga membutuhkan banyak sekali tenaga kerja dan sumber daya sebelum berhasil dibuat.
Satu teko Teh Dewa Darah merupakan sebuah harta karun yang sangat berharga. Bahkan Balai Darah Yama sekali pun jarang menggunakannya.
Kutukan Jiwa Darah biasanya digunakan untuk menghadapi seseorang yang sangat merepotkan.
Bintang Surga tersenyum tipis dan berkata, "Sangat pantas menggunakan Kutukan Jiwa Darah kepada orang yang mungkin akan menjadi Leluhur Obat di masa depan!"
Yi Han masih agak cemas. Dia berbicara lagi, "Anak ini adalah tipe orang yang lebih suka dipatahkan dari pada bengkokkan. Apakah Kutukan Jiwa Darah ini akan manjur?"
Bintang Surga tertawa dengan keras. "Manjur? jangan gunakan tanda tanya! Dulu ada seorang petarung setengah-Raja Iblis. Setelah terkena Kutukan Jiwa Darah, dia berbaring tengkurap di hadapan Yang Mulia Ketua Balai seperti seekor anjing, memohon belas kasihan.Bocah ini hanya di level Jendral Iblis, kau pikir kutukan ini akan manjur atau tidak?"
Tatapan mata Yi Han menjadi tajam. Dia tampak begitu syok.
Petarung Setengah Raja Iblis, sosok sekuat apakah dia?
Dan dia tidak berdaya di depan Kutukan Jiwa Darah?
Yi Han hanya tahu kalau Kutukan Jiwa Darah ini memang kuat tapi dia tidak tahu seberapa kuatnya.
Contoh yang dikatakan oleh Bintang Surga membuatnya paham akan sesuatu.
Bintang Surga melanjutkan, "Kutukan Jiwa Darah tidak akan membunuh. Namun, kekuatan kutukan dari begitu banyak jiwa, kebencian jiwa-jiwa ini ketika dimangsa, tidak peduli seberapa kuat pikiran seseorang, mereka tidak akan tahan. Malam ini, biarkan dia merasakannya sedikit. Aku rasa dia akan datang sendiri ke sini dan mencariku, hahaha..."
Berbicara tentang bagian yang menyenangkan, Bintang Surga tidak bisa tahan untuk melepaskan tawanya. Mana mungkin Bintang Surga tidak senang membayangkan ada seorang ahli obat jenius yang mampu memicu Metode Surgawi Dao Agung bergabung dengan Balai Darah Yamanya?
"Tapi, apa dia tahu kalau kita melakukan hal seperti ini?" tanya Yi Han.
"Heh, meski anak ini keras kepala dan tidak tahu aturan, dia sangat cerdas! Selama dia terkena Kutukan Jiwa Darah, maka dia akan tahu dan pasti berpikir bahwa ini ada hubungannya dengan kita," kata Bintang Langit.
...
Malam hari. Ye Yuan melanjutkan meditasinya dan memvisualisasikan dirinya di depan Gunung Bentangan Langit Lebih Kecil, untuk menyimpulkan metode pendalaman kekuatan Kanon Kekacauan Bentangan Langit level ketiga.
Tiba-tiba, Mutiara Penekan Jiwa yang ada di alam kesadarannya bergerak aneh.
"Heh, benar sudah datang! Si tua itu merasa kalau dirinya pintar, tapi dia tidak tahu kalau ini hanya akan menjadi hadiah pernikahan untukku!"
Tanpa Debu tertawa dengan nada dingin. Mutiara Penekan Jiwa keluar dari lautan kesadaran Ye Yuan dengan diam-diam dan menggantung di atas kepalanya.
Mutiara Penekan Jiwa ini memancarkan cahaya berwarna merah gelap, tampak begitu aneh. Tapi, di dalam Mutiara Penekan Jiwa ini, Tanpa Debu mulai tertawa keras.
"Kekuatan jiwa dari Kutukan Jiwa Darah ini menjadi penguat! Dengan kekuatan kutukan ini, aku akan bisa pulih ke tingkatan 3!"
Ye Yuan masih membenamkan dirinya dalam visualisasinya dan sama sekali tidak tahu dengan apa yang ada di dunia luar. Tanpa Debu memintanya untuk tidak memperdulikan apa pun dan hanya memusatkan pikirannya pada peningkatan kekuatan.
Di tengah cahaya merah gelap, aura Mutiara Penekan Jiwa menjadi semakin kuat. Sekujur tubuh Tanpa Debu terlilit oleh cahaya merah gelap, sehingga membuatnya tampak aneh dan jahat.
Namun, auranya semakin kuat.
Di sebuah ruang rahasia, keringat mulai merembes keluar dari dahi Bintang Surga.
"Bocah ini juga bisa bertahan, sampai sekarang dia belum menyerah!"
Untuk mengaktifkan Kutukan Jiwa Darah, seseorang harus menggunakan kekuatan jiwanya sebagai petunjuk untuk memimpin dendam di dalam Lampu Pemurni Jiwa ketika keluar.
Orang yang mengeluarkan kutukan ini pastinya tidak akan menyerah begitu saja. Ini karena pihak yang diberikan kutukan akan menggunakan kekuatan jiwa mereka untuk bertahan dari kutukan.
Ketika pihak yang diberi kutukan menyerah, maka Bintang Surga akan lebih tenang dan tidak perlu mengeluarkan begitu banyak kekuatan jiwanya.
Bintang Surga tidak berpikir kalau si bocah Jenderal Iblis akan bisa bertahan selama ini.
Mana mungkin dia tahu kalau lawan yang dia hadapi ini bukan hanya Ye Yuan melainkan seorang monster tua yang telah hidup entah sejak kapan.
Selain itu, si monster tuan ini merupakan barang sial bagi si Kutukan Jiwa Darah.
Sekarang ini, Tanpa Debu merasa begitu nyaman. Sementara itu, Ye Yuan sekarang sedang konsentrasi menciptakan metode peningkatan kekuatan dan tidak bisa keluar dari dalamnya.
"Memang pantas disebut sebagai sosok jenius yang bisa memicu Melodi Surgawi Dao Agung. Kegigihan ini, kekuatan jiwa ini, bukan sembarang Jenderal Jiwa yang memilikinya, "Bintang Surga diam-diam memuji.
Akhirnya, Bintang Surga merasakan kalau kekuatan jiwanya menjadi ringan. Si pihak lain yang diberi kutukan sepertinya sudah menyerah.
Ada jejak senyuman yang terulas di sudut mulut Bintang Surga.
"Heh, meski bakatmu memang luar biasa, di bawah Kutukan Jiwa Darah ini, kau hanya bisa menyerahkan dirimu! Lupakan, aku hanya akan menyiksamu selama dua jam malam ini. Jika kau tidak datang besok, maka aku akan melanjutkan lagi besok!"
Dua jam kemudian, Bintang Surga menarik jurusnya dengan puas.
Menurutnya, Ye Yuan sudah sampai di ambang batas kekuatannya. Dia pasti sudah terkapar di tanah sekarang tanpa kekuatan sedikit sama sekali.
Di malam kedua, Bintang Surga mengeluarkan usaha yang begitu besar lagi untuk 'menenangkan' Ye Yuan.
Lima hari berturut-turut sudah berlalu dan Bintang Surga sendiri merasa kalau dirinya sudah tidak tahan lagi. Namun, dia masih belum melihat adanya tanda-tanda Ye Yuan akan menyerah.
Namun, di sisi lain, Yi Han agak resah. Dia pun berbicara pada Bintang Surga, "Yang Mulia, mungkinkah anak ini memainkan sesuatu dan ternyata tidak terkena Kutukan Jiwa Darah?"
Wajah Bintang Surga menjadi masam. "Omong kosong! Orang tua ini melihat sendiri dia minum Teh Dewa Darah. Apa mungkin seorang Jenderal Iblis bisa memainkan kemahirannya di depanku?"
Yi Han memikirkannya dan merasa bahwa apa yang dikatakan Bintang Surga ini benar. Akan tetapi, dia bisa bertahan selama lima hari. Ini membuat mereka berdua jadi merasa ada yang aneh.
"Aku tidak bermaksud seperti itu, Maksudku adalah..."
"Diam saja! Anak ini bisa memicu Melodi Surgawi Dao Agung jadi dia memang tidak bisa kita nilai dengan akal sehat. Malam ini, aku akan menaikkan kekuatan dari Kutukan Jiwa Darah ini supaya dia merasakan kesakitan sampai dia ingin mati karenanya! Aku tidak percaya kalau dia masih bisa bertahan!" Bintang Surga berbicara dengan nada suara dinginnya.
Namun, di dalam sebuah ruang di dalam Mutiara Penekan Jiwa, Tanpa Debu tampak puas.
Setelah menyerap kekuatan kutukan jiwa beberapa malam ini, dia sudah pulih ke kondisi tingkatan 3 kekuatannya.
"Gui Yun, aku tidak bisa mengambil keuntungan ini sendirian. Hari ini, giliranmu. Kekuatan dari kutukan ini sama juga, bisa menjadi obat kuat untukmu. Satu malam sudah cukup bagimu untuk naik ke Bintang Tiga!" Tanpa debu berbicara sambil tertawa lebar.
Kekuatan Gui Yun sudah lama mencapai tingkatan Bintang Dua. Sekarang, dengan bantuan Tanpa Debu, dia bisa mencapai tingkatan Bintang Tiga tanpa perlu mengerahkan usaha berlebihan.
Begitu Gui Yun mendengar kalimat Tanpa Debu, dia senang sekali. "Terima kasih banyak, Senior!'
Tanpa Debu tersenyum. "Untuk apa kau mengatakan hal seperti itu padaku? Ini! Siapkan dirimu untuk menerobos Bintang Tiga!"
...
Satu malam berlalu, bahkan dengan kekuatan yang dimiliki oleh Bintang Surga, dia masih ambruk juga.
Tapi dari ini, dia semakin percaya diri dengan prospek kekuatan Ye Yuan. Seorang petarung jenius dengan harapan akan bisa mencapai ketinggian seorang Leluhur Obat pastinya luar biasa!
Di pagi hari kedua, Ye Yuan keluar dari dalam Tugu Batu Penekan Dunia.
"Tuan!" Gui Yun membungkuk ke arah Ye Yuan.
Mata Ye Yuan berbinar. Dia terkejut, "Kau sudah naik tingkat?"
Gui Yun juga tersenyum.
"Semua karena Senior Tanpa Debu. Kemarin malam, aku meminjam kekuatan kutukan dan berhasil mencapai tingkatan Bintang Tiga!"
Ye Yuan tertawa keras ketika dia mendengar kalimat ini.
"Orang tua ini memberikan kita hadiah besar! Uh, saatnya pergi dan 'menyerah'. Jika tidak, orang tua itu pasti sudah menggila!'