Berbelas Kasih
Berbelas Kasih
"Ye Yuan itu pengecut. Kita datang untuk menantangnya tapi dia justru tidak berani menampakkan diri. Kalau dia seperti ini, maka dia akan menunjukkan dirinya yang sebenarnya."
"Hei, siapa namamu? Kekuatanmu itu cukup kuat! Kau kira kau ini pasti salah satu petarung Sepuluh Raja Dewa Hebat!"
Orang-orang ini ditahan di luar oleh Ao Qian. Mereka tentu tidak senang.
Begitu mereka melihat Ao Qian dipukuli dan bahkan mengeluarkan darah, mereka semua mulai bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.
Si lelaki setengah baya itu juga dalam hati merasa senang ketika orang-orang mulai memujinya.
Dalam kurun waktu 2000 tahun ini, Sepuluh Raja Dewa Hebat sudah menjadi simbol kesucian petarung di Dunia Tinggi. Mereka menjadi idola dan tujuan yang diperjuangkan oleh para petarung lainnya.
Ini karena Sepuluh Raja Dewa Hebat merupakan sosok-sosok yang berdiri di posisi paling puncak.
Dan si lelaki setengah baya ini, sengaja datang ke sini untuk mendapatkan perhatian.
"Cao Yunzhi!" Si lelaki setengah baya ini menyebutkan namanya dengan nada acuh, terdengar seperti seseorang yang memang ahli dalam bertarung. Tidak ada yang pernah mendengar nama ini sebelumnya.
Dia percaya mulai hari ini, orang-orang ini akan mengingat namanya. Sepuluh Raja Dewa Hebat ternyata hanya seperti ini.
Lebih dari seribu tahun yang lalu, Cao Yunzhi mendapatkan ilmu Dao Dewa secara tidak sengaja dan langsung mengasingkan diri untuk mendalami ilmunya.
Tidak disangka ketika dia keluar, ternyata ada kabar mengenai Ye Yuan yang membuat kecewa semua orang dengan masuk ke dalam jajaran Sepuluh Raja Dewa Hebat. Dia langsung menyadari bahwa ini adalah sebuah kesempatan untuk membuat namanya dikenal.
Selama dia bisa mengalahkan Ye Yuan maka dia akan cukup memiliki persyaratan untuk menjadi Sepuluh Raja Dewa Hebat.
Inilah alasan kenapa dia datang ke sini.
"Hanya orang-orang seperti kalian ini yang akan menghalangiku?" Cao Yunzhi melihat dengan tatapan merendahkan sambil berbicara dengan nada suara dingin.
Dari awal sampai akhir, jurus telapak tangannya sangat aneh. Sulit bagi Ao Qian untuk menahannya.
Namun ketika Ao Qian direndahkan oleh orang sombong seperti ini, dadanya terasa ingin meledak.
"Aku akan bertarung untukmu!"
Ao Qian menggertakkan giginya. Domain raja dewanya langsung terbuka dan mengarah ke Cao Yunzhi.
Tidak disangka ternyata Cao Yunzhi ii berlagak di hadapan Ao Qian dan berkata dengan tatapan merendahkan, "Aku tadi sudah membiarkanmu hidup. Karena kau sendiri yang cari mati maka aku akan mengabulkannya."
Selesai berbicara, jurus aneh telapak tangan Cao Yunzhi muncul sekali lagi. Jurus ini sungguh mematikan. Ao Qian ingin menghindarinya namun jurus ini ternyata mengikutinya seperti bayangan yang menempel. Sulit untuk dihindari.
"Berakhir seperti ini?" pikir Ao Qian pasrah.
Dia tidak menyangka kalau setelah dia mendapatkan kembali kekuatannya, kekuatan para petarung di Dunia Tinggi ini ternyata begitu luar biasa. Dia tidak bisa menandingi orang yang tiba-tiba muncul ini.
Sepertinya, 20 puluh tahun ini memang sudah penahannya.
Cao Yunzhi melihat ekspresi Ao Qian yang mulai pasrah dengan takdir. Meski begitu dia tidak ingin berhenti.
Yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah membunuh orang untuk membangun kekuatannya. Namun anehnya, ada kekuatan yang seketika datang mengunci dirinya. Dia langsung mundur begitu menyadari ada mara bahaya.
Ketika dia membuka mata, ternyata ada seorang anak muda yang sudah berdiri di samping Ao Qian. Anak muda ini sedang menatapnya dengan aura kekuatan ingin membunuhnya.
Begitu Cao Yunzhi melihat Ye Yuan, dia langsung diam. Tak lama kemudian, ada gejolak kemarahan karena malu dalam hatinya. Dia ternyata mundur berhadapan dengan seorang petarung dengan tingkat kekuatan kedelapan Kedalaman Dao.
Ye Yuan mengerutkan dahinya begitu dia menatap Ao Qian. Dia langsung bergerak cepat seperti kilat dan menepuk tubuh Cao Yunzhi.
"Huek!"
Ao Qian memuntahkan darah beku. Wajahnya sudah terlihat lebih segar.
"Sebuah seni telapak tangan yang kejam! Apakah dia yang melukaimu?" tanya Ye Yuan. Ao Qian perlahan menganggukkan kepalanya kemudian membungkuk di hadapan Ye Yuan.
Begitu Cao Yunzhi melihat tindakan Ye Yuan, ekspresi wajahnya langsung berubah. Jurus telapak tangannya selain bisa sangat kuat, jurus ini juga membawa kekuatan tersembunyi yang bisa melukai orang tanpa terasa. Dia sudah mempelajarinya selama lebih dari seribu tahun sebelum pada akhirnya dia bisa memahami hukum dao Dewa dari jurus ini.
Coa Yunzhi tidak menyangka kalau Ye Yuan berhasil mengetahui tentang seni jurus ini dengan hanya sekali melihat dan bahkan bisa mengendalikannya.
"Siapa kau? Beraninya kau mencampuri urusanku, Cao Yunzhi!" Cao Yunzhi menatap ke arah Ye Yuan dan berbicara dengan nada dingin.
"Kau tidak mengenaliku dan berani datang ke sini untuk menantangku? Sungguh orang bodoh yang tak takut mati!" balas Ye Yuan dengan nada santai.
Raut wajah Cao Yunzhi langsung berubah. Dia terkejut.
"Kau ini Ye Yuan? Kau dengar kalau kekuatanmu ada di tingkat Ketujuh Kedalaman Dao. Aku tidak menyangka kalau kau bisa naik tingkat secepat ini."
Tapi Ye Yuan sama sekali tidak mengindahkannya. Dia berkata dengan nada masam, "Mundur kau! Sebelum aku berubah pikiran!"
Cao Yunzhi adalah orang yang mendapatkan warisan Dao Dewa. Bangsa iblis akan segera keluar dan orang seperti Cao Yunzhi sangat berbakat.
Jadi, meski Ye Yuan ingin membunuhnya dia tidak akan melakukannya. Cao Yunzhi merasa geli begitu dia mendengar perkataan Ye Yuan.
Meski Cao Yunzhi ini memang belum lama keluar dari pengasingannya, dia juga tidak mungkin langsung takut mendengar satu bentakan Ye Yuan.
"Haha, hei bocah! Aku akui kalau kau ini memang berbeda! Tapi menurutku kau ini belum pantas menjadi salah satu Sepuluh Raja Dewa Hebat! Bukankah akan terdengar seperti sebuah lelucon jika akan ada petarung di tingkat kedelapan Kedalaman Dao menjadi Raja Dewa Hebat?" Cao Yunzhi tertawa terbahak-bahak.
Suara tawa Cao Yunzhi ini membuat yang lainnya juga ikut terpingkal.
"Haha, benar! Petarung di tingkat kedelapan kedalaman Dao bukanlah seorang Raja Dewa. Sungguh memalukan dia berani mengklaim dirinya sebagai Raja Dewa Hebat!"
"Bagaimana bisa orang seperti ini berani mengancam Kakak Cao, dia tidak tahu apa itu yang namanya mati!"
"Sudah aku katakan kalau dia tidak sesuai dengan reputasi yang dia miliki. Meski katakanlah dia memang sangat kuat, memang bisa seberapa kuat?"
....
Ye Yuan sama sekali tidak peduli dengan ejekan ini. Dia melihat ke arah Cao Yunzhi acuh tak acuh.
"Aku sudah memberimu kesempatan."
"Memberimu.."
Cao Yunzhi hanya sempat mengatakan satu kata ketika dia kehilangan Ye Yuan. Dia merasa ada yang tidak beres. Sayangnya, reaksinya sudah telat.
"Argh!"
Suara kesakitan terdengar. Pergelangan tangan Cao Yunzhi sudah terluka parah.
Ye Yuan menatap Cao Yunzhi dengan tatapan dingin.
"Kau seharusnya senang karena Ao Qian ternyata tidak kenapa-apa. Kalau sampai keadaannya berbeda maka kau akan mendapatkan lebih dari ini."
Cao Yunzhi benar-benar kesakitan hingga keringat dinginnya keluar. Bukan perkara mudah baginya untuk menghentikan aliran darah.
"Kalau kalian semua ingin menantangku maka persiapkan diri kalian untuk menghadapi kematian!"
Tatapan Ye Yuan menyapu para petarung jenius yang ada di depannya. Kegaduhan yang tadi terdengar di antara mereka kini langsung menghilang. Keadaan menjadi sunyi senyap.
Mereka dengan jelas melihat apa yang dilakukan oleh Ye Yuan. Dalam waktu satu kedipan mata saja, tangan Cao Yunzhi sudah hilang.
Sebelumnya, Cao Yunzhi berhasil melukai Ao Qian yang kekuatannya berada di tingkat Mistik Hampa sampai terluka parah hanya dengan satu serangan telapak tangan.
Anehnya, sekarang justru Cao Yunzhi tidak bisa bertahan dari serangan yang dilayangkan Ye Yuan.
Baru kali ini mereka sadar kalau Ye Yuan memang pantas masuk ke dalam daftar Sepuluh Raja Dewa Hebat.
"Raja Dewa Melebihi Surga memang sangat kuat! teleportasi besarnya mungkin hanya bisa disaingi oleh Raja Dewa Jarak Hampa, kan?"
Tiba-tiba, terdengar suara merdu. Dahi Ye Yuan berkerut begitu dia melihat kedatangan orang ini.
"Haha, namaku Duan Zhengxiao. Kau datang ke sini untuk belajar dari Raja Dewa Melebihi Surga.," kata anak muda ini sambil tersenyum dan mengepalkan kedua tangannya.