Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Hanya Aku yang Bisa Memberikan Kebahagiaan Padamu



Hanya Aku yang Bisa Memberikan Kebahagiaan Padamu

2"Mianmian, kau ..."     

Sebelum Su Ze selesai berbicara, Qiao Mianmian mencibir, dan menatap Su Ze seperti bahan lelucon. "Tuan Su merasa lebih tampan dari pacarku, penampilanmu lebih baik dari pacarku, atau merasa kau lebih kaya dan berkuasa daripada pacarku? Selain aspek bajingan yang lebih kuat daripada pacarku, aspek mana lagi kau lebih kuat darinya?     

"Dalam semua aspek, pacarku jauh lebih unggul darimu. Kau benar-benar berpikir aku bersama dengannya demi untuk membuatmu marah?" Pada titik ini, Qiao Mianmian tidak bisa menahan tawa. "Tuan Su, kau ini benar-benar terlalu percaya diri. Terlalu percaya diri, lebih tepatnya narsis.     

"Hubungan percintaanku dengan pacarku sangat baik, aku tidak berharap dia akan melihatku bersama denganmu. Tolong Tuan Su untuk tidak datang mencariku lagi di masa depan, aku benar-benar tidak ingin melihatmu."     

Setiap perkataan yang diucapkan Qiao Mianmian, membuat rona wajah Su Ze bertambah buruk. Setelah Qiao Mianmian selesai berbicara, rona wajah Su Ze sudah menghitam sampai tidak bisa lebih hitam lagi. Su Ze mengepalkan kedua tinjunya dengan erat, dan urat biru bergetar dari dahinya. "Qiao Mianmian, kau ..."     

"Jika perkataanku membuat hati Tuan Su tidak nyaman, maka aku minta maaf." Qiao Mianmian menatap lurus ke arah Su Ze tanpa ekspresi. "Tapi, jika aku tidak bicara seperti ini, aku tahu Tuan Su tidak dapat melihat diri sendiri dengan jelas."     

"Su Ze." Qiao Mianmian tiba-tiba mengubah panggilannya, dan suaranya juga tiba-tiba berubah menjadi jauh lebih dingin. "Tolong jangan menggangguku lagi di masa depan, juga jangan memiliki ilusi bahwa aku masih memiliki perasaan padamu. Aku menjalani hidupku dengan bahagia, juga sangat senang sekarang. Aku juga sangat mencintai pacarku.     

"Saat putus, aku sudah pernah mengatakannya padamu, aku akan berjalan pada jalanku dan kau juga berjalan di jalanmu tanpa mencampuri urusanku. Kita tidak akan memiliki hubungan apapun lagi di masa depan. Ini adalah terakhir kalinya aku mengatakan ini padamu, aku harap kau menyisakan harga diri untuk dirimu sendiri, jangan melakukan sesuatu yang buruk seperti menguntit.     

"Aku rasa, Presiden Su Ze tidak akan kekurangan wanita di sekitar, kan. Jika kau terus mengganggu dan tidak melepaskan orang, tidak bisa disembunyikan bahwa hal ini sangat buruk."     

"Iya, aku tidak kekurangan wanita di sisiku." Suasana hati Su Ze seketika bersemangat lagi. Su Ze maju satu langkah, dan tiba-tiba meraih tangan Qiao Mianmian. "Tapi Qiao Mianmian, aku hanya ingin dirimu, wanita yang ingin aku nikahi juga hanya dirimu.     

"Aku mohon padamu beri aku satu kali kesempatan lagi, aku mohon jangan melepaskanku. Mianmian, aku mencintaimu, aku tidak bisa tidak ada dirimu."     

Pada saat tangan Qiao Mianmian diraih oleh Su Ze, Qiao Mianmian merasa seperti dibakar oleh api. Qiao Mianmian segera ingin menepis tangan Su Ze. Tapi pegangan Su Ze sangat erat.     

"Su Ze, apakah kau sudah gila? Lepaskan aku." Qiao Mianmian tidak menyangka mengapa pria ini bisa begitu tidak tahu malu sampai tingkat seperti ini. Beberapa saat yang lalu, Su Ze masih merangkul wanita lain. Sekarang Su Ze bilang agar memberinya satu kesempatan.     

Mengapa Su Ze masih punya wajah untuk mengatakan hal seperti ini!     

Qiao Mianmian menyadari, sejak putus dengan Su Ze, setiap kali Qiao Mianmian bertemu lagi, pria ini selalu bisa mempermalukan diri sendiri. Tidak tahu sepuluh tahun yang lalu Su Ze berpura-pura terlalu baik, atau Qiao Mianmian sendiri yang terlalu buta sehingga tidak bisa melihatnya. Sepuluh tahun penuh, Qiao Mianmian ternyata tidak bisa melihat dengan jelas wajah asli Su Ze. Dan bahkan masih berpikir bahwa Su Ze adalah pria baik yang jarang ditemui.     

Setelah Qiao Mianmian mulai membenci pria ini di dalam hatinya, sentuhan Su membuat Qiao Mianmian merasa jijik.     

Qiao Mianmian menggunakan tenaganya untuk mencoba melepaskan tangannya, tapi Su Ze justru seperti kehilangan akal sehatnya. Jari-jari yang terjepit di pergelangan tangan Qiao Mianmian menjadi semakin erat, bahkan mata Su Ze tiba-tiba berubah memerah. "Mianmian, beri aku satu kesempatan lagi, hanya aku yang bisa memberikan kebahagiaan padamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.