Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Suamiku, Aku Hanya Bisa Membuatmu Tidak Nyaman



Suamiku, Aku Hanya Bisa Membuatmu Tidak Nyaman

2Mo Yesi mengangkat alisnya. "Perasaan?"     

"Iya." Mo Yesi mengangguk. "Perasaan. Bagaimanapun aku dapat memastikan bahwa kak Bai tidak memiliki perasaan lain terhadapku. Kau tidak akan mengerti perasaan semacam ini, tapi aku yakin aku tidak akan salah menilai."     

"..." Mo Yesi terdiam.     

"Oh iya." Mengungkit masalah Bai Yusheng, Qiao Mianmian tiba-tiba teringat pesta perjamuan ulang tahun Bai Yusheng. Qiao Mianmian ragu-ragu sejenak, kemudian berkata dengan hati-hati, "Beberapa hari lagi, kak Bai akan berulang tahun. Dia mengundangku hadir dalam pesta perjamuan ulang tahunnya. Kau juga akan datang malam itu, kan?"     

Mo Yesi mengangguk. "Iya, dia sudah mengundangku."     

Bai Yusheng tidak pernah mengadakan pesta perjamuan ulang tahun sebelumnya. Tahun ini adalah ulang tahun Bai Yusheng yang ketiga puluh tahun, jadi makna ulang tahun Bai Yusheng kali ini sedikit berbeda. Keluarga Bai mengusulkan agar Bai Yusheng mengadakan pesta perjamuan ulang tahun yang mewah. Semua orang memiliki status tinggi di Kota Yun diundang. Orang seperti Mo Yesi, yang sudah berteman lama dengan Bai Yusheng, tentu juga akan masuk dalam undangan.     

Qiao Mianmian ragu-ragu selama beberapa detik dan berbisik, "Apakah aku bisa berdiskusi suatu hal denganmu? Tapi kau harus janji tidak akan marah padaku."     

"... Oke," kata Mo Yesi.     

Qiao Mianmian memikirkan kata-kata yang pas untuk mengatakannya. Setelah beberapa saat, Qiao Mianmian memperhatikan rona wajahnya dan berbicara dengan perlahan, "Malam itu, aku mungkin tidak bisa hadir bersama denganmu. Kita mungkin juga harus berpura-pura tidak saling mengenal. Aku juga tahu isi peraturan dalam kontrak yang sudah aku tandatangani, aku tidak bisa membuka hubunganku denganmu sekarang, jadi ..."     

Sebelum Qiao Mianmian selesai berbicara, Qiao Mianmian sudah merasakan penurunan tekanan pria itu. Qiao Mianmian menatap Mo Yesi dengan sedih dan berkata dengan lemah lembut, "Kau sudah berjanji padaku, kau tidak akan marah."     

"..." Mo Yesi tidak berkata apa-apa.     

Mo Yesi memang sudah berjanji pada Qiao Mianmian. Lagi pula Mo Yesi juga cukup memahami Qiao Mianmian. Tapi, hati Mo Yesi terasa sangat tersinggung. Mo Yesi sangat-sangat tersinggung. Jelas-jelas Qiao Mianmian adalah istri Mo Yesi. Tapi mereka harus muncul di sebuah jamuan yang sama dan harus berpura-pura tidak mengenal satu sama lain. Ini membuat Mo Yesi merasa seperti kekasih gelap Qiao Mianmian. Ini merupakan hal yang terlarang.     

"Maaf." Qiao Mianmian juga tahu bahwa permintaan seperti itu agak berlebihan. Qiao Mianmian mengulurkan tangan dan memeluk Mo Yesi, serta menggoyang-goyangkan pinggang Mo Yesi yang kurus namun berotot. "Ini adalah permintaan perusahaan, aku juga ... tidak punya pilihan.     

"Suamiku, aku hanya bisa membuatmu merasa tidak nyaman. Aku tahu kau adalah pria terbaik, kau pasti tidak akan marah padaku, kau pasti dapat mengerti aku, benar, kan?"     

Qiao Mianmian tahu Mo Yesi paling suka sikap Qiao Mianmian yang seperti ini, juga tahu perkataan apa yang paling disukai Mo Yesi. Benar saja, Qiao Mianmian baru saja memeluk dan bersikap manja terhadap Mo Yesi, Qiao Mianmian dapat melihat wajah pria itu sedikit melembut. Mo Yesi jelas sudah tidak begitu marah dibandingkan dengan sebelumnya.     

Melihat bahwa cara ini berguna, Qiao Mianmian segera mengusap-usap dada Mo Yesi lagi dan mengubah suaranya menjadi semakin lembut dan manis, "Suamiku, jangan marah. Aku bukan tidak ingin mengungkap hubunganku denganmu, hanya saja sekarang situasinya sangat khusus, tolong bantu kerja sama denganku, ya? Kau adalah yang paling-paling terbaik, kau adalah suami terbaik di seluruh dunia."     

Qiao Mianmian menekan wajahnya ke dalam dada Mo Yesi dan bermanja, Qiao Mainmian bahkan tidak melihat bahwa mata pria yang hitam pekat itu semakin panas. Saat Qiao Mianmian memanggil Mo Yesi dengan sebutan suamiku dengan suara yang begitu lembut, Mo Yesi seketika bereaksi.     

Pada saat ini, Mo Yesi sangat ingin melempar Qiao Mianmian dan menekan tubuh Qiao Mianmian di atas tempat tidur, dan dengan kejam Mo Yesi akan menidurinya.      

Mo Yesi ingin membuat Qiao Mianmian menangis di atas tempat tidur sambil terus berteriak memanggilnya 'suami'.     

Qiao Mianmian manja terhadap Mo Yesi beberapa saat. Melihat Mo Yesi tidak bereaksi, Qiao Mianmian mengangkat kepalanya dengan penasaran.     

Qiao Mianmian bertatapan dengan sepasang mata pria itu yang dalam dan panas, hati Qiao Mianmian terkejut dan lengan di pinggang Mo Yesi sedikit mengendur. "Mo Yesi, mari kita segera masak. Aku sudah lapar."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.