Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Tampaknya Telah Terjadi Konflik



Tampaknya Telah Terjadi Konflik

2Mana ada kesopanan dan kesantunan saat berhadapan dengan Kakak Lin tadi.     

Jiang Luoli tidak tahan lagi dan akhirnya memicingkan mata terhadap Asisten Xu. Ia menoleh dan menatap Asisten Xu dengan malas.     

Rona wajah Asisten Xu semakin buruk. Asisten Xu ingin melampiaskan amarahnya, tapi tidak leluasa melakukannya saat ini. Pada akhirnya, Asisten Xu hanya dapat menekan amarahnya. Amarah yang tidak bisa dikeluarkan itu membuat wajah Asisten Xu memucat.     

Melihat interaksi keduanya, pupil mata Lin berbinar. Meskipun ada pertanyaan di dalam hati Kakak Lin, tapi Kakak Lin juga leluasa untuk menanyakannya sekarang. Tampaknya nanti, Kakak Lin akan mencari waktu yang tepat untuk bertanya pada Asisten Xu. Apa yang sebenarnya terjadi antara Asisten Xu dan Jiang Luoli. Tampaknya, seperti telah terjadi konflik di antara mereka.      

Tapi, Asisten Xu selalu memperlakukan wanita dengan sikap baik, jarang melihat Asisten Xu berkonflik dengan wanita manapun. Apalagi wanita ini adalah wanita yang memiliki hubungan tidak biasa dengan tuan mereka.     

Secara logika, Asisten Xu seharusnya tidak bersikap seperti itu terhadap Jiang Luoli. Apakah Nona Jiang ini telah melakukan hal yang membuat Asisten Xu marah? Meskipun Kakak Lin tidak 100% akurat dalam melihat orang, tapi setidaknya keakuratannya mencapai 80%.      

Kakak Lin juga sudah memperhatikan Jiang Luoli dengan seksama barusan. Gadis ini tampak bukan seorang yang mudah marah dan tidak mudah bergaul. Paras Jiang Luoli sangat cantik, tipe wanita cantik yang membuat mata orang bersinar. Kulitnya sangat putih dan perawakannya juga indah. Dilihat dari penampilan luarnya, Jiang Luoli cocok dengan tuan mereka.     

Tidak banyak wanita yang memiliki paras cantik dan tempramen yang baik. Biasanya selalu mengandalkan kecantikan, sedikit temperamental, suka berpura-pura dan suka membuat masalah.      

Tapi Jiang Luoli, gadis ini, Nona Lin dapat melihat bila Jiang Luoli bukan gadis yang suka membuat masalah, dan juga bukan gadis yang mengandalkan kecantikannya untuk membuat keributan. Wanita menilai wanita biasanya akurat. Wanita seusia Kakak Lin, sangat jarang salah dalam menilai orang.     

*     

Jiang Luoli mengikuti Kakak Lin dan Asisten Xu berjalan masuk ke bangunan berwarna putih. Asisten Xu berjalan di belakang, sedangkan Jiang Luoli dan kakak Lin berjalan di depan.     

Kakak Lin khawatir Jiang Luoli merasa tidak nyaman, jadi sambil berjalan, Kakak Lin mencari topik untuk berbicara dengan Jiang Luoli. "Nona Jiang, berapa usiamu tahun ini? Apakah kau kuliah di Kota Yun? Apakah rumahmu juga berada di Kota Yun?"     

Jiang Luoli menjawab pertanyaan Kakak Lin satu per satu.     

Saat Kakak Lin mendengar bahwa universitas yang Jiang Luoli masuki adalah Akademi Film kota Yun, kakak Lin tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas. "Ternyata Nona Jiang sekolah di akademi film, tidak heran jika Nona Jiang begitu cantik. Apakah Nona Jiang ingin menjadi selebriti di masa depan?"      

Jiang Luoli menggelengkan kepala. "Aku ingin menjadi sutradara, bukan selebriti. Di masa depan aku ingin membuat film."     

"Menjadi seorang sutradara?" Kakak Lin sedikit terkejut. "Aku pikir Nona Lin ingin menjadi selebriti. Aku rasa sangat sedikit perempuan yang ingin menjadi sutradara, kebanyakan sutradara adalah pria."     

Jiang Luoli tersenyum. "Iya, sutradara perempuan memang sangat sedikit."     

"Kalau begitu, itu seharusnya bukan hal yang mudah, bukan? Aku tidak terlalu memahami tentang sutradara dan selebriti. Tapi meskipun sangat jarang perempuan yang menjadi sutradara, itu pasti bukan hal yang mudah. Nona Jiang, kau sangat hebat."     

Jiang Luoli merasa tidak enak hati dengan pujian itu. "Tidak, aku hanya memiliki pemikiran seperti ini sekarang. Tapi masih belum tahu apa yang akan terjadi di masa depan."     

"Itu juga sudah luar biasa," kata Kakak Lin dengan tulus. "Pasti lebih sulit menjadi sutradara daripada menjadi selebriti. Banyak gadis yang memiliki tampang sepertimu pasti akan memilih untuk berkecimpung di industri hiburan dan berakting. Dengan kondisimu yang sangat bagus ini, kau justru ingin membuat film dan semacamnya."     

"Tapi membuat film juga tidak mudah." Jiang Luoli berpikir sejenak dan berkata, "Aku juga tidak tahu apakah aku bisa bertahan atau tidak."     

"Lakukanlah perlahan, lagi pula kau masih muda." Nada bicara Kakak Lin menjadi lebih akrab dan lebih intim dari sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.