Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Bayinya Sangat Sehat



Bayinya Sangat Sehat

1Akan tetapi, saat sudah mengetahui bahwa Gu Jinchen dan Chen Shuna melakukan pernikahan palsu, Chen Youran tetap memakai cincin kawin yang diberikan olehnya. Jadi, Ji Jinchuan yakin bahwa orang yang dimaksud Chen Youran dalam kartu harapan itu adalah dirinya. Dia kemudian membuka ikatan kartu harapan di dahan pohon harapan. Kemudian, dia menuruni tangga dan memasukkan kartu harapan itu ke dalam saku jasnya.     

Biksu gemuk memelintir jari-jari gemuknya dan mengeluh, "Bagaimana bisa kamu menurunkan kartu harapannya? Hal itu membuat harapannya tidak dapat terkabul."     

"Aku akan mengabulkan semua harapannya." Ji Jinchuan hanya mengatakan sebuah kalimat kepada biksu gemuk. Kemudian, dia melepas jas hujannya dan melemparkannya kepada Xiao Cheng yang mengikutinya di belakang.     

Xiao Cheng dan Zhou Xianglun tercengang ketika mereka melihat pria yang berjalan di depan mereka. Pria itu basah kuyup dengan rambut hitamnya yang berantakan serta celana yang telah basah kuyup dan berubah warna. Postur berjalannya tidak seberat dan sekuat biasanya, kakinya juga tampak kaku.     

***     

Kembali ke kamar tamu…     

Ji Jinchuan menjaga Chen Youran yang berada di tempat tidur. Telapak tangannya yang lebar ditempatkan di perut wanita itu. Anak itu mungkin sudah pergi. Tapi dia masih hidup, itu lebih penting dari apa pun, batinnya     

Saat ini, Xiao Cheng dan Zhou Xianglun berdiri di luar pintu. Saat mendaki gunung tadi, mereka menggunakan jas hujan dan berjalan di jalan beraspal, jadi kecuali sepatu mereka, sisanya baik-baik saja.     

Biksu gemuk itu melihat mereka berdiri di luar seperti dewa pintu dan berkata, "Kenapa kalian tidak masuk?"     

Zhou Xianglun menarik biksu gemuk ke sisinya dan bertanya dengan suara rendah, "Bagaimana dengan keadaan wanita di dalam?"     

Jika sesuatu terjadi pada Chen Youran, kakak perempuannya akan terlibat. Kali ini, tidak peduli besar atau kecilnya wanita itu mengalami luka, ada seseorang yang pasti akan marah besar.     

Melihat Zhou Xianglun bertanya dengan serius, biksu gemuk juga menjawab dengan serius, "Guru berkata, Tuan Muda terluka lebih parah dibandingkan dengan Nona Muda."     

Wajah Zhou Xianglun dan Xiao Cheng menjadi lebih pucat. Pantas saja mereka melihat ada yang salah dengan kaki Ji Jinchuan sekarang. Ternyata, pria itu terluka. Tetapi bahkan jika mereka tahu dia terluka, tidak ada yang berani membujuknya.     

Hujan turun selama empat jam tanpa henti. Begitu hujan berhenti, mereka langsung turun gunung. Setelah sampai, orang-orang yang menunggu di kaki gunung segera membawa Chen Youran ke rumah sakit terkenal di pusat kota.     

Dokter memberitahu Ji Jinchuan untuk ketiga kalinya bahwa pasien yang baru saja dibawanya hanya kehujanan dan tidak ada yang serius dengan kondisinya. Namun, dia tetap bertanya lagi dengan penuh keraguan, "Apa anak di dalam kandungannya baik-baik saja?"     

"Bayinya sangat sehat," ujar dokter tersebut sambil menunjukkan kepadanya tes kehamilan.     

Ji Jinchuan menggerakkan bibir pucatnya dan berkata, "Tapi… Dia bilang dia sakit perut."     

"Itu bisa saja karena dia memakan makanan yang tidak bersih."     

Perasaan Ji Jinchuan bercampur antara sedih dan juga gembira. Dia mengira anak itu telah pergi, tetapi ternyata masih ada di sana. Sepertinya, Chen Youran tidak akan diizinkan untuk makan barbeku dan hal-hal semacam itu di masa depan. Pasalnya, hal ini benar-benar membuatnya ketakutan setengah mati.     

Xiao Cheng dan yang lainnya akhirnya bisa menghela napas lega. Ketua Redaksi Zhou yang duduk di kursi roda juga menangis kegirangan mendengar kata-kata dokter itu. Syukurlah, semuanya aman, batinnya.     

Setelah itu, Qiu Shaoze melangkah maju dan membungkuk pada Ji Jinchuan dengan serius. Dia mengakui kesalahannya dengan tulus, "Presiden Ji, aku benar-benar minta maaf kali ini. Aku seharusnya tidak memisahkannya dari rombongan."     

"Kamu seharusnya tidak membawanya pergi sendirian. Apalagi, meninggalkannya di gunung sendirian," tutur Ji Jinchuan. Tubuhnya masih memakai baju basah saat ini, namun dia tidak merasa malu sama sekali. Ekspresi penuh kemarahan di wajahnya saat ini tampak sangat menakutkan dan mengintimidasi.     

Qiu Shaoze mengakui dengan jelas bahwa tindakannya itu salah. Bahkan saat mendengar menara sinyal runtuh, dia merasa sangat menyesal.     

Setelah itu, Zhou Xianglun mengantar Ketua Redaksi Zhou kembali ke bangsalnya. Qiu Shaoze dan Manajer Shi pun juga pergi. Sementara Ji Jinchuan dan Xiao Cheng tinggal di kamar pasien.     

Aroma disinfektan di rumah sakit menyebar di udara. Aroma itu terus menempel di hidung pada setiap tarikan napas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.