Tidak Ada Orang yang Bisa Menindasmu
Tidak Ada Orang yang Bisa Menindasmu
Bai Yusheng merentangkan tangannya dan tampak tidak bersalah. "Bukan aku yang mengundangnya, aku sama sekali tidak memiliki hubungan dengannya dan tidak pernah kepikiran untuk mengundangnya. Tapi hubungannya dengan ibuku cukup baik. Ibuku menyuruhnya datang, aku juga tidak mungkin tidak mengizinkannya."
"Jika kau tidak berbicara, orang lain akan menganggapmu gagu."
"Bukankah aku sudah mengingatkanmu sebelumnya untuk mempersiapkan dirimu dulu." Bai Yusheng masih memasang ekspresi polos. Bai Yusheng berbalik badan menoleh ke arah Qiao Mianmian.
Bai Yusheng terbiasa mengulurkan tangan dan menyentuh kepala Qiao Mianmian, ia mengabaikan tatapan mengerikan seseorang yang terlihat seperti seorang pembunuh, dan berkata sambil tersenyum, "Mianmian, ingatlah bahwa kamu adalah pihak yang benar, jadi apapun yang terjadi pada wanita lain, kau harus menunjukkan kebenaranmu. Ada begitu banyak orang yang akan melindungimu malam ini, siapapun juga tidak akan mampu menindasmu, mengerti?"
Begitu memikirkan Shen Rou, kabut melintas di mata Bai Yusheng. Bai Yusheng sama sekali tidak setuju dengan apa yang dikatakan Shen Rou kepada Bai Yusheng saat itu. Takutnya wanita itu masih tidak akan menyerah. Bai Yusheng khawatir Shen Rou akan membuat onar malam ini.
Qiao Mianmian dengan cepat menebak siapa kenalan lama yang dibicarakan Bai Yusheng. Qiao Mianmian juga tidak merasa terkejut. Karena Qiao Mianmian sudah sejak awal menebak, Shen Rou pasti akan datang di jamuan makan seperti makan malam hari ini.
Bai Yusheng mengingatkan Qiao Mianmian seperti ini, apakah karena Bai Yusheng takut Qiao Mianmian akan merasa menderita dengan kedatangan Shen Rou? Jadi Bai Yusheng secara khusus menjelaskan bahwa Shen Rou tidak diundang oleh Bai Yusheng. Tidak peduli apa yang dipikirkan oleh Bai Yusheng, tindakah Bai Yusheng ini juga membuat dalam hati Qiao Mianmian terasa hangat.
"Kak Bai, tenang saja, aku tahu apa yang seharusnya aku lakukan. Karena perkataanmu barusan, aku tidak takut apapun."
Bai Yusheng melihat penampilan gadis yang penurut itu. Memikirkan kemungkinan yang dikatakan Nyonya Bai, saat ini mata Bai Yusheng menjadi lebih lembut. Jika Qiao Mianmian benar-benar adik perempuannya, kaka ini jelas merupakan hadiah ulang tahun terbaik yang pernah Bai Yusheng terima sejak kecil. Ini adalah hadiah ulang tahun yang sangat-sangat berharga selama hidup Bai Yusheng.
Bai Yusheng benar-benar suka gadis seperti Qiao Mianmian ini, dan benar-benar berharap bahwa Qiao Mianmian adalah adik perempuannya. Meskipun Bai Yusheng merasa bahwa kemungkinan ini tidak terlalu besar. Tapi, bahkan jika ada harapan 1%, Bai Yusheng juga harus memeriksanya dengan jelas.
Mo Yesi tentu saja tidak tahu bagaimana Bai Yusheng memikirkan tentang Qiao Mianmian di dalam hatinya. Belum lagi, keluarga Bai kini menaruh harapan untuk menemukan putri mereka kembali di Qiao Mianmian. Mo Yesi hanya melihat bahwa Bai Yusheng memperlakukan Qiao Mianmian secara berbeda dari gadis-gadis lain. Di mata Mo Yesi, perbedaan ini adalah rasa suka seorang pria terhadap seorang wanita.
Melihat tangan Bai Yusheng yang belum terlepas dari kepala Qiao Mianmian, seluruh tubuh Mo Yesi dilapisi hawa dingin, Mo Yesi kemudian mengangkat tangannya dan ingin memenggal tangan Bai Yusheng.
Yang membuat Mo Yesi lebih kesal lagi adalah Qiao Mianmian ternyata membiarkan Bai Yusheng melakukan hal seperti ini. Qiao Mianmian bahkan sama sekali tidak ada keengganan dengan perilaku Bai Yusheng ini, dan terlihat dari interaksi keduanya, ini pasti bukan yang pertama kali dilakukan Bai Yusheng. Mo Yesi berpikir sejenak, dan wajahnya sedikit menghitam.
"Oh iya, Mianmian, ibu mendengar bahwa kau akan datang hari ini, dan dia sangat ingin bertemu denganmu." Bai Yusheng mengabaikan seseorang dengan wajah hitam dan terus berkata kepada Qiao Mianmian, "Bagaimana kalau aku akan membawamu menemuinya sekarang? "
Qiao Mianmian membuka mulutnya dan hendak berbicara, kemudian mendengar suara seorang wanita datang dari belakang Bai Yusheng, suara itu terdengar sangat lembut, "Bukankah ini putra kedua dari keluarga Mo? Hei, siapa gadis kecil yang cantik di sampingmu ini, apakah dia adalah pacarmu?"
Setelah melihat orang yang berjalan di belakang Bai Yusheng, pria dengan wajah cemberut dan hawa dingin yang menyelimuti sekujur tubuhnya segera menjadi tenang dan menyapa dengan sopan, "Bibi Bai."