Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kencan Tengah Malam



Kencan Tengah Malam

1Ada rasa frustasi di hati Ji Jinchuan karena ketidakpedulian Chen Youran. Jadi, dia tidak peduli siapa wanita yang menjawab teleponnya? Dan dia juga tidak peduli apa yang terjadi padaku dan wanita itu? Wanita ini… terkadang aku benar-benar ingin mencekiknya, batin Ji Jinchuan.     

Ji Jinchuan menutup pintu kamar tidur lagi dan mandi di kamar sebelah. Beberapa saat kemudian, dia kembali ke kamar tidur. Begitu dia berbaring, Chen Youran meringkuk dan meletakkan kakinya di atas kaki Ji Jinchuan, seolah-olah sedang begitu kedinginan. Melihat hal itu, dia sedikit memutar alisnya, memeluknya dan menahan kaki wanita itu di sela kaki panjangnya untuk membuatnya tetap hangat.     

Sepertinya aku harus memberitahu Bibi Wu kalau dia harus menyalakan pemanas saat tidur, kata Ji Jinchuan dalam hati.     

 ***     

Ketika bangun keesokan harinya, Chen Youran dapat mengingat yang terjadi tadi malam. Suhu hangat tubuh Ji Jinchuan terasa sangat nyata, lalu saat dia menyentuh sisi tempat tidur di sampingnya, dia juga merasakan ada juga sisa suhu tubuh pria itu. Apa dia kembali tadi malam? Batinnya.     

Saat itu, suara mesin mobil terdengar dari halaman di bawah. Chen Youran segera turun dari tempat tidur tanpa alas kaki, membuka tirai dan melihat keluar melalui jendela. Dia baru saja melihat bagian belakang Maybach hitam keluar dari parkiran mobil. Dia menunggu hingga Maybach hitam itu benar-benar hilang dari pandangannya. Kemudian, dia kembali ke tempat tidur dan berbaring selama beberapa saat sebelum benar-benar waktunya bangun. Pada pukul 8:30, dia bangun, lalu pergi ke kamar mandi dan turun ke lantai bawah.     

Bibi Wu melihat Chen Youran datang, jadi dia segera membawa sarapan ke meja makan. Di bawah pengaruh Ji Jinchuan, Chen Youran juga mengembangkan kebiasaan makan pagi sambil membaca koran. Namun, tidak ada koran terbaru di rak koran pagi ini. Dia pun bertanya kepada Bibi Wu, "Di mana koran hari ini?"     

Sejak dua pelayan lain datang ke Teluk Nanhai, pembagian kerja di antara ketiganya sudah dibagi dengan begitu jelas. Tanggung jawab utama Bibi Wu adalah urusan dapur, jadi dia tidak tahu begitu jelas mengapa tidak ada koran terbaru. Dia pun menjawab, "Mungkin belum dikirim…"     

Saat tangah menyantap sarapan, Bibi Sun datang dengan membawa koran hari ini dan hendak meletakkannya di rak koran, namun Chen Youran langsung berkata, "Berikan padaku…"     

Bibi Sun pun segera memberikan koran pagi ini. Chen Youran mengambil alih koran itu dan membukanya. Matanya seketika tertuju pada berita di halaman depan. Tiba-tiba, seluruh tubuhnya membeku. Dia merasa tangan serta kakinya sangat dingin. Koran pagi itu penuh dengan berita tentang Ji Jinchuan dan Xue Ling. Media bahkan melampirkan foto kencan larut malam mereka. Judulnya penuh dengan kepalsuan, yang seolah menyiratkan bahwa Xue Ling adalah pacar atau tunangan Ji Jinchuan.     

Pakaian Xue Ling tampak tidak rapi dan matanya tertutup dalam foto itu, sementara Ji Jinchuan mendekatkan rahangnya dan seolah bersiap untuk menciumnya. Dan foto itu diambil pada posisi yang terlihat begitu tepat. Melihat tindakan intim mereka, Chen Youran hanya merasa tercengang.      

Tidak heran suara wanita yang menjawab telepon tadi malam sedikit familiar. Ternyata itu Xue Ling… Apa dia meninggalkan Teluk Nanhai tadi malam untuk menemui Xue Ling? Sebelum kami menikah, dia memang punya kebiasaan selalu memiliki teman tidur untuk melampiaskan nafsunya. Setelah kami menikah dan aku sedang hamil, jadi dia tidak bisa menahan nafsunya? Makanya dia pergi ke wanita lain dan tidak menepati janjinya? Dan wanita itu adalah Xue Ling. Xue Ling menyukainya dan selalu ingin menggantikan posisiku sepanjang waktu. Bagaimana bisa Ji Jinchuan menempatkannya pada posisi seperti ini? Batin Chen Youran.     

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benak Chen Youran. Dia berkedip dan menekan kembali air yang tiba-tiba muncul di sudut matanya. Dadanya seolah tertekan oleh sesuatu yang sangat berat.     

Saat itu, Bibi Wu datang untuk membersihkan meja dan melihat isi koran di tangannya. Wajahnya juga seketika berubah. Dia menatap Chen Youran. Ketika melihat wanita itu tampak tidak terlalu sehat, dia dengan ragu-ragu berkata, "Itu belum tentu Tuan Muda…"     

Meskipun pria yang posisinya di atas hanya dipotret pada satu sisi dan wajahnya tidak terlihat begitu jelas, tetapi wajah dingin tampak samping dan plat nomor unik Maybach hitam itu adalah milik Ji Jinchuan. Chen Youran menarik sudut mulutnya dan memberikan senyum enggan.     

"Bibi Wu, kamu telah merawatnya bertahun-tahun. Apa bibi tidak mengenali kalau ini adalah dia?" balas Chen Youran.     

Bibi Wu tampak linglung. Dia ragu-ragu sejenak dan berkata, "Tuan Muda kembali tadi malam. Mungkin…"     

"Apa artinya kalau dia kembali?" Chen Youran terkekeh. Kemudian, dia melanjutkan perkataannya dengan senyum dingin, "Pukul berapa dia kembali tadi malam? Apa Bibi tahu?"     

Bibi Wu lagi-lagi tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa membersihkan meja, lalu pergi ke dapur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.