Di Luar Kendali
Di Luar Kendali
Ketika ada seorang ayah dan anak yang melihat pertarungan antara Ye Yuan dan Li Gui, keduanya berbincang dengan santai.
"Hukum-hukum kekuatannya tak terlalu buruk. Sayangnya, dia mendalami Dao Roh. Menggunakan Dao ini di depan Mutiara Penekan Jiwa bisa dibandingkan dengan orang tua yang sedang makan warangan atau racun keras. Dia cari mati!"
"Mutiara Penekan Jiwa sungguh menakutkan! Beberapa tahun terakhir ini, Pohon Jiwa Kematian telah memojokkan Pohon Dewa Kunwu. Aku tidak menyangka kalau akhirnya dia yang musnah," kata si anak.
"Setelah memangsa Pohon Jiwa Kematian, Mutiara Penekan Jiwa mungkin sudah bangun. Hanya saja, bocah itu belum menyadarinya. Tidak ada yang perlu dilihat, orang yang mendalami Dao Roh itu pasti mati!" kata si ayah.
...
Di dalam sebuah lembah yang dalam dan tenang, sebuah gejolak energi yang amat kuat sedikit bocor. Tiba-tiba, sebuah suara keluar dari dalamnya.
"Badut-badut sedang bermain-main! Mereka pada pamer kekuatan di depan seorang ahli!" katanya merendahkan.
...
Di atas puncak gunung, sebuah pohon hijau lebat membayangi dan menghalangi sinar matahari. Berbeda dengan Pohon Jiwa Kematian yang gersang, pohon ini penuh dengan energi kehidupan.
Seorang anak muda sedang duduk di atas puncak pohon menatap ke kejauhan. Pandangan matanya seperti melewati kehampaan, jauh menembus ruang.
"Heh, menarik. Dia menggunakan Dao Roh di depan Mutiara Penekan Jiwa. Sungguh tidak tahu takut! Akan tetapi...Mutiara Penekan Jiwa baru saja bangun. Mungkin dia masih perlu banyak makan!" kata si anak muda.
"Manusia itu sepertinya datang ke sini untuk mencari kita," si pohon besar tiba-tiba mengeluarkan suara.
"Bagaimana kau bisa tahu? Dia memang memiliki Mutiara Penekan Jiwa dan Tugu Batu Penekan Dunia. Aku ingin tahu apakah dia memang bisa menyelamatkan Wilayah Belukar Abadi dari kehancuran atau tidak!" kata si anak muda.
"Mungkin tidak! Gerbang Pengunci bukanlah tingkatan yang mudah untuk dilalui," kata si pohon besar.
"Apakah kau yakin? Aku justru sangat optimis pada anak muda ini!" kata si anak muda sambil tersenyum.
....
Li Gui baru setengah mengeluarkan jurusnya ketika dia merasakan adanya sesuatu yang aneh. Pembantaian Roh Kekal merupakan jurus jiwa paling kuat yang dia miliki. Dulu, ketika dia masih berjaya, para petarung yang selevelnya saja tidak berani langsung bertarung dengannya. Hanya orang-orang seperti Surga Mutlak yang dulu mampu menekan dirinya. Kalau saja dia mampu merubah dirinya menjadi roh jahat kekal maka dia pastinya akan berani untuk bertarung melawan Surga Mutlak.
Hanya saja, manusia berencana tapi langit yang menentukan.
Siapa sangka, satu juta tahun setelahnya, Dao Surgawi menghilang dan dia sudah tidak bisa kembali menjadi Maha Dewa lagi.
Yang lebih menyebalkan adalah anak muda yang ada di depannya saat ini merusak usaha jutaan tahunnya, membuat dia gagal di ujung usahanya. Meski begitu, jurus Pembantaian Roh Kekal juga merupakan sebuah jurus yang amat menakutkan. Hanya saja, Li Gui harus menelan kekecewaannya begitu dia melihat kalau serangannya ini justru menghidupkan sesuatu yang begitu luar biasa. Tak peduli berapa kuat dia melancarkan serangan jiwanya, dia tidak mampu sepenuhnya mengeksekusi serangan ini.
Apa yang dia lakukan seolah menjadi lubang tak berdasar. Serangan jiwanya mengalir ke arah lautan kesadaran Ye Yuan tanpa henti.
Ye Yuan juga merasakan adanya perubahan pada Mutiara Penekan Jiwanya. Dia yang biasanya harus harus banyak bergerak untuk melawan musuh, kini harus membiarkan Mutiara Penekan Jiwa untuk bergerak sendiri.
Situasinya sudah di luar kendali. Li Gui sudah kelihatan semakin ketakutan. Dia masih ingin menarik serangan jiwanya, namun dia sudah tidak dapat melakukannya.
Sekarang ini, kekuatan jiwanya seperti air bah yang menjebol bendungan, mengalir tanpa henti ke dalam lautan kesadaran Ye Yuan.
"Ye Yuan, kau...apa yang kau lakukan?! Ini...apa yang terjadi di sini?"
Li Gui sudah terlihat begitu panik dan cemas. Suaranya bahkan terdengar sambar seolah ingin menangis.
Li Gui melihat dirinya lagi. Dia merasa sudah ahli dalam hal ilmu jiwa dewa. Tidak ada yang dia tidak tahu. Namun, anehnya, dia sekarang tidak paham apa yang sebenarnya terjadi.
Ye Yuan hanya mengangkat bahunya dan menjawab, "Kau lihat sendiri kan, aku tidak melakukan apa pun."
Ye Yuan memang tidak melakukan apapun, tapi apakah Li Gui percaya?
Justru karena Ye Yuan diam, Li Gui menjadi lebih curiga.
Dia kemudian berlutut di hadapan Ye Yuan dan bahkan bersujud di hadapannya.
"Tuan Muda Ye! Tuan Muda Ye! Aku...aku salah! Aku mohon lepaskan aku! Aku...aku tidak akan lagi mencari masalah denganmu! Kau...kau tidak kehilangan apa pun dan aku justru yang sudah tidak punya apa-apa! Aku mohon, ijinkan aku memulai lembaran baru. Biarkan aku pergi dari sini!"
Li Gui tidak bisa menghentikan kekuatan yang tanpa henti memangsa serangan jiwanya. Tidak peduli seberapa kuatnya dia mendorong hukum-hukum kekuatan Dao Dewanya, dia tidak mampu melepaskan diri dari kekuatan yang memangsa kekuatan jiwanya.
Li Gui bahkan sampai kepikiran untuk mati. Makhluk macam apa yang sedang dia serang kali ini?
Ye Yuan menjawab," Bukannya aku tidak ingin melepaskanmu. Aku memang tidak melakukan apa-apa!"
Mutiara Penekan Jiwa memang bukan sesuatu yang bisa Ye Yuan kendalikan. Mulai dari awal sampai sekarang, Mutiara Penekan Jiwa bergerak sendiri tanpa kendali Ye Yuan. Dan kali ini, tidak ada bedanya.
Kekuatan memangsa ini semakin kuat. Bahkan LI Gui tertarik keluar dari tubuh Zhuge Qingxuan dan masuk ke dalam lautan kesadaran Ye Yuan. Sementara itu, sekujur tubuh Zhuge Qingxuan gemetar, dia melihat kejadian ini dengan mata syoknya.
Tanpa Li Gui, dia kehilangan sandarannya. Dia sudah tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi Ye Yuan.
"Y-Ye Yuan, aku...aku..."
Ekspresi wajah Zhuge Qingxuan sudah terlihat begitu pucat. Dia sama sekali tidak mengira kalau akan berakhir seperti ini akan terjadi. Menurutnya, seberapa mengenaskannya, pertarungan ini adalah pertarungan imbang di kedua sisi. Siapa sangka, dalam waktu sekejap, Li Gui tersedot hingga tanpa bekas.
Sekarang ini, Zhuge Qingxuan kembali mengambil kendali penuh atas tubuhnya. Hanya saja, dia sudah kehilangan harapannya dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Ye Yuan menatap ke arah Zhuge. "Kau ingin aku melepaskanmu kan?"
Zhuge Qingxuan tertegun dan mengangguk pasrah.
Sayangnya, Ye Yuan menanggapinya dengan nada merendahkan.
"Permusuhan kita belum selesai. Sayangnya, kau mencari perlindungan pada bangsa iblis. Aku tidak bisa mentoleransi hal ini. Oleh karena itu, maaf! Aku harus mengambil, nyawamu!"
Begitu Zhuge mendengar hukuman mati Ye Yuan, wajahnya menjadi pucat pasi.
Dia kemudian mendongakkan wajahnya ke langit dan melolong keras.
"Lelucon macam apa ini!? Ye Yaun, kau tidak merasa sebagai penyelamatku kan? Apa kau tahu seberapa kuatnya Kanuo? Dia dulu adalah petarung Maha Dewa! Apa kau pikir kau mampu menandinginya?"
Ye Yuan menanggapi dengan santainya.
"Kalau tidak, kenapa aku datang ke Pegunungan Dewa Gugur?"
"Kau ingin menjadi seorang Maha Dewa? Hahaha.....ini terdengar jauh tidak masuk akal dibandingkan dengan menekan Kanuo!" Zhuge Qingxuan berbicara sambil tertawa seperti orang gila.
Ye Yuan menekuk bibirnya. Dia mencemooh Zhuge. "Kau tidak perlu mengkhawatirkannya. Lagian, kau pun tidak menyaksikannya nanti."
Selesai berbicara, Ye Yuan mengeluarkan Pedang Monumentalnya. Dengan kekuatan Setengah-Maha Dewanya sekarang ini, Pedang Monumental sudah berbeda dari sebelumnya.
Zhuge Qingxuan ganas menatapnya.
"Huh, aku akan menghadapmu! Jari Kedewaan Dalam!"
Sebelum kekuatan Ye Yuan naik ke tingkatan Maha Dewa, Zhuge Qingxuan sudah bukan lawannya. Jadi, bagaimana mungkin jurus setengah matang ini bisa menandinginya?
Pedang diayunkan, menyingkirkan semua rintangan. Zhuge Qingxuan tidak berteriak dan langsung mati terkena tebasan pedangnya.
Raja Dewa yang Menstabilkan Surga, yang memimpin Dunia Tinggi sebagai petarung nomor satu di dunia selama dua ribu tahun kini tewas di sini!