Aku Sendiri Tidak Percaya
Aku Sendiri Tidak Percaya
"Maksudmu aku tidak seperti itu sebelumnya?" ujar Chen Youran yang balik menatap Ji Jinchuan.
Ji Jinchuan berpikir dengan serius, lalu berkata, "Sekarang tampak lebih jelas."
Jika bukan karena Ji Jinchuan merupakan seorang pasien saat ini, Chen Youran benar-benar ingin menggigitnya.
Ketika Bibi Wu kembali dari mengambil air, dia melihat kedua orang itu mengobrol dan masih bisa tertawa. Dia pun merasa lega akan hal itu.
Setelah menyeka wajah Ji Jinchuan, Chen Youran membuka rantang dan menuangkan semangkuk bubur dengan bunga pinus. Kemudian, dia menyuapinya dan memakan sisanya setelah pria itu kenyang.
Tak lama kemudian, Bibi Wu pergi sambil membawa dua rantang kosong yang sebelumnya penuh dengan bubur. Sebelum pergi, dia bertanya kepada Chen Youran, apa yang ingin mereka makan pada siang hari.
Demam tinggi Ji Jinchuan belum mereda juga, sehingga tidak boleh makan makanan berminyak. Jadi, Chen Youran mengatakan Bibi Wu dapat memasak hidangan apa pun, selama itu tidak berminyak dan masih ringan.
***
Setelah dua kantong cairan infus yang digantung habis, perawat menarik jarum di tangan Ji Jinchuan. Dia meminta perawat untuk memanggil dokter, lalu memeriksa Chen Youran. Setelah memastikan bahwa istrinya tidak memiliki masalah, dia berencana untuk menunggu Xiao Cheng menjalani prosedur pemulangan, lalu pulang ke rumah.
Chen Youran kemudian menyentuh dahi Ji Jinchuan. Meskipun pria itu sudah sedikit lebih baik sekarang, tetapi suhu tubuhnya masih tinggi, bahkan masih sekitar 38 derajat. Dia pun berkata, "Demam yang kamu alami ini masih tinggi. Kamu belum boleh pulang."
Namun, Ji Jinchuan mengulurkan tangannya ke meja untuk mengambil ponselnya. Dia beralih ke kontak Xiao Cheng dan siap untuk menghubunginya. Dia membalas ucapan Chen Youran,"Ini hanya demam, minum obat saja sudah cukup."
"Menginaplah di sini satu hari lagi dan pulang besok." Chen Youran naik ke tempat tidur dan mengambil ponsel yang menempel di telinga Ji Jinchuan.
"Apa kamu suka aroma khas rumah sakit?" tanya Ji Jinchuan. Dia jarang masuk rumah sakit. Dia sendiri juga sangat tidak menyukai tempat itu karena aroma cairan disinfektan yang menyengat.
Chen Youran jelas-jelas juga tidak menyukainya, tetapi dia tidak memedulikannya. Dia berkata dengan gembira, "Aku kehujanan kemarin. Apa lagi yang bisa aku lakukan kalau aku mengalami demam hari ini. Jadi, aku harus menginap di rumah sakit selama satu hari lagi untuk observasi. Dan akan meninggalkan rumah sakit besok."
Ji Jinchuan melihat wajah Chen Youran yang keras kepala. Dia memberikan kompromi tanpa daya dan berkata dengan nada tenang, "Baiklah…"
***
Pada siang hari, Xiao Cheng mengirimkan beberapa dokumen dan buku catatan. Dia datang bersama dengan Zhou Xianglun yang memegang sekeranjang buah di tangannya. Melihat Ji Jinchuan berbaring di tempat tidur, dua orang itu terkejut.
Xiao Cheng yang pertama kali bereaksi, "Yang satunya lagi juga mengalami sakit?"
"Dia mengalami demam tinggi kemarin malam. Membuat orang takut saja…" Chen Youran mengambil alih untuk menjawabnya.
Xiao Cheng semakin terkejut. Ekspresi wajahnya tampak benar-benar tidak percaya akan hal itu.
Ji Jinchuan melirik ekspresi Xiao Cheng, lalu suara dinginnya terdengar samar-samar, "Jangan bilang kamu tidak percaya. Bahkan aku sendiri juga tidak percaya."
Sementara itu, Zhou Xianglun meletakkan keranjang buah di atas meja dan berkata, "Mengalami sakit setelah terkena hujan adalah hal yang wajar, kok."
Ji Jinchuan menatap Zhuo Xianglun dan tidak mengucapkan sepatah kata pun. Suasana kamar pasien itu menjadi sunyi untuk sementara waktu.
Kedua pria itu, Xiao Cheng dan Zhou Xianglun, memakai balutan setelan jas berwarna gelap. Mereka berdiri tepat di depan ranjang dengan postur tegap, sehingga membuat keduanya tampak seperti pengawal.
"Jangan berdiri. kalau ada sesuatu yang ingin dibicarakan, duduk dan katakan," ucap Chen Youran.
Zhou Xianglun hendak berbicara, tetapi dia mengurungkan niatnya. Akhirnya, dia menarik napas panjang dan memberanikan diri untuk berbicara, "Presiden Ji…"
Ji Jinchuan menatap Zhou Xianglun dengan tatapan dingin. Seketika, Zhou Xianglun langsung diam dan tampak kabut dingin di alisnya.
Kemudian, Ji Jinchuan memandang Chen Youran dan berkata dengan suara yang lembut serta tenang, "Kamu pergi dan carilah dokter untuk mengambil obat agar demamnya bisa segera pulih."
Chen Youran pun memahami bahwa Ji Jinchuan ingin dirinya meninggalkan kamar pasien untuk sementara waktu. Jadi, dia mengangguk dan keluar dari kamar pasien. Dia pergi untuk mencari dokter yang bertanggung jawab atas Ji Jinchuan.
Setelah suara pintu ditutup, kamar pasien kembali menjadi sunyi. Zhou Xianglun mengatur beberapa kata di dalam hatinya. Beberapa saat kemudian, dia berkata, "Presiden Ji, tolong lepaskan Ketua Redaksi Zhou."
Ji Jinchuan bersandar di tempat tidur dengan bantal di belakangnya punggungnya. Ekspresi wajahnya tampak dingin. Dia lalu bertanya, "Apa dia kakakmu?"