Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Datanglah ke Pesta Ulang Tahunku



Datanglah ke Pesta Ulang Tahunku

2"Tenang saja, aku tidak akan mengganggu pekerjaannya. Aku tahu itu." Shen Rou tersenyum lembut kepada Wei Zheng. "Lagipula, ini bukan pertama kalinya aku menunggu Mo Yesi. Dulu dia juga sangat sibuk sampai tidak punya waktu meladeniku. Aku akan mencari sesuatu yang bisa kulakukan untuk menunggunya."     

Wei Zheng terdiam. Bukan itu maksud yang ia sampaikan.     

"Asisten Wei, apakah kau sedang menunggu orang di sini?" Shen Rou tahu Wei Zheng sedang menunggu orang, tapi ia tidak menyangka Wei Zheng sedang menunggu Qiao Mianmian. Shen Rou pikir Wei Zheng sedang menunggu tamu penting.     

Wei Zheng mengangguk. Ia ingin mengatakan bahwa orang yang sedang ia tunggu adalah Qiao Mianmian. Wei Zheng melihat Shen Rou mengatupkan bibir lagi dan berkata dengan lembut, "Kalau begitu, aku akan naik duluan. Aku tidak ingin mengganggu pekerjaanmu. Omong-omong, Asisten Wei, hari Sabtu minggu depan adalah ulang tahunku. Datanglah ke acara perayaan ulang tahunku, ya."     

Sebenarnya Shen Rou sangat marah. Karena latar belakang keluarganya yang berderajat tinggi, ia terlahir sebagai nona kaya dari keluarga konglomerat. Secara alami, ia sudah disanjung orang sejak kecil. Ia sama dengan Mo Yesi, memiliki sifat yang dingin dan elegan. Meskipun di luar mereka terlihat sangat mudah bergaul, sebenarnya tidak banyak orang yang sungguhan dianggap teman olehnya.     

Wei Zhen adalah asisten yang Mo Yesi hargai, jadi Shen Rou juga harus menghargainya. Ia juga akan memperlakukan Wei Zheng berbeda dengan orang-orang pada umumnya. Ia juga akan memperlakukan Wei Zheng dengan hormat. Misalnya, Shen Rou secara resmi mengundang Wei Zheng ikut serta pada perayaan ulang tahunnya. Ini bukan perlakuan yang bisa didapatkan oleh orang biasa.     

Saat Wei Zheng mendengar apabila minggu depan adalah perayaan ulang tahun Shen Rou, ia seketika lupa pada kalimat yang ingin dikatakan barusan. Wei Zheng menatap wanita dengan senyum menawan di hadapannya. Ia sedikit terpana dan buru-buru menunduk. Wei Zheng pun mengangguk dan berkata, "Baik, Nona Shen. Saya pasti akan datang."     

"Kalau begitu kau harus memastikan untuk benar-benar datang, ya." Shen Rou mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk bahu Wei Zheng dengan ringan. Ia kemudian berbalik badan dan melangkah pergi dengan penampilan yang anggun dan elegan.     

Aroma harum masih melekat di hidung Wei Zheng dan tidak menghilang untuk waktu yang lama. Ia tidak tahu aroma harum apa itu, tapi Wei Zheng merasa aroma itu sedikit menggoda. Ia perlahan mengangkat kepalanya, menatap wanita yang sudah berjalan pergi dan kini sedang berdiri menunggu lift. Wei Zheng sedikit memeras keringat perihal Qiao Mianmian.     

Penampilan Nona Shen benar-benar sangat cantik dan juga memiliki latar belakang yang mulia. Selain itu, Nona Shen juga seorang siswa berprestasi yang telah kembali dari universitas luar negeri ternama. Jika Nona Shen benar-benar menyukai Presiden Mo, maka Nyonya Mo memiliki pesaing yang sangat kuat. Meskipun nyonya muda juga sangat cantik dan tidak akan kalah dari Shen Rou dalam hal penampilan, tetapi dalam aspek lain, Nyonya muda tidak sebaik Nona Shen.     

Latar belakang keluarga Shen sama sekali tidak sebanding dengan keluarga Qiao yang hidup dalam kesengsaraan. Bahkan jika keluarga Qiao belum jatuh sengsara, mereka juga tidak memiliki kualifikasi untuk berdiri sejajar dengan keluarga Shen. Ditambah lagi, Nona Shen dan Presiden Mo punya ikatan persahabatan setelah tumbuh besar bersama sejak kecil. Hanya dari aspek ini saja sudah cukup mengancam.     

Katanya, Nona Shen dan Presiden Mo selalu menjaga hubungan persahabatan yang murni, karena Nona Shen tidak terang-terangan mengejar Mo Yesi. Jika pada saat itu Nona Shen lebih berinisiatif dan sedikit lebih berani untuk mengejar Presiden Mo, apakah sekarang nyonya muda tidak akan ada di sisi Presiden Mo?     

"Asisten Wei," panggil seseorang.     

Ketika Wei Zheng sedang memikirkan beberapa hal di dalam kepalanya, ia tiba-tiba mendengar suara lembut dan manis di telinganya. Ia terkesiap dan menoleh, mendapati Qiao Mianmian yang sudah berdiri di belakangnya. Wei Zheng terdiam dan tanpa sadar melihat ke arah pintu masuk lift. Untungnya Shen Rou sudah masuk ke dalam lift dan tidak ada di sana.     

"Nyonya ... Nyonya muda. Rupanya Anda sudah sampai," kata Wei Zheng sedikit ketakutan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.