Pria Disampingnya Sama Sekali Tidak Merespon
Pria Disampingnya Sama Sekali Tidak Merespon
"Mo Yesi, turunkan aku."
Qiao Mianmian melihat beberapa pelayan wanita yang diam-diam tertawa sambil menutupi mulut mereka. Wajahnya menjadi sedikit panas. Ia seperti ingin melompat turun dari gendongan Mo Yesi. "Aku bisa jalan sendiri, turunkan aku."
Mo Yesi sama sekali tidak memedulikannya dan langsung menggendong Qiao Mianmian berjalan masuk ke ruang makan.
Setelah sampai di ruang makan, Mo Yesi juga tidak melepaskannya. Mo Yesi duduk sambil memeluknya. Ada banyak sarapan yang beragam di atas meja makan. Mo Yesi menuangkan susu hangat dan mendekatkan gelas tersebut ke mulut Qiao Mianmian. Beberapa pelayan juga berdiri di ruang makan. Meskipun ini bukan pertama kali mereka melihat tuan muda menyuapi nyonya muda, tapi mereka masih merasa iri.
Tuan Muda benar-benar bisa menyayangi seseorang. Saat benar-benar menyukai seseorang, maka dia akan sangat memanjakan orang itu. Jika bukan karena melihat dengan mata kepala sendiri, siapapun juga tidak akan percaya bahwa tuan muda mereka yang anti terhadap wanita, juga dapat bersikap begitu baik dengan seorang wanita.
"Biarkan aku melakukannya sendiri..." Qiao Mianmian merasa sangat malu. Ia mengulurkan tangan dan ingin mengambil gelasnya.
Mo Yesi mengerucutkan bibirnya dan berkata dengan santai, "Sayangku, tetap patuh dan minum baik baik, atau aku akan menyuapimu dengan cara lain? Jika kau menyukai disuapi dari mulut ke mulut, aku juga akan senang."
"... Aku bisa meminumnya sendiri," balas Qiao Mianmian sebal.
*
Sarapan kali ini, Qiao Mianmian tidak dapat melakukannya sendiri. Pada dasarnya, Mo Yesi yang selalu menyuapinya. Berdasarkan kalimat Mo Yesi, tampaknya kemarin malam ia sudah menyuapi Mo Yesi hingga kenyang. Hari ini gantian Mo Yesi yang menyuapinya.
Setelah sarapan, Linda menelepon dan memberitahu bahwa ia sudah menemukan seorang asisten untuknya. Nantinya, Linda akan mempertemukan asisten itu dengannya di bandara. Linda memberikan foto asisten dan informasi kontaknya. Asisten baru Qiao Mianmian adalah seorang gadis cantik bernama Nana. Usianya lebih tua dua tahun dari Qiao Mianmian.
Qiao Mianmian lebih dulu menelepon Nana. Suara Nana sama dengan parasnya, terdengar seperti suara yang sangat lucu. Keduanya mengobrol selama beberapa menit sebelum Qiao Mianmian menutup telepon.
"Kakak Xie mencarikan seorang asisten untukku."
Sebagai aktris biasa dan berperan sebagai peran pembantu, Qiao Mianmian tidak pernah mengharapkan asisten atau apapun. Gajinya kecil, hanya cukup untuk menghidupi dirinya sendiri. Bagaimana mungkin ia memiliki uang untuk membayar seorang asisten.
Tapi kini, tiba-tiba ia memunyai seorang asisten, membuatnya sedikit bersemangat dan juga sedikit senang. Ia segera berbagi kegembiraannya dengan Mo Yesi. "Aku tidak menyangka aku bisa memiliki asisten. Barusan aku menelponnya, dia sangat lucu, suaranya juga sangat manis, sama dengan penampilannya."
Qiao Mianmian berbicara sambil membuka ponselnya. Ia menunjukan foto Nana pada Mo Yesi. "Lihat, ini adalah asistenku, namanya Nana. Bukankah dia sangat imut dengan mata besar dan bulatnya? Hidung dan mulutnya kecil. Dia lebih dua dua tahun dariku, tapi aku merasa dia tampak lebih muda dariku. Terlihat sangat baby face.
"Sayang sekali dengan penampilan seperti ini dia hanya sebagai asisten. Seharusnya dia bisa bekerja di industri hiburan."
Qiao Mianmian berbicara dengan penuh semangat. Setelah selesai berbicara, ia melihat pria di sampingnya malah tidak merespon sedikit pun.
"..." Qiao Mianmian terdiam.
Ia mengerutkan kening, mengulurkan tangan, dan menyentuh tangan pria di sampingnya dan berkata dengan tidak puas, "Mengapa kau tidak bicara? Aku baru saja cerita panjang lebar padamu, apakah kau tidak mendengarnya?"
Saat sedang berbagi kegembiraan, pihak lain malah tidak menanggapinya. Ini membuat Qiao Mianmian merasa sangat tidak berarti.