Ada yang Aneh Dengan Nada Bicaranya
Ada yang Aneh Dengan Nada Bicaranya
"Orang awalnya tidak mungkin untuk selalu hidup seperti yang dia suka. Dan juga sangat sedikit orang yang bisa melakukan ini. Mungkin pilihan Chenchen saat ini bukan pilihan yang salah untuknya. Terakhir kali saat aku bertemu dan mengobrol dengannya, aku merasa dia mungkin juga sudah sangat cocok dengan kehidupannya sekarang."
Qiao Mianmian mengerucutkan bibirnya dan terdiam selama beberapa saat.
"Jadi kau juga tidak perlu berpikir terlalu banyak. Chenchen sudah bukan anak kecil, tidak berguna kau mengkhawatirkan banyak hal. Aku tahu apa yang kau khawatirkan. Bukankah aku sudah mengatakannya padamu, aku akan melindungi kalian kakak beradik. Apakah kau tidak percaya kepadaku?"
"Bukan." Qiao Mianmian menghela napas. "Mana mungkin aku tidak percaya kepadamu. Yang kau katakan juga sangat masuk akal, Chenchen memang sudah besar, dia tahu bagaimana memiliki kehidupannya sendiri. Huh, kalau begitu tunggu aku kembali, aku akan mengobrol dengannya."
"Iya, jangan berpikir terlalu banyak."
Keduanya mengobrol sebentar, dan Qiao Mianmian bersiap menutup telepon.
Saat ini, tiba-tiba terdengar seorang kru di belakang berteriak, "Tuan Gong." Kemudian diikuti dengan suara langkah kaki. Qiao Mianmian menoleh dan melihat beberapa orang berjalan bersama Gong Zeli.
Gong Zeli melirik ke arah Qiao Mianmian, kemudian menarik kembali pandangannya dan berbicara beberapa kalimat dengan kru tersebut. Qiao Mianmian juga menarik kembali pandangannya dan bersiap menutup telepon. Tapi, Mo Yesi tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar. Mianmian, di mana kau sekarang?"
Qiao Mianmian terkejut, kemudian menjawab, "Bukankah aku sudah bilang padamu aku sedang syuting di sebuah resort?"
"Di mana resort itu? Aku barusan seperti mendengar suara anak keempat, apakah kau bersama dengan anak keempat?"
Qiao Miamian terkejut lagi. Kemudian menjawab dengan cepat, "Iya, aku berada di sebuah pegunungan, aku juga baru tahu bahwa resort ini merupakan properti di bawah keluarga Gong."
"Jadi, anak keempat juga ada di sana? Untuk apa dia pergi ke sana?"
Tidak tahu apakah ini hanya ilusi Qiao Mianmian saja atau bukan, Qiao Mianmian merasa perkataan Mo Yesi ini seperti tidak senang. Tapi, Qiao Mianmian juga tidak berpikir terlalu banyak.
"Dia bilang udara di sini sangat bagus, jadi dia datang untuk menghindari musim panas. Ada apa, apa ada yang salah?"
"Menghindari musim panas?" Mo Yesi tiba-tiba mencibir, "Tidak masalah, aku hanya asal bertanya. Kalau begitu aku nanti akan menelepon anak keempat, karena dia ada di resortnya, aku akan meminta dia menjagamu dengan baik. Kau juga jangan sungkan terhadapnya, katakan jika kau membutuhkan apapun."
"Iya, aku tahu."
Mo Yesi mengatakan dua kalimat lagi kepada Qiao Mianmian. Ini tidak lebih dari beberapa percakapan sehari-hari, memintanya makan dengan baik, tidur dengan baik, memperhatikan keselamatannya dan perkataan semacamnya.
Telepon ditutup.
Qiao Mianmian selalu merasa Mo Yesi tampak sedang marah.
Beberapa Menit sebelum telepon ditutup, nada bicaranya sangat aneh. Meskipun tidak terlalu jelas, tapi Qiao Mianmian dapat merasakannya. Qiao Mianmian berpikir, apakah mungkin Mo Yesi sedang marah karena Gong Zeli?
Bagaimanapun, sebelumnya Mo Yesi masih baik-baik saja. Tapi setelah tahu bahwa Qiao Mianmian bersama dengan Gong Zeli, Mo Yesi tiba-tiba mengubah nada bicaranya.
Qiao Mianmian tiba-tiba teringat rumor yang tersebar antara Qiao Mianmian dan Gong Zeli sebelumnya. Mo Yesi tidak mungkin keberatan dengan hal ini, bukan.
Qiao Mianmian merasa ini mungkin saja terjadi. Mo Yesi adalah pencemburu buta. Belum lagi cemburu dengan adik laki-lakinya sendiri, bukankah Mo Yesi juga pernah cemburu terhadap Jiang Luoli?