Diam-Diam Menikah Dengan Konglomerat

Mungkin Rumput Gandum



Mungkin Rumput Gandum

0Qiao Mianmian mengangkat alisnya dengan heran. "Apakah kau akan memasak untukku?"     

"Iya."     

"Apakah kau ... bisa masak?"     

Mo Yesi terdiam beberapa saat, kemudian berkata, "Jika membaca resep dan cara memasaknya, seharusnya tidak akan masalah."     

Mo Yesi akan sangat mudah mempelajari apapun. Lagipula itu hanya memasak. Mo Yesi merasa bahwa hal sederhana seperti itu tidak memiliki kesulitan apapun. Mo Yesi hanya tinggal mengikuti resep, ia pasti bisa melakukannya.     

"Apakah kau yakin?" Qiao Mianmian justru tidak terlalu percaya pada Mo Yesi.     

Pria yang sejak dulu tidak pernah memasak, apakah masakannya bisa dimakan?     

Meskipun Mo Yesi pernah merebus air gula merah untuknya sekali sebelumnya dan rasanya juga enak, tetapi membuat rebusan air gula merah tidak sulit sama sekali. Semua orang juga bisa melakukannya. Namun, untuk hidangan iga babi asam manis yang terlihat sederhana ini, tapi saat memasaknya pasti tetap memiliki kesulitan tertentu. Qiao Mianmian sendiri ... tidak yakin dapat membuatnya dengan sangat lezat.     

Penampilan Mo Yesi sangat percaya diri. "Aku yakin. Apakah masih ada yang ingin kau makan? Beritahu aku, aku akan memasakkan untukmu sekalian."     

*     

Sepuluh menit kemudian.     

Mo Yesi memarkir mobilnya di garasi bawah tanah sebuah pusat perbelanjaan besar. Keduanya turun dari mobil dan naik lift ke area perbelanjaan di lantai atas.     

Setelah mengambil keranjang belanja, Qiao Mianmian mengikuti Mo Yesi melihat barang-barang di rak sambil mengobrol dengan Mo Yesi. "Mo Yesi, apakah kau pernah mengunjungi supermarket seperti ini sebelumnya?"     

"Belum."     

Biasanya ada banyak orang di dalam pusat perbelanjaan. Terutama di area barang kebutuhan sehari-hari, sebagian besar yang datang berbelanja adalah orang tua. Anak muda seperti mereka berdua sangat jarang ditemukan.     

Meskipun Qiao Mianmian memakai masker mulut, tetap dapat terlihat parasnya yang sangat cantik, dan wajah tampan Mo Yesi yang tidak memakai masker mulut bahkan lebih menarik perhatian banyak orang. Bahkan bibi yang lewat di samping Mo Yesi juga mau tak mau melirik Mo Yesi beberapa kali.     

Mo Yesi masih tidak terbiasa berjalan-jalan di keramaian, apalagi saat Mo Yesi dikelilingi oleh sekelompok bibi dan paman. Mo Yesi mendorong keranjang belanja sampai ke tempat yang menjual sayuran. Ia melirik secara acak dan tidak tahu jenis sayuran yang dipajang, jadi hanya mengambil seikat dan meletakkannya ke dalam keranjang belanja.     

Qiao Mianmian melihat Mo Yesi memasukkan daun barang ke dalam keranjang belanja, lalu bertanya dengan santai, "Untuk apa kau mengambil ini?"     

"Hah?" Mo Yesi juga menunduk melirik sayuran yang baru saja ia ambil. Mo Yesi terdiam beberapa saat dan memikirkan sebuah alasan, "Aku merasa seikat sayuran ini terlihat sangat bagus dan hijau. Lebih banyak makan sayuran yang berwarna hijau akan memiliki banyak manfaat bagi tubuh."     

"??" Qiao Mianmian kebingungan.     

Qiao Mianmian curiga Mo Yesi sama sekali tidak tahu sayuran yang Mo Yesi ambil. Qiao Mianmian tidak tahan untuk bertanya, "Apakah kau tahu apa nama sayuran ini?"     

Mo Yesi mengatup bibirnya selama beberapa detik, kemudian mengangkat alis. "Mungkin rumput gandum. Tapi, aku hanya tahu kalau gandum dapat dimakan, apakah rumput gandum juga sudah dapat dimakan sekarang? Apakah kau pernah memakan ini, bagaimana rasanya?"     

Qiao Mianmian semakin kebingungan.     

Qiao Mianmian perlahan membuka matanya lebar-lebar dengan ekspresi tidak percaya. Qiao Mianmian menatap Mo Yesi, dan setelah memastikan bahwa Mo Yesi tidak sedang bercanda, Qiao Mianmian hampir tertawa. "Mo Yesi, katakan sekali lagi, apa ini?"     

Melihat reaksi Qiao Mianmian, Mo Yesi tiba-tiba menyadari bahwa ia mungkin telah melakukan kesalahan. Mo Yesi terdiam lebih lama kali ini.     

"Apakah ini bukan rumput gandum? Kalau begitu, apa itu?" Mo Yesi selalu mendapatkan nilai bagus sejak kecil, menerima beasiswa setiap tahun selama kuliah dan memenangkan juara pertama dalam kompetisi yang tak terhitung jumlahnya. Ini pertama kalinya Mo Yesi menemui kesulitan.     

Mo Yesi ... sepertinya tidak tahu nama seikat sayuran ini. Jelas-jelas sayuran itu terlihat seperti rumput gandum, apakah tidak benar? Lalu sayuran apa itu?     

Qiao Mianmian menahan tawa sampai wajahnya memerah. Singkatnya Qiao Mianman tertawa sampai hampir mati lemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.