Terlambat Sedikit Nyawa Seseorang Bisa Melayang
Terlambat Sedikit Nyawa Seseorang Bisa Melayang
Beberapa hari yang lalu, majalah 'Me' mengadakan liburan ke resor. Dan Zhen Zhen, salah satu rekan wanitanya, juga ada di sana. Jadi, Chen Youran berpikir temannya pasti tahu apa yang terjadi hari itu. Mereka kemudian bertanya mengenai kesehatan masing-masing dan mengobrol satu sama lain.
"Apa yang terjadi pada Qiu Shaoze akhir-akhir ini?" tanya Chen Youran. "Aku merasa, sepertinya dia sedang banyak pikiran."
"Aku masih punya pekerjaan yang harus dilakukan. Kita mengobrol lagi lain kali, ya…"
Perubahan sikap Zhen Zhen sebelum dan sesudah Chen Youran mengajukan pertanyaan sangat cepat. Hal itu pun membuatnya merasa semakin curiga. Dia lalu bertanya dengan nada bicara yang semakin serius, "Kalau kamu tidak memberitahuku sekarang, aku akan bertanya kepada yang lain. Di masa depan, kita bahkan tidak perlu berteman. Aku tidak butuh teman yang tidak jujur."
Ada keheningan selama beberapa saat. Chen Youran pun menunggu dengan sabar. Dia mengendalikan setir dengan satu tangan dan mengikuti tepat di belakang mobil Qiu Shaoze yang berkeliaran di jalan tanpa tujuan.
"Ehmm… Qiu Shaoze dan Ketua Redaksi Zhou keluar dari majalah 'Me'."
Seketika terdengar bunyi ban mendecit. Chen Youran menghentikan mobil di pinggir jalan dengan cepat karena berita yang didapatkan terlalu mengejutkan.
"Kenapa?"
"Karena identitasmu sekarang adalah Nyonya Muda Ji." Zhen Zhen berkata dengan samar.
Chen Youran memikirkannya dengan cermat dan bisa menebak kemungkinan alasannya. Lalu, dia bertanya, "Kapan itu terjadi?"
"Sehari setelah kecelakaan yang menimpamu itu," jawab Zhen Zhen.
Setelah itu, Chen Youran menutup teleponnya. Dia kemudian menghubungi Xiao Cheng dan bertanya secara rinci. Xiao Cheng berpikir hal semacam ini memang tidak bisa untuk disembunyikan. Dia sudah bisa menebak bahwa Nyonya Muda Ji akan tahu cepat atau lambat, jadi dia menceritakan semuanya.
Di bawah tekanan Ji Jinchuan, tidak hanya Ketua Redaksi Zhou dan Qiu Shaoze yang terpaksa meninggalkan majalah 'Me', tetapi Manajer Hong dan Yigan, yang bertanggung jawab atas pembangunan resor, mereka juga dikeluarkan.
Chen Youran menatap Qiu Shaoze yang kini berada di alun-alun. Dia tidak senang karena temannya itu kehilangan pekerjaannya. Pria itu bahkan tidak memiliki keluhan dan mengajaknya keluar untuk menanyakan kesehatannya.
***
Ruang konferensi…
Ji Jinchuan duduk di depan meja konferensi berbentuk oval. Sementara para pemimpin senior perusahaan duduk di sisi kiri dan kanannya. Suasana rapat saat ini sangat serius dan kaku. Kedua belah pihak memiliki momentum untuk menarik pedang.
Manajer Hong adalah karyawan lama perusahaan itu. Mengenai menara sinyal tiba-tiba runtuh, di mata orang lain, dia hanya gagal dalam mengawasi. Bagaimanapun juga, selama konstruksi, dia tidak bisa berada di sana sepanjang waktu. Mereka merasa hukuman Ji Jinchuan terlalu kejam. Pria itu memecat karyawan lama yang telah berada di perusahaan selama lebih dari 10 tahun. Hal itu dianggap terlalu kejam. Namun, apa yang tidak mereka ketahui adalah pengunjung wanita yang hampir kehilangan nyawa itu adalah istri presiden perusahaan.
Salah satu pejabat senior berkata, "Manajer Hong telah bekerja keras di perusahaan selama bertahun-tahun. Kami tidak bisa menyalahkannya atas apa yang terjadi kali ini. Untungnya, tidak ada korban jiwa. Ada proyek baru yang bisa dikerjakannya untuk memberinya kesempatan menebus kesalahannya."
Wajah dingin Ji Jinchuan masih tanpa ekspresi. Matanya tampak gelap dan dingin. Lalu, dia berkata, "Terlambat sedikit, nyawa seseorang bisa melayang."
Dalam suasana yang serius, ponsel Ji Jinchuan tiba-tiba berdering. Dering ponselnya memecah suasana yang kaku di dalam ruang rapat itu. Para pemimpin senior pun satu per satu memandang ke arahnya.
Ji Jinchuan perlahan mengeluarkan ponselnya dari dalam sakunya. Dia melihat Chen Youran yang tampil di layar ponselnya yang terang. Dia pun perlahan bangkit, lalu suara jernihnya keluar dari bibir dinginnya yang tipis, "Aku sedang rapat…"
Namun, ponselnya berdering sepanjang waktu. Ji Jinchuan pun akhirnya melangkah keluar dari ruang konferensi. Dia menjauh beberapa langkah dari ruangan itu untuk menerima telepon. Kemudian, dia menempelkan ponselnya ke telinganya, "Halo?"
"Kejadian di resor itu kecelakaan. Kenapa orang yang tidak bersalah harus terlibat?" tanya Chen Youran dengan nada suara yang terdengar sedikit tidak bagus. Dia meletakkan satu tangannya di setir, sementara tangan lainnya memegang ponselnya.