Dewa Obat Tak Tertandingi

Menopang Langit Dengan Satu Tangan



Menopang Langit Dengan Satu Tangan

2"Puu, puu, puu!"      

Di udara, petarung dari bangsa manusia dan binatang memuntahkan darah hampir pada saat bersamaan. Ajian penghalang yang mereka keluarkan luluh lantak bersamaan dengan suara ledakan.      

Lebih dari puluhan petarung jatuh dari udara tanpa daya. Serangan tangan iblis terus menerjang, tidak terlalu cepat juga tidak terlalu lambat.      

"Senior Fang Tian!"      

Teng Yun berteriak, dia mengerahkan sisa energinya, menopang Fang Tian yang nyawanya sudah di ujung tanduk.      

"Ini..apa yang sebenarnya terjadi di dini? Kenapa...dia bisa begitu kuat?"     

"Ada begitu banyak petarung manusia dan binatang di sini tapi mereka bahkan tidak bisa bertahan sebentar? Apakah ada yang salah dengan mataku?"     

"Dewa iblis ini sepertinya berbeda dari sebelumnya! Dia...dia sangat kuat!"     

"Di mana Raja Dewa Melebihi Surga? Kenapa dia belum muncul? Mungkinkah dia..."     

....     

Baru kali ini petarung dari bangsa manusia dan binatang tahu betapa kuatnya Kanuo. Serangan jurus tangan pembawa bencana ini memang bukan hanya kelakar untuk menakuti orang-orang. Fang Tian dan puluhan petarung hebat lainnya kalah. Lalu, senjata pamungkas apa yang masih mereka miliki?      

Sekarang ini, ada seseorang yang tiba-tiba berpikir tentang Ye Yuan dan menyadari kalau pemuda ini belum muncul dari awal pertarungan.      

Apakah pemimpin manusia ini melarikan diri?      

Teriakan kemarahan mulai menyebar di antara kerumunan orang. Serangan tangan Patung Dharma iblis sejati masih bergerak turun menggetarkan bumi. Semakin sedikit waktu yang orang-orang ini miliki, semakin mereka berharap akan ada penolong yang muncul. Mereka pun kesal terhadap Ye Yuan yang mereka pikir menghilang di tengah peperangan.      

Orang-orang pun semakin keras berteriak marah, kata-kata yang keluar dari mulut mereka terdengar semakin kotor. Semua ujung tombak kini diarahkan ke Ye Yuan.      

Ye Yuan memang pergi diam-diam. Tidak banyak yang tahu tentang kepergiannya. Bahkan para petinggi bangsa manusia dan binatang pun hanya sedikit yang tahu.      

Teng Yun tidak tahan lagi menghadapi reaksi orang-orang itu.      

"Kalian semua, diam!"      

Suara Teng Yun terdengar seperti bunyi lonceng besar. Semua teriakan langsung menghilang.      

"Kalian ini semuanya bodoh! Ye Yuan pergi ke Wilayah Dewa Terlarang untuk mencari peruntungan menjadi Maha Dewa agar dia bisa menghadapi Kanuo! Dia menghadapi mara bahaya yang akan bisa merenggut nyawanya di sana! Kalian, sama sekali tak berguna! Kalian hanya bisa menyalahkan langit dan orang lain. Pikirkan baik-baik, apakah kalian telah melakukan sesuatu untuk orang lain?"     

Semuanya langsung terdiam dan tampak malu. Tidak ada yang menyangka kalau Ye Yuan ternyata pergi ke Wilayah Dewa Terlarang. Bukankah Maha Dewa sekali pun tidak bisa selamat di tempat itu?     

Sepertinya Raja Dewa Melebihi Surga sudah lama tahu kalau Kanuo akan menjadi sekuat ini dan tidak bisa dihentikan. Itulah kenapa dia memilih cara yang sangat ekstrim untuk mencari kesempatan membalik nasib manusia.      

Hanya saja, apakah Ye Yuan akan berhasil?      

Lebih dari 100 ribu tahun, dan hampir tidak ada petarung yang mampu membuka pintu magis yang ada di sana.      

Apakah Raja Dewa Melebihi Surga mungkin akan berhasil?      

"Haha....rasa gemetar, putus asa yang Penguasa Langit Belukar Abadi telah ciptakan akan aku hancurkan hari ini! Hahaha..."     

Di udara, suara tawa Kanuo yang mulai dan kuat terdengar.      

Di masa di mana tidak ada lagi Maha Dewa di muka Dunia Tinggi ini, maka bisa dikatakan kalau Kanuo adalah sosok paling kuat saat ini.      

"C-Cepat! Buka 29 Konstelasi Formasi Susunan Roh Penjaga!"      

Kali ini, suara lemah Fang Tian terdengar. Teng Yun tak terlalu yakin apa maksudnya namun dia masih bereaksi.      

"Cepat! Klan Keluarga Empat Simbol, hidupkan formasi susunan besar Roh Penjaga pada saat bersamaan!" Teng Yun berteriak sekencang-kencangnya.      

Meskipun empat klan tidak sedang bersama, mereka memiliki formasi susunan yang mampu menghantarkan kabar. Perintah Teng Yun langsung menyebar ke seluruh wilayah klan.      

Formasi susunan dihidupkan. Roh dari empat simbol muncul ke langit dan saling bekerja satu sama lain dari kejauhan.      

Naga Azure, macan Putih, Burung Merah Delima dan Kura-Kura Hitam seperti mendapatkan dorongan dan menyatu di atas wilayah klan naga secara bersamaan.      

Masing-masing roh empat simbol mengeluarkan suara auman panjang dan membentuk resonansi. Sebuah penghalang besar mewujud di langit klan naga.      

Begitu melihat hal tersebut, semua orang kembali memiliki harapan. Semua orang tidak menyangka kalau empat klan ternyata menghidupkan roh penjaga mereka untuk membentuk formasi susunan secara bersamaan. Efek yang muncul sungguh luar biasa.      

Duar!      

Sebuah serangan telapak tangan raksasa mendarat pada formasi penghalang, menggetarkan bumi.      

"Hadang! Aku tidak menyangka kalau Klan Keluarga Empat Simbol ternyata masih memiliki kekuatan sebesar ini!" Rentetan suara bersemangat terdengar dari kerumunan. Teng Yun pun tampak tertegun mendapati formasi berhasil. Dia belum pernah menyaksikan kalau formasi susunan Keluarga Klan Empat Simbol masih memiliki kekuatan sebesar ini.      

"Senior, berhasil" kata Teng Yun, bergembira.      

Fang Tian justru menggelengkan kepalanya. "T-Tidak berguna."     

Sekarang ini, Fang Tian sungguh sudah di ujung nyawanya. Dia masih bertahan dengan helaan nafas terakhirnya dan mungkin bisa tewas kapan saja.      

Kalimat Fang Tian ini tentu membuat Teng Yun kecewa.      

Di sisi lain, Kanuo tampak menyeringai melihat pemandangan ini.      

"Resonansi Empat Simbol? Hehe, kalau nenek moyang empat klan ada di sini mungkin resonansi ini akan terasa begitu kuat! Sayang sekali, sayang sekali!"      

Sebuah manik hitam mulai terlihat jelas di dahi Kanuo. Energi iblisnya mulai meningkat tiba-tiba. Kekuatan patung dharma iblis sejati pun ikut bertambah banyak.      

Krek! Krek!Krek!      

Formasi penghalang ini hanya bisa bertahan beberapa saat. Mulai terlihat banyak retakan muncul. Suara lengkingan membuat wajah-wajah para petarung ini menjadi seketika pucat.      

Belum berhasil!      

Semakin banyak retakan muncul. Akhirnya, formasi ini tidak bisa tahan, dan langsung ambruk.      

Duar!      

Serangan tangan raksasa ini semakin mendekat dan tekanan kekuatannya semakin besar.      

Para petarung yang kekuatannya lemah sudah mulai memuntahkan darah segar, tidak tahan dengan tekanannya.      

Duar! Duar! Duar!      

Ketika serangan sedikit lagi mendarat, beberapa tubuh petarung mulai meledak dan langsung mengejang menjadi pasta daging.      

Teng Yuan dan yang lainnya tercengang. Kanuosangat kuat, bahkan saking kuatnya hingga membuat semuanya putus asa.      

Dia akhirnya tahu kenapa Ye Yuan ingin pergi ke Wilayah Dewa Terlarang untuk mencari secerca harapan. Tanpa Maha Dewa, tidak mungkin dia akan menang melawan Kanuo.      

"Huek!"      

Tangan raksasa bergerak di atas kepala orang-orang, Teng Yun tidak tahan lagi dan ikut memuntahkan darah. Serangan Kanuo sebelumnya sudah menguras seluruh tenaganya dan sekarang ini dia juga masih harus menggunakan sisa tenaganya untuk melindungi Fang Tian.      

Teng Yun sudah berada di ambang batas kekuatannya.      

"Apakah semuanya berakhir di sini?" Teng Yun berbicara, tidak rela.      

"Hahaha....Wilayah Belukar Abadi ternyata hanya seperti ini. Kalian menekanku selama berjuta-juta tahun dan hari ini, aku akan mendapatkannya kembali semuanya. Iblis Sejati Brahma, bunuh mereka semua!"      

Di tengah-tengah tawa Kanuo, sebuah serangan tangan raksasa mendarat dengan suara ledakan keras.      

Semua orang sudah terlihat begitu putus asa. Mereka semuanya seperti jatuh ke neraka lapis ke 18. Suara tangisan tragis mulai terdengar. Ini adalah tangisan putus asa.      

Duar!      

Tepat pada saat ini, serangan tangan berhenti. Udara membumbung, menyapu area sejauh 100 ribu mil membawa angin kencang. Saking kencangnya, orang-orang tidak bisa membuka mata mereka.      

Ketika mereka kembali sadar dan melihat apa yang sebenarnya terjadi, mereka mendapati sebuah tubuh kecil menggunakan satu tangannya untuk menopang serangan Iblis Sejati Brahma.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.