Dia Istriku
Dia Istriku
Setelah pria itu mengatakan bahwa penampilannya tidak buruk, Chen Youran merasa lega. Dia duduk dan mulai sarapan.
Pada pukul 08.40, mereka akhirnya pergi meninggalkan Teluk Nanhai menuju ke kediaman utama Keluarga Ji. Setelah berkendara selama lebih dari 40 menit, mereka tiba di kediaman utama Keluarga Ji. Instrumen di luar pintu besi berukir memindai pelat nomor mobil dan secara otomatis pintu terbuka.
Ji Jinchuan mengemudikan mobil dengan perlahan. Saat masuk ke dalam, air mancur yang indah menyejukkan penglihatannya. Kemarin malam, dia menghubungi kediaman utama dan mengatakan bahwa akan membawa Chen Youran pulang hari ini. Jadi, ketika mendengar suara mobil, pengurus rumah membawa semua pelayan keluar dan menyapa.
"Tuan Muda…"
Setelah itu, Ji Jinchuan berjalan melewati bagian depan mobil dan pergi ke kursi penumpang depan, lalu membukakan pintunya. Chen Youran pun segera keluar dari mobil. Dia benar-benar tercengang melihat penyambutan seperti itu.
Tatapan Ji Jinchuan menyapu mereka satu per satu dan berkata, "Mulai hari ini dan seterusnya, dia akan menjadi Nyonya Muda."
Para pelayan itu saling memandang. Mereka belum mendapatkan konfirmasi dari Tuan dan Nyonya Besar mengenai hal itu. Jadi, mereka tidak berani meneriakkan sebutan 'nyonya muda' dengan begitu saja. Mereka semua kemudian memandang kepala pengurus rumah.
Kepala pengurus rumah adalah orang yang cerdas. Dia lalu berkata sambil tersenyum, "Tuan Muda, Tuan dan Nyonya Besar sedang menunggu Anda."
Kepala pengurus rumah itu menggunakan sebutan 'Anda' dan bukan 'kamu' dalam ucapannya. Itu bisa dianggap sebagai suatu kehormatan bagi Chen Youran. Dia tidak menyinggung Ji Jinchuan serta tidak juga melangkahi keputusan Ji Yangkun dan Xie Suling.
Kemudian, Ji Jinchuan memberikan kunci mobil kepada kepala pengurus rumah tersebut. Dengan suara yang hangat dan acuh tak acuh, dia berkata, "Keluarkan barang-barang di bagasi."
Chen Youran merasa sedikit gugup saat ini. Ada lapisan tipis keringat di telapak tangannya. Ji Jinchuan lalu memegang tangannya, memasukkan jari-jarinya ke sela-sela jari-jari istrinya dan menggenggam tangannya. Dia juga mengusap lembut telapak tangan wanita itu dengan ibu jarinya dan berkata, "Orang tuaku bukan harimau. Mereka tidak seburuk apa yang kamu pikirkan. Ada aku yang menemanimu."
Mendengar hal itu, Chen Youran hanya menganggukkan kepalanya. Dia pernah bertemu dengan Xie Suling sebelumnya. Meskipun wanita paruh baya itu tampaknya tidak mudah bergaul, tetapi wanita itu juga bukan tipe orang yang akan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal.
Menurut Bibi Wu, Ji Yangkun adalah seorang pria yang tegas. Tidak sulit, tetapi juga tidak mudah untuk mendapatkan persetujuannya. Latar belakang keluarga adalah hal yang paling utama untuk dijadikan pertimbangannya. Selain itu, untuk menjadi menantu wanitanya, seseorang itu harus murah hati, pintar dan tidak sombong.
Setelah itu, Ji Jinchuan meletakkan tangan Chen Youran di antara lengannya yang tertekuk. Kemudian, dia membawanya ke ruang tamu. Para pelayan pun mengikuti mereka sambil membawa hadiah yang dibawa oleh Ji Jinchuan.
Hari ini, Xie Suling juga mengundang beberapa kerabat yang lain, sehingga terdengar suara gelak tawa di luar ruang tamu. Saat memasuki ruang tamu, Chen Youran melihat seorang wanita yang duduk di samping Xie Suling. Dia seketika tertegun. Dia menatap Xue Ling yang tersenyum. Tatapannya penuh keterkejutan dan rasa penasaran. Kenapa Xue Ling ada di sini? Dia bahkan duduk di samping Xie Suling dan tampak seperti ibu dan anak yang begitu dekat, batinnya.
Melihat hal itu, Ji Jinchuan juga sedikit mengernyit. Tatapan matanya melewati sosok Xue Ling dan memandang Xie Suling serta Ji Yangkun, lalu menyapa mereka, "Ayah, ibu…"
Kemudian, Ji Jinchuan memperkenalkan Chen Youran kepada mereka semua, "Ini Istriku, Chen Youran…"
Para kerabat tidak mengatakan apa-apa. Lagi pula, itu bukan urusan keluarga mereka sendiri. Hari ini, mereka datang hanya untuk melihat Nyonya Muda dari Keluarga Ji.
Melihat Chen Youran dalam keadaan melongo, Ji Jinchuan memeluknya dengan postur merangkul dan menepuk pinggangnya dengan pelan. Setelah mendapat pukulan itu, Chen Youran kembali ke kesadarannya dan menyapa, "Ayah, ibu…"
Mendengar Chen Youran menyapa dengan panggilan 'ayah' dan 'ibu', Xie Suling tidak banyak merespons dan juga tidak menjawab. Namun, Ji Yangkun mengerutkan kening dan berkata, "Keluarga Ji hanya memiliki dua anak laki-laki. Tidak memiliki anak perempuan."
Perkataan Ji Yangkun terdengar sedikit sarkas. Secara tidak langsung dia telah menolak Chen Youran sebagai menantu wanitanya. Dia pun merasa sangat malu.
"Bagaimanapun, dia adalah istriku. Tidak ada anak perempuan di Keluarga Ji? Apa ayah berencana untuk mengeluarkan bibi dari silsilah keluarga?" kata Ji Jinchuan sambil mengerutkan keningnya.