Selamat Tinggal Cinta Pertamaku

Kamu Tetaplah Nyonya Muda dari Keluarga Ji



Kamu Tetaplah Nyonya Muda dari Keluarga Ji

2Kemudian, Ji Jinchuan mengeluarkan dompetnya dan tidak bertanya berapa banyak kekalahan yang dialami Chen Youran. Dia mengambil beberapa lembar uang bergambar Mao Zedong dan menyerahkannya kepada Nyonya Zhu.     

Chen Youran melirik uang itu dengan sudut matanya. Kira-kira ada sekitar 100 lembar uang yang diserahkannya, tetapi kemungkinan juga lebih dari itu.     

Nyonya Zhu mengambil uang itu dan menghitungnya, kemudian menaruhnya di kotak gelap. Lalu, dia berkata, "Pertama-tama taruh saja di sini. Baru boleh diambil setelah permainan berakhir."     

Saat para pelayan datang dan meneriakkan waktu untuk makan sudah tiba, permainan mahjong pun berakhir. Chen Youran dan Nyonya Shen mengalami kekalahan. Namun, Chen Youran lah yang lebih sering kalah. Untungnya, dia tidak bertaruh dalam jumlah yang banyak, jadi dia hanya kehilangan sekitar 1000 Yuan. Tidak seperti mereka yang mengalami kekalahan hingga puluhan ribu Yuan. Hal itu membuat mereka merasa tertekan saat memikirkan kekalahannya.     

Ruang makan kediaman utama Keluarga Ji sangat luas dengan meja makan yang berbentuk oval. Ji Yangkun duduk lebih dulu di bangku utama, lalu Xie Suling duduk di sisi kanannya. Ji Jinchuan adalah Tuan Muda Keluarga Ji, jadi secara otomatis dia duduk di sisi kiri ayahnya, diikuti dengan Chen Youran yang duduk tepat di sampingnya. Dan sisanya duduk bergiliran menurut generasi mereka.     

Chen Youran tidak mengetahui apa yang dibicarakan oleh Ji Jinchuan dan Ji Yangkun. Namun, wajah Ji Yangkun tampak tidak terlalu bagus saat turun dari lantai atas. Sudah bisa dipastikan bahwa mereka membicarakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Bagaimanapun, Keluarga Ji adalah keluarga kaya. Mereka semua kini makan dengan lembut dan elegan, tidak ada yang berbicara selama makan. Hanya ada suara sumpit atau sendok yang menyentuh tepi mangkuk.     

Setelah selesai makan, mereka mengobrol sambil minum teh. Setelah melewati seminggu yang penuh dengan kesibukan, para pria saling memahami bahwa mereka tidak seharusnya membicarakan masalah pekerjaan saat ini. Mereka hanya membicarakan beberapa hal menarik yang terjadi di tempat kerja ataupun kehidupan sehari-hari mereka.     

Usai berbincang, Ji Jinchuan mengenakan mantelnya dan menyerahkan mantel milik Chen Youran. Dia juga mengisyaratkan pada istrinya itu untuk memakainya. Chen Youran melihat jam di dinding dan bertanya melalui isyarat matanya, 'apakah kita akan pergi sekarang?'     

Ji Jinchuan menjawabnya dengan menunjuk ke luar ruang tamu. Lalu, Chen Youran pun mengangguk tanda mengerti dan mengenakan mantelnya.     

"Jinchuan, ini masih sangat pagi. Jarang ada orang sibuk sepagi ini. Kamu pergi nanti saja…"     

"Youran baru pertama kali datang ke kediaman utama. Aku akan mengajaknya berkeliling untuk mengenal lingkungan sekitar," jawab Ji Jinchuan.     

Senyuman Xie Suling di sudut mulutnya sedikit tersendat dan dia hanya mengangguk pelan. Kemudian, Ji Jinchuan memimpin Chen Youran keluar dari ruang tamu. Melihat kebersamaan mereka berdua, mata Xue Ling seolah meledak dipenuhi dengan kedinginan. Seperti mawar hitam yang tumbuh di malam yang gelap.     

Setelah keluar dari ruang tamu, Ji Jinchuan dan Chen Youran berjalan perlahan di sepanjang jalan bebatuan yang mengarah ke sebelah barat kediaman itu. Di taman belakang kediaman utama, ada sebuah biara yang penuh dengan anggrek gantung berwarna merah dan putih di bagian atasnya. Bahkan pilar-pilarnya juga dihiasi dengan anggrek gantung yang sangat indah dan subur.     

Mereka berdua berjalan melewati koridor. Chen Youran lalu mengangkat tangannya untuk menyentuh bunga anggrek gantung di atas kepalanya. Dia lalu berkata, "Kalau ini bunga wisteria, pasti akan terlihat lebih indah."     

"Mereka semua adalah anak ibu yang sudah dirawat selama 17 atau 18 tahunan seperti anak perempuannya sendiri." Ji Jinchuan berkata sambil tersenyum.     

Tadi, ketika semua orang ada di sana, Chen Youran tidak punya kesempatan untuk bertanya pada Ji Jinchuan. Sekarang hanya ada mereka berdua, jadi dia segera bertanya, "Bagaimana pembicaraanmu dan… ayah tadi?"     

Ekspresi wajah Ji Jinchuan tidak berubah dan tatapan matanya sangat tenang. Hari ini, dia mengenakan mantel hitam dengan bentuk bahu lebar dan pinggang sempit yang membuatnya terlihat lebih tampan. Dia kemudian menjawab, "Entah mereka mau mengakuinya atau tidak, kamu tetaplah Nyonya Muda dari Keluarga Ji."     

Itu benar… Kecuali kalau dia menceraikanku suatu hari nanti, barulah aku bukan Nyonya Muda Ji. Selama aku masih menjadi istri sahnya, aku tetap bisa berperilaku selayaknya istrinya sebagai Nyonya Muda Ji, batin Chen Youran.     

"Hari ini, mungkin aku telah… menghancurkan perkataan Bibi Shen," ujar Chen Youran. Dia menggigit bibir merahnya dan alisnya tampak suram.     

Ji Jinchuan mengangkat kepala istrinya dan merapikan alisnya yang mengkerut. Dia secara tidak sengaja menyentuh kulitnya dan merasakan bahwa pipinya agak dingin. Jadi, dia berpindah dua langkah ke samping untuk memblokir udara agar tidak mengarah kepada wanita itu      

"Lalu kenapa?" tanya Ji Jinchuan.     

Untuk sesaat Chen Youran tidak menanggapi pertanyaannya dan hanya mengatakan, "Eh?"     

"Keluarga Shen bisa bertahan hingga hari ini itu karena kebaikan Keluarga Ji. Jadi, meskipun kamu telah menyinggung perasaannya, kamu tidak perlu khawatir."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.