Dia Terlahir sebagai Istri Kaya Raya
Dia Terlahir sebagai Istri Kaya Raya
Mo Yesi? Dia… Bagaimana dia bisa datang? Tadi di telepon dia tidak mengatakan bahwa dia akan datang.
Mo Yesi mengerutkan bibirnya saat melihat gadis cantiknya menatapnya dengan mata kosong. Ia melangkah maju, mengulurkan tangannya, dan menarik Qiao Mianmian ke dalam pelukannya. Lengan kuat pria itu melingkar di pinggang Qiao Mianmian yang tipis dan ramping. Bibir tipis Mo Yesi sedikit terangkat dan ia berbisik lembut, "Sampai sesenang itu melihatku?"
"....." Qiao Mianmian mendadak tidak bisa berkata-kata. Jantungnya berdegup semakin cepat tanpa terkendali. Ia berkedip, menatap wajah pria yang terlalu tampan selama beberapa detik, lalu berkedip lagi, "Kau… Kenapa kau di sini?"
"Aku merindukanmu."
Jawaban Mo Yesi terlalu terus terang hingga membuat pipi Qiao Mianmian sedikit panas. Padahal, mereka baru saja berpisah kurang dari satu jam. Setelah Mo Yesi menebak apa yang dipikirkan Qiao Mianmian, ia tertawa ringan.
Tangan besar Mo Yesi mengusap kepala Qiao Mianmian dengan lembut, "Sayang, kau harus memahami pria yang sedang jatuh cinta. Bahkan, walaupun hanya berpisah satu menit, aku tidak akan rela."
"….." Qiao Mianmian merasa jantungnya semakin berdetak lebih cepat. Saat ia memikirkan bahwa perkataan ini juga dapat didengar oleh Jiang Luoli, wajahnya menjadi lebih panas.
Melihat pria dan wanita yang jatuh cinta dengan begitu manis dan bahagia tidak membuat Jiang Luoli cemburu hingga berubah sikap aslinya. Sebaliknya, ia malah tersenyum puas. Dengan ekspresi senang dan bersemangat, Jiang Luoli melihat mulut Qiao Mianmian bergerak-gerak.
Mengapa Qiao Mianmian yang berpacaran, namun Jiang Luoli yang tampak lebih bersemangat darinya?
"Wah, dewa pria. Kau datang kemari untuk membantu Mianmian pindah? Mianmian sangat beruntung dan bahagia memiliki pacar yang begitu perhatian dan peduli padanya."
Jiang Luoli sengaja berbicara dengan lantang hingga membuat dua orang lain yang berada di dalam kamar dapat mendengarnya. Mereka juga bisa melihat Mo Yesi berdiri di pintu. Penampilan dan aura pria yang luar biasa sudah cukup untuk membuat wanita mana pun tergerak olehnya.
Bai Xiao hanya meliriknya, namun detak jantungnya langsung menjadi semakin cepat. Ketika ia melihat Qiao Mianmian meringkuk di pelukan pria itu seperti burung yang bersarang, ia menggertakkan giginya. Kecemburuan muncul di matanya.
Bai Xiao menghina dalam hati, Mengapa pria yang begitu luar biasa seperti itu menyukai wanita yang terlihat polos di luar tapi dalamnya busuk seperti Qiao Mianmian? Apakah mereka para pria begitu dangkal? Mereka hanya menyukai yang berwajah cantik, tapi tidak peduli dalam hatinya cantik atau tidak?
Saat Bai Xiao sedang memandang Qiao Mianmian dengan penuh kecemburuan di wajahnya, Mo Yesi menoleh. Matanya yang acuh tak acuh dan dingin tertuju ke wajah Bai Xiao yang terlihat sedikit jelek karena cemburu. Saat tatapan Bai Xiao bertemu dengan tatapan mata Mo Yesi, detak jantungnya meleset cepat beberapa kali.
Mata Mo Yesi sangat indah. Saat memandang pria itu, Bai Xiao langsung merasa jatuh cinta. Ia langsung berharap wanita yang bersandar di pelukan pria itu bukan Qiao Mianmian. Pelukan itu terlihat sangat hangat dan juga sangat aman. Pasti sangat manis dan sangat indah saat dipeluknya, pikirnya.
Saat Bai Xiao memikirkan hal ini di dalam benaknya, ia melihat pria tampan dan elegan itu masuk ke kamar tidur sambil merangkul Qiao Mianmian. Kedua mata pria itu menatapnya sangat dingin tanpa sedikitpun jejak kehangatan di dalam tatapannya.
"Apa kalian mendengar dengan jelas kata-kata yang diucapkan kesayanganku barusan?"
Bai Xiao tercengang, "Tuan…"
Mo Yesi menyela dengan rasa jijik, "Apa yang dikatakan kesayanganku itu benar. Dia dilahirkan untuk menikahi orang kaya dan menjadi istri kaya raya. Dengan wajah ini, dia ditakdirkan untuk mendapatkan semua yang dia inginkan tanpa perlu berusaha."