Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Seperti Menyiksa Anjing, Sangat Tidak Tahu Malu



Seperti Menyiksa Anjing, Sangat Tidak Tahu Malu

2Pemandangan di puncak gunung tidak hanya indah, tetapi sangat luar biasa. Langit biru tidak berawan dan pepohonan hijau yang terus menerus diselimuti kabut dengan keindahan yang tampak samar seperti sebuah ilusi.     

Ketua Redaksi Zhou bertepuk tangan sebanyak tiga kali dan memanggil semua orang untuk berkumpul. Lalu, dia berkata, "Selanjutnya, kita dapat melakukan aktivitas bebas. Tetapi, kita harus tetap berhati-hati dan usahakan agar ponsel tetap menyala."     

Semua orang pun bubar dan menikmati pemandangan serta berfoto sesuka hati mereka. Qiu Shaoze sendiri sudah memotret hampir semua pemandangan yang ada. Dia mengeluarkan sekotak kartu dari ranselnya dan bertanya kepada Chen Youran, "Mau main kartu tidak?"     

Tidak ada yang bisa dilakukan Chen Youran selain itu. Dia pun memanggil Ji Jinchuan untuk ikut bergabung. Lalu, atas panggilan Qiu Shaoze, dua rekan pria yang lain juga ikut bergabung.     

Dulu, Gu Jinchen dan Xu Chengyan sering bermain kartu, jadi Chen Youran juga belajar sedikit dari mereka. Selain itu, di bawah 'pelatihan' Gu Jinchen, keterampilannya tidak begitu buruk, namun juga tidak terlalu bagus     

Sebelum memulai, Qiu Shaoze menjelaskan aturannya. Orang yang kalah harus menempelkan sebuah catatan di wajah mereka. Chen Youran hendak menanyakan dari mana asal catatan itu, tetapi Qiu Shaoze sudah mengeluarkan sekantong paper towel dari ranselnya.     

Harapan satu-satu Chen Youran ada pada Ji Jinchuan. Dia beruntung hari ini karena setiap kartu miliknya selalu bagus. Bahkan jika dia akan kalah, pria di sampingnya bisa membalikkan keadaan untuknya, jadi beberapa dari mereka mengalami kekalahan. Ada catatan di wajah Qiu Shaoze dan di pipi kanannya.     

Ji Jinchuan menjawab panggilan telepon di tengah permainan. Ketika dia kembali setelah menjawab telepon, Chen Youran sudah kalah. Tampak sebuah catatan telah ditempelkan pada pipi kanannya oleh Qiu Shaoze dengan penuh kepuasan. Semuanya sudah berakhir. Ji Jinchuan tidak punya waktu untuk menyelamatkannya saat itu. Dia hanya bisa melihat catatan itu mengambang di pipi istrinya.     

Mata hitam Chen Youran menatapnya dengan tatapan sedikit sedih. Bibi Ji Jinchuan menampilkan senyum tipis. Lalu, dia berkata dengan suara yang lembut, "Tidak apa-apa… Siapa pun yang menindasmu, aku akan membayarnya dengan mengalahkan mereka untukmu."     

Ji Jinchuan kemudian mengambil kartu di tangannya. Lalu, Qiu Shaoze dan ketiga pemain lainnya disiksa olehnya. Terutama Qiu Shaoze, dia menyiksanya hingga titik darah penghabisan. Seluruh wajah pria itu dipenuhi dengan catatan.     

Qiu Shaoze yang kembali mengalami kekalahan marah dan berkata, "Selanjutnya, tidak ada yang boleh ganti pemain."     

Saat berbicara, napas yang dikeluarkannya melalui hidungnya membuat catatan yang memenuhi wajahnya bergoyang. Chen Youran tidak bisa menahan tawanya saat melihat hal itu. Kemudian, dia mengambil alih kartu dari tangan Ji Jinchuan dan berkata, "Kamu duduk saja, biar aku yang main."     

Setiap kali mendapat kemenangan, pemain bisa melepaskan catatan yang menempel di wajah mereka. Jadi, catatan di wajah Chen Youran sudah diambil. Keterampilan bermain kartunya kali ini cukup bagus, ditambah lagi ada Ji Jinchuan yang sedikit mengingatkannya. Qiu Shaoze dan tiga pemain lainnya pun tidak memiliki kesempatan untuk menang saat ini.     

Setelah kalah dalam dua pertandingan lagi, Qiu Shaoze merasa seolah ingin menelan pisau untuk bunuh diri walaupun dia membencinya. Dia mendesah ke langit dan berkata, "Yin dan Yang bersatu memiliki keberanian yang tak terkalahkan. Cara kalian berdua seperti menyiksa anjing, sangat tidak tahu malu!"     

Meskipun kata-katanya tidak elegan, Ji Jinchuan mendengarkannya dengan sangat baik. Selanjutnya, dia tidak lagi menekan Qiu Shaoze untuk mengalahkannya. Sebaliknya, dua rekan perusahaan majalah lainnya yang berganti menyiksanya.     

Hampir jam makan siang ketika Qiu Shaoze menyingkirkan kartu-kartu itu. Semua orang pergi untuk mengumpulkan kayu kering dan mempersiapkan pesta barbekyu.     

Kegiatan ini diusulkan oleh semua orang dan direncanakan oleh Ketua Redaksi Zhou. sang ketua redaksi selalu penuh perhatian, jadi dia menyiapkan lebih banyak untuk Chen Youran dan Ji Jinchuan. Makanan yang dibawanya pun lebih dari cukup.     

Qiu Shaoze dan rekan lainnya menyiapkan alat panggang untuk barbeku. Dia dibantu oleh seorang rekan wanita dari Departemen Editorial.     

"Apa kamu bisa melakukannya? Semua orang sudah menunggu," teriak Chen Youran pada Qiu Shaoze yang sibuk.     

"Meskipun dia pria tulen, tetapi dia suka berperilaku seperti wanita." Seorang rekan wanita dari Departemen Fotografi mengacungkan dua jarinya dan berkata, "Dia memiliki dua hobi dalam hidupnya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.