Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

2Meskipun Qiao Mianmian tidak mengenal wanita-wanita itu, tapi melihat dari riasan dan penampilan mereka, Qiao Mianmian bisa menebak bahwa mereka pasti beberapa wanita konglomerat. Dan Qiao Mianmian juga memperhatikan. Sejak Mo Yesi turun dari mobil sampai sekarang, wanita-wanita itu sudah melihat ke arah mereka beberapa kali. Suaminya terlalu luar biasa dan terlalu populer di kalangan lawan jenis, sehingga terkadang membuat Qiao Mianmian masih tidak memiliki rasa aman.     

Mo Yesi tersenyum ringan setelah mendengar perkataan Qiao Mianmian, kemudian mata Mo Yesi berpatroli ke sekeliling, tapi Mo Yesi justru tidak melihat apapun di matanya. Pupil mata Mo Yesi yang lembut dan penuh kasih sayang pada akhirnya jatuh kembali di wajah Qiao Mianmian. "Wanita yang cantik dan luar biasa? Di mana wanita yang katakan itu, mengapa aku tidak melihat satu orang pun selain kau?     

"Apalagi, selain kau, siapa lagi yang bisa membuatku memiliki perasaan? Kau sendiri sudah mengisi penuh hatiku, sayangku, tidak ada tempat di hatiku untuk orang lain."     

Ini adalah yang ke-101 kali Qiao Mianmian digoda oleh suaminya hingga jantungnya berdetak kencang. Hatinya seperti terbungkus oleh madu dan terasa sangat manis. Qiao Mianmian berpikir, tidak heran jika wanita suka mendengar perkataan manis.      

Tidak heran ada beberapa pria yang hanya bisa menggoda wanita, meski kondisi lain tidak sesuai standar, itu juga akan membuat wanita rela bersama dengan mereka dengan sepenuh hati. Karena perkataan yang enak di dengar benar-benar membuat orang merasa sangat bahagia.     

"A Si, Mianmian."     

Bai Yusheng keluar untuk menyambut para tamu, dan kebetulan melihat Qiao Mianmian dan Mo Yesi. Bai Yusheng pun mengambil langkah dan berjalan ke arah mereka. Hari ini adalah pesta ulang tahun Bai Yusheng, suasana hati Bai Yusheng terlihat sangat baik, terlihat dari senyuman di antara alis dan matanya.     

"Selamat ulang tahun, Kak Bai."     

Qiao Mianmian memandang bintang ulang tahun yang berdiri di depannya, dan menyerahkan kotak yang dipegangnya kepada Bai Yusheng. "Aku memilih hadiah ini untuk ulang tahun Kak Bai, semoga Kak Bai menyukainya."     

Bai Yusheng segera mengambilnya. Bai Yusheng menundukkan kepala melihat ke bawah, lalu mengangkat kepalanya, menaikkan bibirnya dengan gembira dan berkata, "Apakah Mianmian memilih sendiri hadiah ini?"     

"Ya, aku memilihnya sendiri." Qiao Mianmian menekankan lagi, "Ini adalah hadiah ulang tahun dari aku sendiri untuk Kak Bai. Terima kasih telah merawat dan mendukungku. Aku pasti akan memainkan dramamu dengan baik dan tidak mempermalukanmu! "     

Setelah selesai berbicara, Qiao Mianmian menyerahkan kotak lain, mengerutkan bibirnya dan tersenyum, "Sedangkan hadiah ini adalah hadian kasih sayang dari aku dan A Si. Semoga drama-drama Kak Bai di masa depan semakin lama semakin baik, dan semakin lama semakin banyak orang yang menyukai dramamu, juga semoga Kak Bai semakin tampan dan semakin banyak orang yang menyukaimu. Singkatnya, aku berharap Kak Bai akan menjadi lebih baik dan lebih baik lagi! "     

Bai Yusheng melirik seseorang dengan wajah tidak senang, lengkungan sudut bibir Bai Yusheng semakin dalam, dan senyum di wajahnya juga menjadi lebih menyenangkan.      

Bai Yusheng mengambil hadiah itu, kemudian melirik Qiao Mianmian dari atas hingga bawah dan berkata sambil tersenyum, "Aku juga berharap semoga kau semakin lebih baik di masa depan. Gaunmu sangat indah dan cantik hari ini. Jika bukan karena A Si memiliki tangan yang cepat sehingga dapat memenangkanmu dengan cepat, pasti akan banyak pria muda dan berbakat yang bersaing mendapatkanmu di perjamuan makan malam malam ini."     

"Jadi, ingatkan teman-temanmu yang muda dan berbakat itu." Mo Yesi mengulurkan tangannya yang panjang dan meraih pinggang ramping Qiao Mianmian dengan posesif. "Qiao Mianmian sudah ada yang punya, jangan biarkan mereka memiliki pemikiran yang tidak seharusnya ada."     

Bai Yusheng mendengus pelan. "Dengan adanya kau di sisi Mianmian, siapa lagi yang masih berani tidak menginginkan nyawa mereka dan memiliki perasaan terhadap Mianmian? Kau lebih baik mengkhawatirkan dirimu sendiri daripada mengkhawatirkan orang lain memiliki perasaan terhadap Mianmian."     

Bai Yusheng kemudian menoleh untuk melirik ke arah tertentu, dan berkata dengan sedikit bersenang-senang di atas penderitaan orang lain, "Malam ini kenalan lamamu juga akan datang. Tapi bukan aku yang mengundangnya datang, melainkan ibuku yang mengundangnya."