Dewa Obat Tak Tertandingi

Fatamorgana Cahaya Bulan



Fatamorgana Cahaya Bulan

0"Hahaha, pergi kau ke neraka!"      

Mo Santong mengayunkan pedang pendeknya yang membawa gelombang energi menakutkan ke arah Ye Yuan.      

Setelah menghadapi dua serangan, Ye Yuan kini terluka parah. Serangan kali ini benar-benar akan membunuhnya. Selain itu, untuk menghadapi segala kemungkinan yang ada, Zhao Lingdong juga langsung bergerak mendekat. Bersamanya ada Anjing Pemburu Dewa Langit Yang Menggonggong!      

Tiga serangan petarung kuat ini sama sekali tidak memberikan kesempatan Ye Yuan untuk bernapas. Apalagi Ye Yuan yang kekuatannya masih di tingkat Kedalaman Dao, bahkan petarung di tingkat Mistik Hampa sekaligus pastinya juga akan mati terkena serangan sekuat ini.      

Namun tepat pada saat ini, sebuah senyuman tipis terulas di sudut bibir Ye Yuan. yang membuat heran Mo Santong dan Zhao Lingdong adalah pojok mata Ye Yuan yang ternyata berdarah. Ada air mata darah yang menetes dari pojok mata Ye Yuan seolah dia sedang menangis.      

Namun yang aneh lagi, Ye Yuan jelas-jelas terlihat tersenyum. Senyuman ini...adalah senyuman mencemooh.      

Jantung Zhao Lingdong seperti tergenjot, dia merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Tangannya bergerak dengan cepat menghantam dada Ye Yuan.      

Pada saat bersamaan artefak dea Mo santong juga bersiap untuk memotong badan Ye Yuan.      

"Huek!"      

Darah segar menyembur keluar dari mulut Ye Yuan, membuatnya terlihat begitu mengerikan.      

Ye Yuan jatuh ke tanah. Dia sudah tidak bisa bergerak. Begitu melihat mayat Ye Yuan, Zhao Lingdong dan yang lainnya baru bisa bernapas lega.      

"Hehe, ternyata putra mandat langit mati dengan cara seperti ini saja. Sekarang, bangsa manusia tidak memiliki seseorang yang bisa mereka andalkan," kata Mo santong.      

"Sebelumnya, aku kira kekuatan putra mandat langit itu sangat luar biasa. Ternyata, hanya seperti ini. tanpa perlu mencari tahu rahasia langit, bukankah dia akhirnya mati juga?" kata Mo Dantong dengan tatapan mata menghina.      

"Sebelum dia mati tadi, aku melihatnya tersenyum. Aku kira memiliki cara untuk melarikan diri. Aku sampai ketakutan. Untungnya, dia benar-benar mati!" kata Mo Santong.      

"Haha, nomor tiga, kau ini pengecut sekali! Bagaimana mungkin dia masih punya kesempatan untuk melarikan diri menghadapi tiga artefak dewa kita? Apalagi petarung di tingkat Kedalaman Dao, petarung Mistik Hampa sekali pun akan mati terkena serangan kita!" Mo Ertong berkata sambil tertawa lebar.      

Mo Santong menganggukkan kepalanya ketika dia mendengar kalimat kawannya.      

"Tapi bocah ini memang sungguh hebat! Meski kekuatannya masih berada di tingkat Ketiga Kedalaman Dao, dia sudah mampu membuat domain Raja Dewa! Kalau kita sampai membiarkan orang seperti ini terus berkembang maka dia bisa menjadi ancaman bagi bangsa iblis! Tidak heran kalau Yang Mulia Pemimpin Dewa sampai mau mengeluarkan tiga artefak dewa untuk menghabisi bocah ini!"      

Ketika Tiga Orang Gila Pegunungan Iblis sedang asik berbicara, Zhao Lingdong mengerutkan dahinya. Dia diam. Dia melihat ke arah mayat Ye Yuan sambil berpikir keras. Mo Datong melihat kejanggalan ini, sehingga dia bertanya.      

"Zhao Lingdong, apa ada yang aneh?"      

Zhao Lingdong tidak menjawab. Dia berbicara pada anjingnya, "Periksa apakah dia benar-benar mati!"      

Anjing Pemburu Dewa Langit Yang Menggonggong langsung mendekati Ye Yuan. Dia menggunakan kakinya untuk memeriksa tubuh Ye Yuan.      

Tiga Orang Gila Pegunungan Iblis melihat hal itu, tak yakin dengan apa yang Zhao Lingdong lakukan. Setelah selesai mengecek sana-sini, Anjing Pemburu Dewa Langit Yang Menggonggong pergi ke tempat Zhao Lingdong kemudian menggonggong beberapa kali.      

Setelah itu, dahi Zhao Lingdong berkerut tegang.      

"Zhao Lingdong, apa yang kau temukan? Katakan pada kami!" Mo Ertong tidak tahan untuk tidak bertanya.      

Zhao Lingdong menggelengkan kepalanya.      

"Aku terus merasa ada sesuatu yang aneh! Anjingku memeriksannya tapi tidak menemukan apa pun. Ji Qingyun ini memang benar-benar mati!"      

Ketiga orang ini tadi gusar mendapati sikap Zhao Lingdong. Setelah mendengarkan penjelasan ini, mereka bisa bernapas lega.      

"Huh! Aku kira kau menemukan sesuatu! Zhao Lingdong, kau tidak sedang membodohi kami bertiga kan?" Mo Datong berkata dengan nada tidak senang.      

Meski kekuatan Zhao Lingdong memang lebih tinggi dari ketiganya, gabungan kekuatan Mo bersaudara bukan tandingan Zhao Lingdong.      

Kalau bukan karena perintah Yang Mulia Pemimpin Dewa yang meminta mereka mendengar perintah Zhao Lingdong, mungkin ketiganya sudah lama akan berselisih.      

Setengah hari ini, Zhao Lingdong tampak berputar-putar, namun pada akhirnya ternyata tidak ada ap-apa. Bukankah sikap seperti ini adalah sikap merendahkan?      

Zhao Lingding menatap ke arah Mo Datong, tapi bertanya pada Mo Santong.     

"Santong, apa kau lihat mata Ye Yuan tadi berdarah?"      

Mo Santong langsung merasa kaku. Dia mengangguk.      

"Benar! Aku tadi melihat matanya berdarah! Selain itu, dia bahkan tersenyum aneh padaku. Aku sampai ketakutan!"     

Dahi Zhao Lingdong semakin tegang berkerut. Dia memikirkan apa yang dikatakan Mo Santong.      

"Aku merasa kita terlalu mudah membunuh Ye Yuan. Bagaimana mungkin putra mandat langit dengan begitu mudahnya dibunuh?"      

Mo Datong ikut mengerutkan dahi.      

"Mudah? Kau tidak bisa menganggapnya seperti itu. Dia bahkan bisa mengetahui rencana jebakan Lukisan Sungai dan Gunung yang sudah kita siapkan. Selain itu, untuk bisa membunuhnya kita juga mengerahkan segala kekuatan kita."     

Zhao Lingdong menggelengkan kepalanya.      

"kelihatannya kita memang lebih kuat darinya. Tapi aku merasa senjata andalan Ji QingyUn bukan hanya dua artefak dewa ini. selain itu, kedua matanya berdarah dan dia juga tersenyum sebelum mati. Bukankah ini terlalu mencurigakan?"      

Sekujur tubuh Zhao Lingdong tiba-tiba gemetar, seketika dia mengerti sesuatu. Namun, dia tidak bisa berpikir jelas untuk beberapa saat.      

"Mata! Mata! Trik macam apa yang dia miliki yang berhubungan dengan mata?"      

Zhao Lingdong yang biasanya tenang kini menjadi cemas dan kesal.     

Di level keempat, sebuah sosok berpakaian putih keluar dari susunan transmisi. Ada noda darah di baju putihnya, sehingga membuat penampilannya begitu mengerikan.      

"Sial kau Ye Yuan! Fatamorgana Cahaya Bulan merupakan Seni Ilusi tingkat dewa. Meski ada energi murni dewa, kalau aku tidak memulihkan diri selama setahun, akan sulit bagiku untuk kembali ke keadaan normal!"     

Di dalam lautan kesadaran, ada sebuah pekikan suara.      

Sosok yang berbaju putih ini adalah Ye Yuan. Dia berhasil melarikan diri dari level ketiga ke level keempat.      

Sebelumnya, ketika ada suara peringatan dalam hatinya, Ye Yuan langsung merencanakan untuk melarikan diri.      

Di dalam lautan kesadarannya, Ye Yuan dengan kejamnya mengancam Murid Suci Bulan Surya untuk membuatnya mengeluarkan seni ilusi tingkat dewa, Fatamorgana Cahaya Bulan menggunakan energi murni dewa milik Ye Yuan.      

Meski memang ilusi yang keluar tidak sampai pada kekuatan penuh tingkat dewa, namun ilusi ini sudah cukup untuk membuat Zhao Lingdong dan yang lainnya jatuh ke dalamnya.      

Hanya saja, seni ilusi ini membuat Murid Suci Bulan Surya menguras tenaga roh purbanya. Dia seketika menjadi begitu lemah. Inilah yang menjadi penyebab kenapa mata Ye Yuan mengeluarkan air mata darah. Situasi ini sama dengan ketika Ye Yuan menggunakan Tanda Naga Suci.      

Sekarang ini, kedua mata Ye Yuan tertutup rapat, sehingga dia tidak bisa melihat apa-apa lagi.      

Murid Suci Bulan Surya membutuhkan waktu untuk mengeluarkan mantra Fatamorgana Cahaya Bulan. itulah kenapa untuk menunggunya siap, Ye Yuan mencari cara untuk menghadapi Zhao Lingdong.      

Tidak disangka ternyata lelaki ini begitu waspada. Dia sama sekali tidak memberikan waktu pada Ye Yuan. Selain itu, serangan artefak dewa dari petarung lainnya membuat Ye Yuan mengerahkan tenaganya. Dia terluka parah karenanya.      

Untungnya, Murid Suci Bulan Surya berhasil menyelesaikan mantranya di detik-detik terakhir. Baru setelah mantera itu dilepaskan, Ye Yuan bisa melarikan diri.      

"Cukup! Kalau aku mati kau pun tidak akan bisa hidup di tangan bangsa iblis..hehe.." kata Ye Yuan dengan senyum kecut.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.