Ada Beberapa Hal yang Tidak Bisa Dibandingkan
Ada Beberapa Hal yang Tidak Bisa Dibandingkan
*
Dengan bantuan tambahan dari Qiao Mianmian, makanan akhirnya siap setelah hampir satu jam.
Mo Yesi benar-benar tidak bisa memasak. Mo Yesi benar-benar tidak berbakat dalam hal memasak. Dua steak yang dipanggang di akhir hampir dibuat gosong oleh Mo Yesi. Pada akhirnya, di bawah upaya penyelamatan Qiao Mianmian, steak itu masih bisa dimakan, hanya tampilannya saja yang sangat buruk.
Iga babi asam manis juga dibuat dua kali. Kedua kalinya, juga masih harus diselamatkan Qiao Mianmian, sehingga masih bisa dimakan.
Setelah makan malam tersedia, Qiao Mianmian benar-benar kelaparan hingga perutnya keroncongan. Pada akhirnya, mereka membuat empat hidangan dan satu sup. Satu iga babi asam manis, dua daging steak, dan dua hidangan yang dibuat oleh Qiao Mianmian sendirian.
Mo Yesi berjalan keluar dari dapur dengan raut wajah frustrasi. Meskipun masih tidak ingin mengakui, tetapi Mo Yesi juga terpaksa mengakui dirinya memang tidak berbakat dalam hal memasak. Hidangan yang tampak sederhana, tetapi begitu Mo Yesi membuatnya justru menjadi begitu sulit. Padahal Mo Yesi sudah memasak dengan ketat dan mengikuti langkah demi langkah yang ada di dalam resep, tapi baik tampilan maupun rasanya sangat tidak memuaskan. Mo Yesi juga hampir saja membakar dapur.
Pertama kali memasak tidak berjalan mulus, apalagi itu terjadi di depan Qiao Mianmian. Hal ini membuat Mo Yesi merasa sangat malu. Bagaimanapun, Mo Yesi pernah mengatakan bahwa memasak merupakan hal yang sangat sederhana. Siapa sangka, perkataannya itu menampar wajahnya sendiri.
Awalnya, Mo Yesi ingin memberikan penampilan yang terbaik di hadapan istrinya. Tapi hasilnya Mo Yesi tidak dapat menampilkan apapun, melainkan kehilangan mukanya di hadapan Qiao Mianmian.
Mo Yesi terdiam, berjalan keluar dari dapur terus ke ruang makan, dan duduk terdiam. Mo Yesi melirik iga babi dan dua steak yang hampir gosong. Melihat Qiao Mianmian mengulurkan sumpit untuk mengambil iga, Mo Yesi ragu-ragu sejenak, kemudian meraih tangan Qiao Mianmian. "Lebih baik tidak usah dimakan, semuanya sudah gosong, rasanya pasti tidak enak. Jika dimakan juga membuat tidak sehat untuk tubuh. Lebih baik aku buang saja."
"Jangan." Qiao Mianmian menepuk tangan Mo Yesi dan mengambil iga ke dalam mangkuk. "Bukankah ini masih dapat dimakan? Untuk apa dibuang, sia-sia saja."
"Tapi makanan ini sudah gosong," kata Mo Yesi dengan dahi mengerut.
"Tidak terlalu gosong kok." Qiao Mianmian melirik benda gelap di mangkuk, dan berkata tanpa hati nurani, "Sebenarnya hanya tampilannya saja yang buruk, aku sudah mencobanya barusan, dan rasanya masih lumayan enak."
Bagaimanapun, ini merupakan makanan pertama yang dimasak Mo Yesi untuk Qiao Mianmian. Seorang Tuan Muda kaya raya yang hidup begitu dimanjakan sejak kecil dan bahkan tidak pernah melakukan pekerjaan rumah bersedia masuk ke dapur demi memasak untuknya. Tidak peduli bagaimana hasilnya, setidaknya niat baik Mo Yesi ini sudah sangat jarang didapatkan. Qiao Mianmian sangat menghargai niat baik Mo Yesi itu.
Qiao Mianmian teringat bahwa Qiao Mianmian dan Su Ze sudah mengenal sangat lama, mereka bahkan sudah berpacaran selama dua tahun. Semua orang di sekeliling Qiao Mianmian mengatakan bahwa sikap Su Ze terhadap Qiao Mianmian sangat baik. Namun, pada akhirnya, Su Ze juga tidak pernah sekalipun masuk dapur dan memasak untuknya.
Ada beberapa hal yang tidak dapat dibandingkan. Tetapi begitu dibandingkan, Qiao Mianmian baru menyadari, pria yang Qiao Mianmian anggap begitu mencintainya, sebenarnya tidak begitu menyukai Qiao Mianmian. Pada akhirnya, Su Ze berselingkuh dengan Qiao Anxin yang juga membuktikan hal ini.
Jika seorang pria benar-benar mencintaimu begitu dalam, hanya ada kau seorang di dalam hati pria itu, bagaimana mungkin sampai tergoda oleh wanita lain?
Memikirkan Su Ze membuat Qiao Mianmian tanpa sadar mengerutkan kening. Di dalam matanya juga ada perasaan jijik yang tidak bisa terkendali. Semakin Qiao Mianmian merasa jijik terhadap Su Ze, Qiao Mianmian semakin merasa pria seperti Mo Yesi sangat berharga. Hal ini juga memperkuat tekad Qiao Mianmian untuk terus bersama dengan Mo Yesi.
Qiao Mianmian akan terus tinggal di sisi Mo Yesi, dan tidak akan meninggalkan Mo Yesi apapun yang terjadi.