Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

2Banyak orang di dalam lingkaran hiburan memanggil Mai Ke dengan sebutan kakak karena ingin mencari perhatian. Banyak orang yang juga menghormati, sekaligus takut pada Mai Ke. Orang lain merasa Mai Ke adalah orang yang tidak mudah diprovokasi. Tapi orang seperti ini ternyata tetap bisa merasa ketakutan meskipun hanya dilirik sekilas oleh Mo Yesi. Mai Ke tidak berani berhadapan dengan mata Mo Yesi terlalu lama.     

"Ya, benar ..." Mai Ke mendengar maksud Mo Yesi ini ingin menebus ganti rugi pada Tu Yilei. Meskipun ada ketakutan di dalam hati Mai Ke, tapi Mai Ke juga tetap mengumpulkan keberanian untuk mengatakannya. "Xiao Tutu kami mengalami cedera demi menyelamatkan pacar Tuan Mo. Dia adalah seorang aktor, banyak iklan yang sudah bekerja sama perlu memunculkan bagian tangan. Tapi tangannya cedera sekarang. Baginya ini ..."     

"Apakah kau adalah manajer Tu Yilei?" Mo Yesi sedikit tidak sabar dan menyela perkataan Mai Ke. "Aku tidak peduli pada hal-hal yang kau katakan ini, langsung beritahu aku, berapa besar kerugian yang kau alami?"     

"Kau ... mengapa sikapmu seperti ini?" Mai Ke merasa sikap Mo Yesi sangat menjijikkan. Mai Ke merasa sedikit kesal. Tapi meskipun demikian Mai Ke tetap tidak berani benar-benar melampiaskan amarahnya pada Mo Yesi. Mai Ke bahkan menurunkan pupil matanya, tidak berani melihat Mo Yesi, dan berkata dengan sedikit tidak puas, "Xiao Tutu kami adalah penyelamat pacarmu, mengapa kau bisa bicara seperti ini?     

"Bahkan ... bahkan jika kau adalah anggota keluarga Mo, kau juga tidak bisa bersikap seperti ini. Jika bukan karena Xiao Tutu kami, wajah gadis bermarga Qiao mungkin sudah hancur. Apakah kau pikir jika kau memberikan uang sebagai kompensasi, itu artinya dapat menebusnya?"     

"Mai Ke." Tu Yilei memasang wajah dingin. "Aku sudah bilang, kau tidak perlu ikut campur dalam urusanku. Jika kau terus seperti ini, keluar dari sini"     

"Xiao Tutu, apakah kau masih punya nurani?" Mai Ke marah hingga wajahnya memucat. "Aku seperti ini demi kebaikanmu. Kau lihat saja bagaimana sikapnya, dia berbicara sama seperti sedang akan memberi sedekah pada orang miskin. Tapi jika bukan demi melindungi Qiao Mianmian, apakah nasibmu akan begitu sial seperti sekarang?     

"Aku sudah sejak awal mengatakannya, orang lain tidak mungkin berterima kasih atas pengorbanan yang kau lakukan dengan sukarela. Kau sekarang sudah melihatnya, bukan?"     

"Mai Ke!"     

"Yang aku katakan adalah fakta, apakah aku salah bicara?" Mai Ke mengarahkan jarinya ke Mo Yesi, dan berkata dengan marah, "Tuan Mo, kau barusan mengatakan ingin menebusnya, tapi apa yang terjadi jika kau menebusnya? Xiao Tutu kami karena cedera di tangannya ini, tidak hanya harus menghentikan kerjasama dengan banyak iklan, tetapi dalam waktu satu tahun, khawatirnya juga tidak bisa menerima pekerjaan lagi.      

"Meskipun uang hanya masalah sepele, tapi dia harus vakum selama satu tahun. Bahkan jika dia kembali di masa depan, Apakah menurutmu dia masih tetap bisa sepopuler saat ini?     

"Dia adalah aktor populer teratas di lingkaran industri sekarang. Jika dia harus menarik diri dari pandangan publik, hal ini tentu akan berdampak padanya. Apakah menurutmu ini hanya masalah uang? Kau pikir, apakah kami kekurangan uang?"     

Mai Ke semakin berbicara semakin membuat dirinya sendiri kesal. Pipinya bahkan memerah. "Apakah Tuan Mo merasa kau juga bisa menebus beberapa hal ini?"     

Qiao Mianmian awalnya sangat merasa bersalah pada Tu Yilei. Setelah mendengar perkataan Mai Ke, perasaan menyalahkan dirinya menjadi lebih dalam. Qiao Mianmian meminta maaf. "Maaf Tuan Mai Ke. Aku tahu hal ini pasti berpengaruh sangat besar terhadap senior Tu, tapi pacarku akan berusaha untuk menebusnya. Tolong percaya padanya. Dia benar-benar akan berusaha untuk menebusnya."     

"Heh, Nona Qiao, aku tahu pacarmu adalah anggota keluarga Mo, kemampuannya juga sangat besar. Tapi, meskipun anggota keluarga Mo, masih tetap ada tingkat yang berbeda. Ada beberapa hal yang ingin dia tebus, tapi tetap tidak mungkin bisa menebusnya."     

Setelah Mai Ke selesai berbicara, Mai Ke melirik Mo Yesi dan mendengus pelan dari hidungnya.