Ia Sangat Ingin Menebusnya Sekarang
Ia Sangat Ingin Menebusnya Sekarang
"Kau baru makan sedikit tapi sudah kenyang. Pantas saja tubuhmu begitu kurus." Mata Nyonya Bai tampak sedihan dan berkata, "Mianmian, apakah kau benar-benar kenyang? Apakah karena kau aktris harus mempertahankan bentuk tubuhmu, jadi tidak bisa makan banyak? Tapi kau baru makan sedikit."
"Bukan, Bibi, aku benar-benar kenyang." Qiao Mianmian merasa ia memang sudah makan banyak. Karena memikirkan hidangan ini dibuat begitu lama oleh Nyonya Bai, jadi Qiao Mianmian mencicipi setiap hidangan.
Qiao Mianmian melihat penampilan kecewa Nyonya Bai dan merasa tidak tega. Qiao Mianmian segera berbicara lagi, "Masakan Bibi sangat lezat, aku bahkan menyukai setiap hidangannya. Hanya saja aku bisanya makan tidak terlalu banyak dan nafsu makanku kecil, jadi aku tidak bisa makan banyak. Aku benar-benar sudah kenyang."
"Kau kurus sampai seperti ini." Nyonya Bai menghela napas. "Jika kau datang dan tinggal selama satu bulan denganku, aku akan mengurusmu agar tidak kekurangan daging. Nanti, apapun yang kau suka, aku akan membuatkannya untukmu setiap hari."
Qiao Mianmian mengerucutkan bibirnya, terdiam dan tidak berbicara.
Nyonya Bai menarik napas lega.
Lupakan saja, lupakan saja, ini juga tidak perlu terburu-buru.
Sekarang putrinya telah ditemukan, jadi tidak perlu terburu-buru untuk sementara waktu. Jika memaksa terlalu terburu-buru, khawatir Qiao Mianmian justru akan melarikan diri, dan kerugiannya lebih besar daripada keuntungan.
Nyonya Bai tidak seharusnya terlalu serakah. Tuhan sudah mengasihi Nyonya Bai, dan itu adalah hadiah khusus. Ibu dan anak perempuan bisa saling mengenali. Sedangkan sisanya, Nyonya Bai seharusnya tidak meminta terlalu banyak. Jika terlalu serakah, Nyonya Bai takut Tuhan akan mengambil kembali apa yang telah Tuhan berikan kepadanya.
*
Setelah makan malam, Nyonya Bai masih sangat ingin menahan Qiao Mianmian untuk tetap tinggal, tapi dihalangi oleh Bai Yusheng.
"Bu, waktu juga sudah malam. Mianmian dan A Si masih ada urusan, jadi mereka harus kembali. Hal lainnya bisa dibicarakan lain waktu."
Nyonya Bai jelas sangat tidak rela Qiao Mianmian pergi. Ibu dan anak perempuannya baru saja saling mengenali. Masih banyak hal yang ingin Nyonya Bai katakan kepada putrinya sendiri. Nyonya Bai tidak sabar agar Qiao Mianmian bisa tinggal di rumah keluarga Bai. Dengan demikian, Ibu dan anak perempuannya ini bisa bersama setiap hari.
Di dalam hati, Nyonya Bai merasa banyak berutang pada Qiao Mianmian. Nyonya Bai gagal melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ibu dan juga tidak bisa memberikan kasih sayang seorang ibu yang seharusnya putrinya dapatkan. Nyonya Bai sangat ingin menebusnya sekarang.
"Kalau begitu, Mianmian ..."
Nyonya Bai menatap Qiao Mianmian dengan keengganan di matanya. "Jika aku merindukanmu, apakah aku boleh menemuimu? Apakah kau akan datang menemuiku di masa depan?" Nyonya Bai bertanya dengan hati-hati.
Setelah selesai bertanya, Nyonya Bai menunggu jawaban dari Qiao Mianmian dengan gugup dan gelisah.
"Tentu saja boleh, Bibi." Suasana hati Qiao Mianmian juga sangat berantakan sekarang. Saat melihat penampilan Nyonya Bai yang sangat hati-hati karena takut Qiao Mianmian tolak, ada perasaan sedih dan juga tidak tega yang tidak bisa disembunyikan di dalam hati Qiao Mianmian.
Menurut pemikiran Nyonya Bai, Nyonya Bai tidak punya pilihan selain melakukan apa yang terjadi saat itu. Nyonya Bai sama sekali tidak salah, Nyonya Bai hanya ingin menyelamatkan nyawa putrinya.
Qiao Mianmian tidak menyalahkan Nyonya Bai karena menyerahkannya kepada orang lain. Qiao Mianmian berpikir, jika dibalik dirinya yang menghadapi situasi seperti itu, Qiao Mianmian seharusnya juga akan melakukan hal serupa.
Qiao Mianmian tidak menyalahkan Nyonya Bai. Qiao Mianmian hanya belum sepenuhnya menerima hal ini, dan juga tidak tahu bagaimana caranya berhubungan dengan Nyonya Bai di masa depan.
Nyonya Bai dengan hati-hati dan gugup menunggu jawaban Qiao Mianmian. Saat mendengar Qiao Mianmian tidak menolaknya, senyuman kecil langsung muncul di wajah Nyonya Bai.