Membicarakan Ini Membuatku Sangat Marah
Membicarakan Ini Membuatku Sangat Marah
Paman Zhang sedikit tersenyum. "Nyonya Muda terlalu sungkan."
*
Qiao Mianmian mengikuti Paman Zhang berjalan masuk ke aula. Pelayan wanita yang melihat Qiao Mianmian, langsung berjalan ke arah Nyonya Mo dan mengingatkan, "Nyonya, Nyonya muda sudah kembali."
Nyonya Mo memegang secangkir kopi di tangannya, menyesapnya, dan menoleh perlahan. Saat Nyonya Mo melihat Qiao Mianmian, sudut bibir Nyonya Mo yang awalnya masih tersenyum, seketika memudar.
Qiao Mianmian melihat penampilan Nyonya Mo ini dan ada perasaan sarkastik di dalam hatinya. Saat Nyonya Mo menelepon Qiao Mianmian sebelumnya, nada bicara Nyonya Mo sangat lembut. Itu semua karena Nyonya Mo takut sikapnya buruk dan membuat Qiao Mianmian tidak ingin kembali.
Saat Qiao Mianmian masih berjarak beberapa meter dari Nyonya Mo, Qiao Mianmian berhenti dan memanggil dengan nada bicara yang tidak dingin, tapi juga tidak hangat, "Bu."
Nyonya Mo tidak menyukai Qiao Mianmian, Qiao Mianmian juga tidak menyukai Nyonya Mo. Jadi sikap Qiao Mianmian juga sangat santai.
"Sudah kembali." Nyonya Mo melirik Qiao Mianmian, lalu menoleh ke belakang dan berkata kepada seorang wanita yang duduk di seberangnya, "Yashi, ini adalah kakak perempuan Qiao Chen. Tanyanya saja apapun yang ingin kau tanyakan."
Qiao Mianmian juga mengalihkan pandangannya ke wanita yang duduk di seberang Nyonya Mo. Wanita itu sama dengan Nyonya Mo. Nyonya kedua dari keluarga Mo terlihat seperti wanita bangsawan dalam berpakaian dan temperamennya. Kulitnya terawat dengan baik, putih, lembut, dan wajahnya terawat sehingga membuatnya sangat awet muda. Wanita itu tampak seperti baru berusia tiga puluh tahunan. Tapi usianya pasti lebih dari tiga puluh tahun.
Wanita itu mengenakan cheongsam sutra berwarna ungu. Dengan rambut ikal pendeknya yang di keriting, Cheongsam yang dibuat khusus dirancang sangat cocok dengannya, sehingga tubuhnya yang bagus bisa jelas terlihat. Parasnya juga sangat cantik.
Sama seperti Nyonya Mo, wanita itu memiliki penampilan yang anggun dan mewah, dan ia terlihat seperti tipe orang yang pantas dan serasi menikah dengan keluarga kaya. Hanya saja mata yang ramping agak sedikit tajam, ujung hidungnya yang begitu mancung, dan penampilan keseluruhannya membuat orang merasa bahwa ia adalah orang yang tidak mudah bergaul.
Saat Qiao Mianmian memperhatikan Nyonya kedua Mo dari atas sampai bawah, Nyonya kedua juga menoleh menatap Qiao Mianmian dari kepala hingga ujung kaki.
Saat mata wanita kedua jatuh ke wajah Qiao Mianmian, wanita itu tampak terkejut dan kemudian alisnya sedikit mengernyit.
"Ini adalah istri yang baru saja menikah dengan Yesi belum lama ini?" Setelah Nyonya kedua memperhatikan Qiao Mianmian sebentar, ia menarik sudut bibir dan berkata, "Wajahnya sangat cantik. Tidak heran selera Yesi begitu tinggi dan langsung menyukainya. Kakak ipar, Yesi akhirnya menikah, jadi kau sekarang tidak perlu mengkhawatirkannya, kan. Di masa depan juga tidak perlu khawatir tidak ada orang di sisinya."
Nyonya Mo mengangkat matanya untuk melihat wajah lembut dan indah Qiao Mianmian dengan rasa jijik di matanya. Nyonya Mo berkata dengan ringan, "Apa gunanya hanya mengandalkan wajah cantik. Aku tidak berharap menantu perempuanku memiliki wajah yang begitu cantik. Menurutku, wajah tidaklah penting, yang terpenting apakah mereka cocok dalam segala aspek atau tidak.
"Pada zaman kuno, saat kaisar memilih selir, berapa banyak yang mereka pilih hanya dengan melihat wajah mereka? Jangan membicarakan tentang pernikahan denganku, membicarakan ini membuatku sangat marah."
Wanita kedua tercengang dan ada sedikit kejutan di matanya.
Wanita kedua menatap Qiao Mianmian yang masih berdiri si samping, dan melihat bahwa gadis muda itu tampaknya tidak tersulut emosi karena perkataan Nyonya Mo. Ekspresinya masih sama seperti sebelumnya, dan sorot mata dan ekspresinya masih sangat tenang. Ia tidak terlihat sedang marah.
Nyonya Kedua telah mendengar bahwa Nyonya Mo sangat tidak menyukai menantu perempuannya. Tapi siapa sangka, ketidakharmonisan antara ibu mertua dan menantu perempuannya telah mencapai tingkat seperti itu.