Sebenarnya Suamiku Sangat Hebat
Sebenarnya Suamiku Sangat Hebat
Tatapannya tajam ke layar ponsel, Mo Yesi dengan hati-hati kemudian membaca kalimat terakhir lagi, 'Bukankah kau mengatakan bahwa dewa priamu tidak cukup lama? Mungkin itu bisa ditingkatkan setelah makan ini.'
Setelah Mo Yesi selesai membaca kalimat ini kata demi kata, seketika emosi yang tak terlukiskan melonjak di dalam hatinya. Ternyata Qiao Mianmian benar-benar meremehkannya. Selain itu juga masih menceritakan masalah ini dengan sahabatnya. Bagi Mo Yesi, ini hal yang benar-benar tidak tertahankan. Jika bukan karena ia tidak sengaja melihat pesan ini, ia pasti masih tidak akan tahu tentang masalah ini.
Teringat keintiman hubungan dekat Qiao Mianmian dan Jiang Luoli seperti hubungan adik kakak. Mo Yesi tiba-tiba mulai khawatir apakah Jiang Luoli akan berpikir bahwa ia, suami Qiao Mianmian tidak dapat memuaskan sahabatnya. Jadi, secara pribadi Jiang Luoli akan membujuk Qiao Mianmian untuk menceraikannya atau semacamnya.
Bagaimanapun, Qiao Mianmian masih muda. Bagi seorang gadis yang berusia kurang dari dua puluh tahun, jika ada suami yang tidak bisa melakukan dalam aspek itu, bukankah akan sulit menghabiskan sisa hidupnya untuk waktu yang lama. Jika Mo Yesi adalah Jiang Luoli, ia juga tidak berharap kalau saudara perempuan baiknya sendiri akan terus bersamanya.
Setelah memikirkan hubungan ini, seketika membuat kulit Mo Yesi menjadi gelap. Kemudian, setelah ragu-ragu selama beberapa detik, ia pun membungkuk dan mengambil ponsel Qiao Mianmian. Untuk pertama kalinya, ia melakukan hal yang tidak bermoral seperti mengintip ponsel seseorang. Bahkan jika ini adalah istrinya.
Sebelum mendapatkan izin dari Qiao Mianminan, Mo Yesi secara pribadi mengintip isi percakapan antara Qiao Mianmian dan orang lain, dan itu juga hal yang salah. Tapi sekarang, ia tidak ingin peduli begitu banyak. Karena ini tentang memulihkan harga diri prianya, jadi tidak masalah jika itu tidak bermoral. Dibandingkan dengan moralitas, yang lebih penting adalah istri.
Mo Yesi mengklik antarmuka obrolan diantara Qiao Mianmian dan Jiang Luoli, dan membaca riwayat obrolan dari mereka berdua kata demi kata. Lalu, seketika wajah tampannya menjadi hitam lagi.
Mungkin karena Qiao Mianmian tidak segera menerima balasan, jadi Jiang Luoli dengan cepat mengirim balasan lain. 'Namun, kau tidak boleh memberi tahu dewa pria apa efek penyembuhan dari makanan itu. Jika dia mengetahuinya, itu pasti akan melukai harga dirinya. Pada saat ini, yang paling sensitif adalah seorang pria, dan hati mereka sangat rapuh.'
Mo Yesi meremas jari-jari yang memegang ponsel dengan erat, dan membuat seringai berbahaya keluar dari bibirnya. Sayangnya, Jiang Luoli tidak bisa melihatnya. Ia tiba-tiba merasa bahwa seharusnya tidak membiarkan Qiao Mianmian dengan mudah sekarang. Seharusnya ia harus menangkapnya beberapa kali lagi, membiarkan Qiao Mianmian merasakan sepenuhnya, apakah ia bisa melakukannya atau tidak.
Sekarang, bahkan sahabat Qiao Mianmian tahu bahwa Mo Yesi 'tidak beres'. Bahkan juga masih ingin memberikan makanan bernutrisi untuk ia makan. Bagi pria sombong seperti Mo Yesi, ini tidak diragukan lagi bahwa merupakan sebuah penghinaan.
Mo Yesi kemudian menarik napas dalam-dalam, lalu menahan perasaan tidak nyaman di dalam hatinya. Kemudian ia membalas akun WeChat Jiang Luoli atas nama Qiao Mianmian.
Mianmian Bu Ruan Meng: 'Apa yang terjadi di pagi hari adalah kecelakaan, sebenarnya suamiku sangat hebat sangat kuat. Barusan, dia mengajakku berolahraga beberapa kali, setiap kali untuk waktu yang sangat lama, setidaknya lebih dari satu jam. Terima kasih atas kebaikanmu, tetapi dia tidak membutuhkan suplemen atau sejenisnya itu.'
Jiang Tang Bu Tian: '???!!! Kau adalah Mianmian?'
Mo Yesi melihat Jiang Luoli sepertinya mencurigainya, tetapi masih menjawab tanpa mengubah wajahnya. 'Jika tidak? Aku barusan menghabiskan beberapa jam berolahraga dengannya. Aku sangat lelah sekarang. Jika tidak ada urusan yang lain, aku akan pergi tidur.'
Jiang Tang Bu Tian: 'Sial! Ini juga terlalu luar biasa! Berapa jam kalian berolahraga di siang hari bolong?! Jadi, kau sekarang bersama dewa pria?'