Milikku Adalah Milikmu
Milikku Adalah Milikmu
"Ya." Mata Mo Shixiu dipenuhi rasa kagum, "Gaun ini sangat cocok untukmu."
"Kau seharusnya membeli lebih banyak pakaian seperti ini."
Jiang Luoli memiliki karakter yang ceria, tapi sedikit tomboy. Pakaian yang biasa Jiang Luoli kenakan adalah pakaian yang sangat kasual, semuanya adalah kaos dan jeans. Jiang Luoli sangat jarang membeli banyak pakaian yang feminim. Jiang Luoli jarang menggunakan gaun dan dipuji oleh Mo Shixiu. Jiang Luoli berpikir ternyata Mo Shixiu menyukai gaya berpakaian seperti ini, jadi Jiang Luoli bisa membeli lebih banyak gaun di masa depan.
Melihat Jiang Luoli terdiam, Mo Shixiu berpikir. Ia mengeluarkan dompet dari celananya dengan tenang, kemudian mengeluarkan sebuah kartu. Mo Shixiu menyerahkan kartu berwarna hitam di tangannya ke Jiang Luoli.
"..." Jiang Luoli terdiam. Jiang Luoli mengedipkan mata dan berkata dengan ragu-ragu, "Ini ..."
Mo Shixiu mengerutkan bibirnya. "Ambil untuk membeli pakaian."
"..." Jiang Luoli semakin tidak bisa berkata-kata.
Membeli pakaian dan memberinya kartu hitam?
Mo Shixiu sebelumnya juga telah memberi Jiang Luoli sebuah kartu.
"Mo Shixiu, tidak perlu, aku ..."
Sebelum Jiang Luoli sempat menolak, jari-jari dingin pria itu meraih tangan Jiang Luoli dan meletakkan kartu itu di telapak tangan Jiang Luoli. Mo Shixiu bertemu dengan mata lebar Jiang Luoli yang berair, suaranya masih sangat dingin, tapi justru membawa sedikit kekuatan, "Ambillah. Milikku adalah milikmu, kau bisa menggunakannya sesuka hatimu. Cukup beritahu aku."
"..."
"Tidak boleh menolak."
"..."
"Beli apapun yang kau suka, belilah lebih banyak, dan jangan berhemat."
"..."
Mo Shixiu tidak ingin terus berlarut-larut dengan Jiang Luoli dalam masalah ini. Setelah memberikan kartu itu pada Jiang Luoli, Mo Shixiu inisiatif bertanya, "Apakah kau sudah memesan tiket film? Jam berapa, apakah kita bisa pergi sekarang?"
Jiang Luoli menatap kartu hitam di tangannya yang masih membawa kehangatan pria itu, dan untuk sementara, Jiang Luoli tidak bisa melukiskan suasana hatinya. Jiang Luoli merasa bahwa kemiskinan benar-benar membatasi imajinasinya.
Orang kaya memiliki setumpuk kartu hitam. Jiang Luoli hanya akan membeli pakaian. Mo Shixiu langsung memberikan sebuah kartu hitam padanya. Apakah ini persiapan untuk membuat Jiang Luoli membawa pulang seluruh pakaian di mal?
"Apakah kau akan keluar seperti ini?" Jiang Luoli menghela napas diam-diam, berpikir sejenak, dan akhirnya menyimpan kartu itu.
Karena pacarnya begitu kaya raya hingga memberikannya kartu untuk dibelanjakan, bukankan jika Jiang Luoli tidak membelanjakan uang itu sama saja dengan tidak menerima kebaikan Mo Shixiu. Ini adalah cara Mo Shixiu mengungkapkan cintanya pada Jiang Luoli.
"Ada apa?" Mo Shixiu menundukkan kepala menatap dirinya sendiri dan tidak menemukan apa pun yang tidak pantas. Mo Shixiu terdiam beberapa saat dan bertanya dengan serius, "Apakah ada masalah?"
"Tidak."
Jiang Luoli menggelengkan kepalanya. "Hanya saja, jika kau keluar seperti ini, kau akan mudah dikenali, bukan? Bukankah perlu memakai masker atau semacamnya saat keluar?"
Mo Shixiu berbeda dengan Mo Yesi. Mo Shixiu kurang lebih setara dengan figur publik yang sering muncul di televisi. Banyak orang akan mengenali Mo Shixiu. Jadi, Jiang Luoli sudah sejak awal menyiapkan masker dan kacamata hitam untuk Mo Shixiu.
Jiang Luoli berbalik badan, mengambil tas yang dilemparkan ke sofa, mengeluarkan masker dan kacamata hitam dari dalam tas, kemudian menyerahkannya kepada Mo Shixiu, dan berkata, "Sebaiknya pakai ini. Dengan begitu tidak akan ada orang yang akan mengenalimu.
"Selain itu, apakah kau benar-benar yakin ingin ikut denganku menonton film? Apakah tidak perlu mengosongkan ruangannya terlebih dahulu atau semacamnya?"