Seperti Sangat Tidak Ingin Bertemu Dengannya
Seperti Sangat Tidak Ingin Bertemu Dengannya
"... Apa yang kau sesali?" tanya Qiao Mianmian
Suara desahan pria itu seolah keluar amat dekat dengan telinganya.
"Aku menyesal mengapa aku begitu baik. Aku seharusnya lebih egois sedikit dan menguncimu di sisiku, dan tidak mengizinkanmu pergi kemanapun. Jika seperti ini, saat aku merindukanmu, aku bisa langsung melihatmu."
"..." Qiao Mianmian terdiam.
"Tidak bisa seperti itu." Begitu tahu Mo Yesi sedang bercanda, jadi Qiao Mianmian juga bercanda dan berkata, "Kalau begitu kau sama saja merampas kebebasan pribadi orang lain. Itu merupakan sikap melanggar hukum."
"Aku tidak keberatan jika harus melanggar hukum demi dirimu."
"..." Qiao Mianmian tidak bisa berkata apa-apa.
"Umm ... Presiden Mo ..." Suara Wei Zheng terdengar lagi dengan begitu lemah. "Semua orang sedang menunggu Anda."
Mo Yesi tiba-tiba mencibir, "Wei Zhang, kau sebagai asisten cukup kompeten."
"Um, Presiden Mo, saya ..."
"Sayang, kalau begitu aku pergi rapat dulu. Kau hati-hati di jalan. Setelah sampai di sana beritahu aku lagi," pesan Mo Yesi sebelum panggilan berakhir.
"Baiklah."
Mengetahui Mo Yesi sedang sibuk, Qiao Mianmian tidak mengatakan apa-apa lagi, dan segera menutup telepon.
*
Setelah selesai mengambil koper, Qiao Mianmian dan Nana naik taksi untuk melapor ke hotel tempat kru berada. Satu jam kemudian, mereka tiba di hotel. Yang disebut laporan adalah registrasi. Sehingga jadwal mereka di hari pertama hanya lapor registrasi. Lalu syuting secara resmi akan dilakukan di hari kedua.
Qiao Mianmian pergi lebih awal. Ia adalah pemain pertama yang melakukan registrasi. Setelah ia selesai registrasi dan sedang menunggu lift, Qiao Mianmian tidak sengaja bertemu dengan Tu Yilei, pemeran pria nomor satu di lokasi syuting.
Saat pintu lift terbuka dan melihat Tu Yilei berjalan keluar dari dalam, Qiao Mianmian masih belum bereaksi. Ia mendengar Nana berteriak sambil menutupi mulutnya.
"Nona Qiao, kita bertemu lagi."
Tu Yilei juga melihat Qiao Mianmian yang berdiri di luar lift. Seolah tak ada jarak di antara mereka, Tu Yilei berinisiatif menyapa Qiao Mianmian. Qiao Mianmian mengangkat kepalanya. Ia melihat wajah tampan dan segar Tu Yilei yang tampak seperti wajah anak-anak. Setelah termenung selama beberapa detik, ia baru bereaksi dan berkata, "Senior, halo, Senior Tu ..."
"..." Tu Yilei diam. "Bukankah aku sudah pernah mengatakan padamu kalau tidak perlu memanggilku senior? Usia kita ... seharusnya tidak jauh beda. Jika kau memanggilku senior, itu akan membuat aku merasa usiaku seperti sudah tua."
"Jika langsung memanggil namamu, aku merasa tidak menghargaimu," jawab Qiao Mianmian
"..." Tu Yilei terdiam lagi.
"Kalau begitu, bagaimana jika aku memanggilmu Tuan Tu?"
Tu Yilei masih tidak merespon, kemudian tertawa tidak berdaya. "... Terserah sajalah."
"Xiao Tutu, waktu sudah larut. Kau harus pergi bertemu dengan seorang pengiklan. Cepatlah registrasi dan pergi sekarang juga." Agen di sebelah Tu Yilei menatap Qiao Mianmian seperti dia adalah seorang pencuri. Agen tersebut kemudian memutar tubuhnya dan berjalan hingga ke depan Tu Yilei, seperti menghalangi pandangan Qiao Mianmian akan Tu Yilei.
Meskipun Xiao Tutu-nya mengatakan bahwa dia tidak punya perasaan terhadap gadis kecil bermarga Qiao ini, namun ia masih harus waspada terhadap Qiao Mianmian. Gadis dengan wajah seperti itu ... terlalu mencolok.
Bahkan jika Xiao Tutu benar-benar tidak menyimpan perasaan pada gadis itu sekarang, sulit untuk mengatakan apakah Xiao Tutu akan menyukainya di masa depan atau tidak. Karir Xiao Tutu-nya sedang meningkat, jadi tidak boleh terpengaruh oleh hal-hal yang berbau perasaan seperti ini. Penampilan gadis itu terlalu cantik, jadi ia sebagai agen Xiao Tutu tidak akan membiarkan mereka berhubungan terlalu banyak dengan Xiao Tutu.
Qiao Mianmian melihat sikap agen Tu Yilei ini dan ia sedikit tidak bisa berkata-kata. Agen Tu Yilei sepertinya sangat tidak suka padanya. Terakhir kali, agen Tu Yilei juga takut ia akan menggunakan Tu Yilei untuk ketenarannya, sehingga menghalangi Qiao Mianmian seperti ini. Kali ini hal yang sama terulang kembali, membuat Qiao Mianmian berpikir apakah dirinya terlihat seperti tipe gadis yang licik dan suka meraih popularitas dari orang lain?