Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Seperti Ditatap oleh Dewa Kematian



Seperti Ditatap oleh Dewa Kematian

2Suara Mo Yesi terdengar begitu 'baik' saat sedang membelai Qiao Mianmian hingga membuat wajah gadis itu lebih memanas lagi. Ia tidak tahu mengapa ia begitu mudah tersipu malu setiap kali berada di depan Mo Yesi. Walaupun Mo Yesi hanya sedikit menggodanya, wajahnya langsung memerah.     

Suara perbincangan di sekitar mereka tidak kunjung berhenti. Ekspersi wajah Shen Yueyue dan Zhao Wanting yang kini telah ditahan tampak begitu terkejut. Wajah mereka berdua penuh ketidakpercayaan, seakan baru saja melihat matahari terbit dari arah barat. Kemudian, kecemburuan yang mendalam muncul di mata mereka.     

Awalnya, mereka mengira bahwa sekelompok orang berseragam hitam itu diperintah oleh Su Ze untuk datang membantu Qiao Mianmian. Tapi, sekarang terlihat jelas bahwa tidak seperti itu ceritanya. Sekelompok pengawal berseragam hitam ini diperintahkan oleh pria tampan dan terhormat di depan mereka. Walaupun Shen Yueyue dan Zhao Wanting tidak tahu apa siapa pria ini, keduanya dapat melihat bahwa identitasnya pasti sangat luar biasa.     

Pria ini terllihat seperti semacam bangsawan yang mendominasi seperti seorang kaisar. Ia memancarkan aura kuat yang membuat orang memujanya dan mengaguminya dari lubuk hati mereka. Aura ini pasti bukan sesuatu yang bisa dimiliki orang biasa. Ini adalah jenis aura yang dimiliki orang-orang yang sudah lama berada di strata sosial tingkat atas dan terbiasa memberi perintah kepada bawahan.     

Shen Yueyue memiliki mata yang tajam. Begitu ia melihat Mo Yesi, ia langsung melihat arloji di pergelangan tangan Mo Yesi. Kemudian, ekspresi wajahnya berubah lagi dan kecemburuan di matanya semakin mendalam.     

Shen Yueyue pernah melihat arloji yang dikenakan Mo Yesi di pameran barang-barang mewah. Itu adalah arloji edisi terbatas dan harganya sangat mahal, setidaknya lebih dari lima juta Yuan. Orang yang tidak memiliki status cukup tinggi pasti tidak akan mungkin mampu membelinya karena arloji ini hanya ada 3 buah saja di dunia.      

Dengan kata lain, bahkan seorang Su Ze tidak cukup memenuhi syarat untuk membeli arloji itu. Jadi... Apakah identitas asli dan status pria ini jauh lebih unggul dari Su Ze? Tapi, mengapa wajahnya ini begitu asing? Jika dia benar-benar orang yang terhormat, mengapa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya? pikir Shen Yueyue.     

Shen Yueyue tidak tahu bahwa Mo Yesi sejak dulu selalu tinggal di luar negeri dan baru saja kembali ke Tiongkok tahun ini. Karena Mo Yesi tidak terlalu suka disorot perhatian, ia jarang mengungkapkan identitas aslinya ke dunia luar sehingga berita tentang dirinya juga jarang diberitakan oleh media dalam negeri.     

Tak heran jika lebih banyak orang yang tidak tahu identitas Mo Yesi. Namun, meskipun begitu, Shen Yueyue masih tetap merasa cemburu. Qiao Mianmian, wanita jalang ini! Mengapa pria yang berhubungan dengannya selalu lebih baik dari yang lain? pikir Shen Yueyue geram. Sebelumnya, hubungan Qiao Mianmian dengan Su Ze sudah cukup membuat orang lain cemburu. Sekarang, ada seorang pria yang kemungkinan jauh berkali-kali lipat lebih baik daripada Su Ze.     

Wanita jalang! Semua pria di dunia dipikat olehnya! Mengapa wanita jalang tak tahu malu seperti itu tidak mati saja?! pikir Shen Yueyue lagi.     

Ketika Shen Yueyue memandang Qiao Mianmian dengan tatapan penuh kecemburuan dan kekejaman, tatapan dingin Mo Yesi tertuju padanya. Shen Yueyue pun tiba-tiba merasakan hawa dingin. Muncul rasa takut di dalam hatinya yang tidak bisa dikendalikannya.     

Shen Yueyue merasa seakan sedang ditatap oleh Dewa Kematian hingga tanpa sadar tubuhnya gemetar. Ketika ia mengangkat kepalanya, matanya bertemu dengan sepasang mata tajam sedingin es. Seluruh tubuhnya seketika bergidik, seakan dikelilingi oleh hawa dingin ini, dan tubuhnya gemetar lebih parah. Kedua kaki Shen Yueyue menjadi lemas di depan pria yang mulia dan kuat seperti seorang kaisar. Bahkan, ia hampir jatuh berlutut ke tanah.     

Pria itu tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatap Shen Yueyue selama beberapa detik, kemudian menoleh. Namun, beberapa detik ini membuat Shen Yueyue merasa seakan ia baru saja melewati gerbang hantu. Keringat dingin mulai mengalir di dahi Shen Yueyue hingga membuatnya tidak bisa berhenti terengah-engah.     

"Apakah kamu teman baik Mianmian?" Mo Yesi menarik pandangannya dari Shen Yueyue, lalu menoleh untuk melihat Jiang Luoli yang masih memandang mereka dengan ekspresi bingung.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.