Ternyata Perasaan Memiliki Keluarga Begitu Indah
Ternyata Perasaan Memiliki Keluarga Begitu Indah
"Bagaimana?" Qiao Mianmian menatap Mo Yesi dengan penuh harapan. "Apakah ayamnya terlalu matang? Apakah bumbunya sudah cukup meresap?"
Qiao Mianmian masih percaya diri dengan keterampilan memasaknya. Meskipun keterampilan masaknya tidak sebanding dengan koki profesional, tapi setidaknya sudah mencapai tingkat yang cukup baik. Terutama sepiring ayam Kung Pao ini merupakan salah satu masakan khasnya. Qiao Mianmian pernah dua kali membuatkan untuk Su Ze sebelumnya. Su Ze bahkan sampai terus memujinya.
Mo Yesi mengunyah dengan hati-hati. Setelah makanan di mulutnya tertelan, Mo Yesi baru menoleh menatap Qiao Mianmian dan berkata, "Lezat."
"Benarkah?" Senyuman bahagia muncul di wajah Qiao Mianmian. "Kau tidak membohongiku, kan? Jika kau merasa tidak enak, kau bisa langsung memberitahu aku. Aku tidak akan merasa terpukul."
"Aku tidak berbohong," kata Mo Yesi dengan serius. "Masakan ini benar-benar lezat. Ini merupakan masakan terlezat yang pernah aku makan sejak aku kecil hingga dewasa."
"..." Qiao Mianmian diam.
Bahkan jika ingin membuat Qiao Mianmian bahagia, perkataan seperti ini juga terlalu berlebihan, kan?
Qiao Mianmian sendiri tahu tingkat kemampuannya. Mo Yesi adalah orang yang makan masakan yang dibuat khusus untuknya oleh koki profesional sejak kecil. Mo Yesi mungkin tidak akan melirik masakan rumahan buatan Qiao Mianmian ini.
"Sungguh." Mo Yesi seperti takut Qiao Mianmian tidak percaya. Mo Yesi menegaskan perkataannya dengan serius sekali lagi. "Aku benar-benar merasa ini adalah makanan paling lezat. Rasanya sangat-sangat spesial, berbeda dengan masakan lainnya."
"Apakah rasanya sangat spesial?" Qiao Mianmian menopang dagunya dengan satu tangan, matanya berkedip dengan rasa ingin tahu. "Apanya yang spesial?"
"Aku juga sulit menggambarkannya." Mo Yesi menaikkan sudut bibirnya dan berkata dengan lembut, "Mungkin rasanya seperti memiliki keluarga, jadi sangat berbeda. Sayang, ini masakan yang kaumasak untukku, aku pasti akan menghabiskan semuanya."
Benar, rasanya seperti memiliki keluarga. Jadi, ini merupakan rasa yang unik. Selain Qiao Mianmian, tidak ada orang lain yang dapat melakukannya.
Saat ini, Mo Yesi melihat orang yang duduk di sebelahnya, lalu melihat masakan di atas meja. Mo Yesi merasa bahagia dan puas yang belum pernah Mo Yesi rasakan sebelumnya. Ternyata perasaan memiliki keluarga begitu indah.
*
Mo Yesi sangat menghargai masakan ini. Mo Yesi hampir menghabiskan dua buah masakan buatan Qiao Mianmian sendiri. Sedangkan daging steak dan iga yang Mo Yesi buat, setelah Qiao Mianmian mencicipi rasanya, setelah dipaksa Mo Yesi, akhirnya membuang makanan itu ke tempat sampah. Mo Yesi khawatir perut Qiao Mianmian akan sakit.
Setelah makan malam, Qiao Mianmian dipaksa pergi ke ruang tamu untuk menonton TV. Qiao Mianmian ingin membantu membersihkan peralatan makan di atas meja dan memindahkannya ke dapur, tetapi ditolak oleh Mo Yesi.
Qiao Mianmian dengan malas bersandar di sofa di ruang tamu sambil memperhatikan seorang pria yang bolak-balik dari ruang makan ke dapur. Qiao Mianmian diliputi perasaan yang sangat bahagia. Qiao Mianmian tidak tahan untuk mengeluarkan ponsel dan mengambil gambar dari sisa makanan yang telah Mo Yesi rapikan di atas meja. Setelah mengambil gambar, Qiao Mianmian mengedit dan mengunggah foto di Momen Wechat.
Qiao Mianmian membatasi unggahan supaya sebagian orang dapat melihat postingannya, sebagian lainnya tidak bisa. Orang yang bisa melihat unggahannya hanyalah orang-orang yang tahu bahwa Qiao Mianmian sudah berpacaran dengan Mo Yesi.
Segera setelah Momennya terkirim, Qiao Mianmian menerima tanda suka dan komentar dari Linda.
Linda berkomentar: Aku kenyang melihat percintaan seperti ini.
Qiao Mianmian melihat bahwa manajernya meninggalkan komentar, Qiao Mianmian pun segera menjawab: Kak Xie, apakah kau sudah makan?
Linda: Sudah, baru saja selesai. Apakah kau sekarang ada waktu kosong? Apakah kau leluasa menjawab telepon?